
Usir Hama dengan Lampu Gemerlap di Sawah, Petani Bawang Merah Banyuwangi Hasilkan Cuan Melimpah
Selain kuantitas dan kualitas bawang merah meningkat, teknik ini juga mengurangi penggunaan pestisida
Selain kuantitas dan kualitas bawang merah meningkat, teknik ini juga mengurangi penggunaan pestisida
Kabupaten Banyuwangi dikenal sebagai salah satu daerah penghasil bawang merah di Jawa Timur. Para petaninya tergabung dalam kelompok tani (poktan) untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas panen bawang merah.
Seperti tanaman lain, bawang merah juga rentan terserang hama. Demi menghalau hama penyerang bawang merah, para petani memasang lampu LED berwarna hijau di lahan pertaniannya. Inovasi lampu penangkal hama ini disebut light trap. Lampu ini dinyalakan setiap malam hari guna menangkal kupu-kupu putih (kaper/grayak) yang menjadi hama utama tanaman bawang merah.
Para petani menyebut teknik ini dengan Lautan Merah (Lampu Meningkatkan Produksi Bawang Merah). Koktan Joyo Boyo di Banyuwangi membuktikan teknik ini bisa menghasilkan cuan melimpah.
Pada poktan Joyo Boyo Banyuwangi, ada 30 petani yang menerapkan teknik pasang lampu LED hijau di lahan seluas 7 hektare. Penggunaan teknologi tersebut berhasil meningkatkan hasil panen bawang merah di poktan Joyo Boyo dari 10 ton per hektar (2022), menjadi 13 ton per hektar (2023).
(Foto: Freepik jcomp)
Selain hasilnya meningkat, pemasangan lampu LED hijau di sawah juga mengurangi penggunaan pestisida juga berkurang hingga 40 persen. Hal ini jelas menekan biaya produksi petani.
(Foto: gokomodo.com)
Ketua Poktan Tani Joyo, Hendro Kurniawan menjelaskan penggunaan light trap dilakukan sejak 2020. Awalnya, kata dia, banyak petani mengeluhkan serangan hama kaper. Mereka menggunakan bahan pestisida untuk mengatasinya. Selain harganya sangat mahal, pestisida ternyata juga berbahaya bagi lingkungan jika digunakan dalam jangka panjang. Akhirnya mereka berinisiatif memasang lampu untuk menangkal serangan kaper.
“Lampu ini sebagai repellent yang dipercaya dapat menarik perhatian kupu-kupu (kaper) sehingga mereka tidak hinggap dan bertelur di daun bawang,” jelas Hendro, dikutip dari Liputan6.com, Selasa (21/11/2023).
Menurut Hendro, saat bertelur, kaper menghasilkan 2.000-3.000 butir telur. Setelah menetas, telur akan menjadi ulat yang dapat merusak dan menghambat pertumbuhan tanaman bawang merah.
“Inilah musuh utama petani bawang merah. Makanya kita mencari cara agar kaper tidak hinggap dan bertelur di tanaman,” imbuhnya.
Hingga kini, pemasangan lampu LED berwarna hijau sudah dilakukan di lahan bawang merah wilayah Banyuwangi dengan total luas 50 hektare.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ribuan warga memadati sepanjang jalan perkotaan Banyuwangi yang dilintasi Pawai Lampion, Senin (14/8/2023) malam.
Baca SelengkapnyaPengendara kendaraan bisa kena dena Rp250.000 jika belok tanpa menyalakan lampu sein atau memberi isyarat.
Baca SelengkapnyaJika kamu sedang berlibur ke Lampung, jangan lewatkan untuk mampir sejenak di Bukit Idaman Gisting di Tanggamus.
Baca Selengkapnya"Mereka cerita apa tolong kami pak, karet kami harganya hancur sudah, pupuknya mahal, obat-obatanya mahal," kata Ganjar
Baca SelengkapnyaPelaku sempat menyamar sebagai suami korban dan memadamkan lampu di rumah.
Baca SelengkapnyaZulhas menyebut Cak Imin seakan-akan belok tanpa memberi lampu sein.
Baca SelengkapnyaPernahkah kamu mencari tahu mengapa lampu kendaraan umumnya berwarna kuning atau putih?
Baca Selengkapnya