
BYD Raih Sukses di Pasar EV Asia Tenggara
Pakai model kemitraan dengan pengusaha besar lokal.
Pakai model kemitraan dengan pengusaha besar lokal.
Pabrikan kendaraan elektrifikasi asal China, BYD, makin menunjukkan kemajuannya, setelah memimpin pasar kendaraan listrik (EV) di Asia Tenggara (ASEAN).
Dikutip dari Tesla, kemarin (21/9), BYD mampu melampaui Tesla, dengan menguasai lebih dari seperempat pasar mobil listrik di ASEAN.
BYD berhasil dengan cara melakukan mitra distribusi dengan konglomerat-konglomerat lokal besar. Dengan metode ini, BYD mampu
memperluas jangkauan, menguji preferensi konsumen, dan menyesuaikan peraturan pemerintah
yang rumit di wilayah tertentu.
Metode ini mirip yang dilakukan produsen otomotif asal Jepang di ASEAN beberapa dekade terakhir. Sangat berbeda dengan
Tesla, yang melakukan pendekatan distribusi lebih mandiri.
BYD dilaporkan penjualan mobilnya naik lebih 26% di ASEAN pada kuartal II tahun ini.
BYD Atto 3 menjadi best seller di Thailand, dengan harga mulai Rp 460 juta. Di ASEAN, mobil listrik menyumbang 6,4% terhadap total pasar mobil penumpang kuartal II, naik 3,8% dari kuartal sebelumnya.
Di beberapa negara ASEAN, BYD bermitra dengan distributor lokal: Bakrie &
Brothers di Indonesia, Sime Darby (Malaysia dan Singapura), Ayala Corp (Filipina), dan Rever
Automotive (Thailand).
Chee-Kiang Lim, direktur untuk Cina di konsultan penjualan otomotif Urban Science.
“Jika pembeli ragu atau mempunyai kekhawatiran, bermitra dengan pemain mapan lokal, seperti Sime
Darby, Bakrie & Brothers, atau Ayala Corp, akan memberikan mereka ketenangan pikiran, terutama dukungan layanan purnajual,” ujar Lim.
BYD menanamkan investasi hampir US$ 500 juta di Thailand untuk membangun pabrik baru, yang
dapat memproduksi dan mengekspor 150.000 unit mobil per tahun ke pasar ASEAN dan Eropa.
Di Filipina, BYD akan membangun 12 diler baru selama setahun ke depan.
Sedangkan di Indonesia, BYD
mengandalkan unit dari VKTR Bakrie & Brothers, untuk mendapat kontrak pemerintah terkait pengadaan armada 52 bus listrik di Jakarta.
"Indonesia bukan pasar yang mudah untuk berbisnis sendiri," ujar Alex Kim, Kepala Strategi BYD.
Laporan reporter magang: M Hilal Azmi
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hankook Tire meluncurkan tiga produk terbaru di Indonesia. Salah satunya ban khusus mobil listrik, Hankook iON. Terbukti sukses di pasar Eropa.
Baca SelengkapnyaKia EV Day 2023 akan digelar di kota Yeoju, Korea Selatan. EV5 akan jadi penampilan publik perdana, selain perkenalkan dua konsep mobil listrik terbarunya.
Baca SelengkapnyaKini ada aplikasi EMove, layanan sewa mobil listrik di Jakarta. Saat ini EMove baru menyediakan Wuling Air ev. Tarif sewanya Rp 40 ribu per jam.
Baca SelengkapnyaSubaru Indonesia memilih hati-hati untuk memasarkan model mobil listrik di pasar otomotif nasional. Padahal ada model EV global: Solterra.
Baca SelengkapnyaRaksasa teknologi asal China, Xiaomi, segera masuk ke bisnis mobil listrik. Kabarnya, mobil listrik pertama ala Xiaomi segera meluncur di dunia.
Baca SelengkapnyaBMW Indonesia menggelar pameran mobil listrik di Plaza Senayan, Jakarta. Semua mobil listrik BMW bisa di-test drive dan berhadiah ponsel.
Baca Selengkapnyamobil terlihat tidak terawat kotor penuh debu dan sarang laba-laba.
Baca Selengkapnya