Dampak Kenaikan Tarif Tol dan BBM Subsidi Terhadap Pembelian Mobil Menurut Gaikindo
Menurut Gaikindo, kenaikan tarif tol dan wacana pembatasan BBM subsidi tidak terlalu berdampak pada penjualan mobil. Yuk simak!
Di tahun 2024, pasar otomotif di Indonesia mengalami penurunan signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2023. Pada awal tahun ini, penurunan yang tercatat mencapai 22-23 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, ada beberapa ruas tol yang telah menyesuaikan tarifnya, serta adanya rencana pembatasan terhadap BBM bersubsidi yang dapat menghalangi keputusan untuk membeli mobil.
Yohannes Nangoi, yang menjabat sebagai Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, memberikan pandangannya mengenai isu ini. Ia menjelaskan bahwa kenaikan tarif tol disebabkan oleh inflasi, yang mengakibatkan peningkatan biaya operasional jalan tol. Di samping itu, terdapat kesepakatan antara pemerintah dan pengelola jalan tol terkait penyesuaian tarif.
“Namun, setelah saya teliti lebih lanjut, tampaknya pemerintah telah memiliki perjanjian tertentu dengan para pengelola jalan tol yang memungkinkan mereka untuk menaikkan tarif dalam persentase tertentu setiap beberapa tahun. Selain itu, dengan adanya kenaikan gaji dan inflasi yang terus berlangsung, biaya operasional jalan tol pasti akan meningkat. Hal ini tidak bisa dihindari,” kata Nangoi dalam acara GIIAS di Bandung pada Rabu (25/9/2024). “Namun, saya percaya masyarakat akan beradaptasi, bahkan pengguna jalan tol semakin meningkat, karena kebutuhan transportasi yang terus ada,” tambahnya.
Berkenaan dengan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, Nangoi menekankan bahwa BBM bersubsidi seharusnya hanya diperuntukkan bagi pengguna kendaraan yang benar-benar memerlukan. Ini berbeda dengan pemilik kendaraan yang tergolong lebih tinggi. "Pada dasarnya, BBM bersubsidi ditujukan hanya untuk mereka yang menggunakan kendaraan yang benar-benar membutuhkan. Namun, bagi masyarakat yang memiliki kendaraan dengan spesifikasi lebih baik, mereka cenderung menghindari penggunaan BBM bersubsidi karena nilai RON-nya yang rendah," ungkapnya.
PT Jasamarga sebelumnya telah menerapkan tarif baru untuk Tol Dalam Kota pada hari Minggu, 22 September 2024. Ruas tol yang terlibat adalah Cawang-Tomang-Pluit serta Cawang-Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga/Pluit. Kenaikan tarif ini tercatat sebesar Rp500 untuk kendaraan golongan I (mobil pribadi, truk kecil, dan bus), dari harga awal Rp10.500 menjadi Rp11.000. Selanjutnya, pada bulan Desember 2023, tarif tol JORR 1, Akses Tanjung Priok, dan Pondok Aren-Ulujami juga mengalami peningkatan sebesar Rp1.000 untuk golongan I, dari Rp16.000 menjadi Rp17.000.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence