Bikin Resah Warga, Ratusan Ular Masuk Pekarangan dan Selokan Rumah di Denpasar Selama Dua Bulan
Rata-rata ular yang masuk rumah warga tersebut berjenis piton dengan ukuran bervariasi dan juga ada ular kobra.

Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Denpasar, Bali menerima 606 laporan ular masuk ke rumah warga sepanjang Januari hingga Desember 2024. Rata-rata ular yang masuk rumah warga tersebut berjenis piton dengan ukuran bervariasi dan juga ada ular kobra.
"Paling banyak biasanya piton, kobra ada sedikit paling satu atau dua," kata I Made Tirana selaku Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Denpasar, saat dikonfirmasi Kamis (13/2).
Ratusan ular yang ditangkap itu langsung diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Provinsi Bali.
"Ke BKSDA kami sudah ada kerja sama dengan BKSDA. Nanti, kalau sudah dapat tangkapan reptil kami langsung bawa ke sana," ujar Tirana.
Paling Banyak saat Musim Hujan
Tirana juga menyebutkan bahwa laporan terkait ular masuk paling banyak terjadi saat musim penghujan dan banyak ditemukan di pekarangan rumah warga dan lahan kosong milik warga dan juga di selokan.
"Laporan paling banyak saat musim penghujan. Kebanyakan ditemukan di pekarangan rumah dan lahan kosong, di selokan juga banyak," jelas dia.
Sementara, dalam laporan tersebut sejauh ini tidak ada warga yang dilaporkan terkena gigitan ular.
"Sampai sejauh ini belum, karena begitu ada laporan kita langsung menuju ke lokasi," ujar Tirana.
Warga Diimbau Jaga Kebersihan
penghujan diharapkan warga di Kota Denpasar agar menjaga lingkungan dengan bersih sehingga nantinya ular tidak masuk ke pekarangan rumah.
"Imbauannya untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan, dan kenyamanan dan tetap membersihkan pekarangan dan gudang-gudang yang ada di rumah. Menutup saluran-saluran yang langsung masuk ke rumah kita dengan jaring," tandas dia.