Pengertian Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Serta Kekurangan dan Kelebihannya
Dalam sistem ini, pemilih memberikan suaranya kepada partai politik, bukan kandidat individual.
Dalam sistem ini, pemilih memberikan suaranya kepada partai politik, bukan kandidat individual.
Sistem pemilu proporsional tertutup adalah sebuah metode pemilihan umum yang digunakan di berbagai negara di seluruh dunia. Sistem ini memiliki karakteristik utama yaitu partai politik yang memperoleh suara di pemilihan umum akan mendapatkan kursi sesuai dengan proporsi suara yang diperoleh.
Dalam sistem ini, pemilih memilih partai politik, bukan kandidat individual. Ya, salah satu ciri khas dari sistem pemilu proporsional tertutup adalah daftar calon yang sudah disusun sebelumnya oleh partai politik.
Partai menentukan urutan calon dalam daftar tersebut, dan pemilih memberikan suara untuk partai tanpa memilih calon secara individual. Namun, metode ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipahami.
Kelebihannya adalah representasi yang lebih adil bagi partai politik dengan basis pendukung yang merata, sehingga memungkinkan partai kecil untuk tetap memiliki kursi di parlemen. Namun, sistem ini juga memiliki kekurangan, seperti kurangnya hubungan langsung antara pemilih dan wakil yang terpilih, serta cenderung memperkuat kekuatan partai politik yang sudah mapan.
Dengan berbagai pandangan dan perdebatan, sistem pemilu proporsional tertutup tetap menjadi topik yang menarik dan kompleks dalam konteks pembangunan demokrasi di berbagai negara. Seiring waktu, perubahan dan penyesuaian mungkin terjadi untuk memenuhi tuntutan masyarakat dan meningkatkan kualitas representasi politik.
Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai pengertian sistem pemilu proporsional tertutup yang menarik untuk dipelajari.
Sistem pemilu proporsional tertutup adalah metode pemilihan umum di mana pemilih memberikan suaranya untuk partai politik, bukan untuk kandidat individual.
Ciri khas dari sistem ini adalah adanya daftar calon yang telah disusun sebelumnya oleh setiap partai politik, dan pemilih memilih partai berdasarkan program, ideologi, atau kebijakan partai tersebut.
Kursi parlemen kemudian diberikan kepada partai berdasarkan proporsi suara yang diperolehnya.
Dalam sistem ini, partai memiliki kendali penuh atas urutan calon dalam daftar, sehingga pemilih tidak memilih kandidat secara langsung.
Pemilih hanya memberikan suara untuk partai politik, dan partai menentukan siapa yang akan menduduki kursi berdasarkan urutan dalam daftar calon tersebut.
Sebagai hasilnya, sistem pemilu proporsional tertutup memiliki kecenderungan untuk memastikan bahwa proporsi kursi di parlemen mencerminkan secara akurat dukungan yang diterima oleh setiap partai.
Dalam sistem ini, partai politik menyerahkan daftar calon mereka kepada badan pemilihan, biasanya berdasarkan urutan partai. Pemilih kemudian memberikan suara untuk partai yang mereka dukung, dan kursi dalam badan legislatif didistribusikan berdasarkan perolehan suara partai.
Jika partai A memenangkan 30% suara, mereka akan mendapatkan sekitar 30% kursi di badan legislatif. Perolehan kursi dalam sistem pemilu proporsional tertutup dihitung menggunakan metode pembagian suara proporsional, seperti metode d'Hondt atau metode Sainte-Laguรซ.
Metode d'Hondt dan metode Sainte-Laguรซ adalah dua metode pembagian kursi dalam sistem pemilu proporsional. Kedua metode ini digunakan untuk menghitung alokasi kursi parlemen berdasarkan proporsi suara yang diperoleh oleh partai politik. Namun, keduanya memiliki perbedaan dalam cara perhitungan dan alokasi kursinya.
Kedua metode ini memiliki dampak signifikan terhadap hasil pemilu dan alokasi kursi di parlemen. Pemilihan antara metode d'Hondt dan metode Sainte-Laguรซ sering kali merupakan keputusan politik yang kompleks dan dapat memengaruhi representasi partai dalam pemerintahan.
Metode Sainte-Laguรซ:
Sistem pemilu proporsional tertutup memiliki kekurangan dan kelebihan yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan utama dari sistem pemilu proporsional tertutup:
Kekurangan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup
1. Kurangnya Keterbukaan: Pemilih memiliki sedikit kontrol atas siapa yang akan mewakili mereka di parlemen karena mereka hanya memberikan suara untuk partai, bukan untuk calon individual. Hal ini dapat dianggap sebagai kekurangan dalam hal demokrasi representatif.
2. Kurangnya Dukungan untuk Individu: Sistem ini dapat menghambat kemampuan pemilih untuk memilih calon yang mereka pilih secara langsung, karena pemilih hanya dapat memilih partai.
3. Dominasi Partai yang Mapan: Sistem ini cenderung memperkuat dominasi partai yang sudah mapan dan menghambat kemampuan partai-partai kecil atau baru untuk mendapatkan kursi di parlemen.
4. Keterbatasan Pilihan Pemilih: Pemilih hanya dapat memberikan suara untuk partai, bukan untuk calon tertentu, sehingga pilihan mereka terbatas pada keputusan partai politik.
5. Tidak Menanggapi Perubahan Opini Pemilih: Sistem ini mungkin kurang responsif terhadap perubahan opini pemilih karena partai memiliki kendali penuh atas daftar calon sebelum pemilu.
Kelebihan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup
1. Stabilitas Partai: Sistem ini cenderung menciptakan stabilitas internal bagi partai politik karena daftar calon sudah ditentukan sebelumnya. Ini dapat membantu mencegah perselisihan internal yang merugikan partai.
2. Koherensi Program Politik: Partai politik dapat dengan jelas menyusun daftar calon berdasarkan program politik dan ideologi partai. Hal ini dapat meningkatkan konsistensi program dan pandangan politik di dalam partai.
3. Efisiensi dalam Pembentukan Pemerintahan: Proses pembentukan pemerintahan dapat lebih cepat dan efisien karena partai yang memperoleh suara terbanyak memiliki kontrol penuh atas urutan calon dan pembagian kursi di parlemen.
Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses demokratis yang dilakukan secara periodik di suatu negara untuk memilih wakil rakyat atau pemimpin tertentu.
Baca SelengkapnyaDi antara tahun 1955 hingga Pemilu 1999, Indonesia sempat mengimplementasikan sistem pemilu proporsional tertutup.
Baca SelengkapnyaSebagai warga negara Indonesia yang demokratis, Anda tentu ingin mengetahui lebih banyak tentang pemilu, apalagi jika Anda adalah pemilih baru.
Baca SelengkapnyaData perolehan suara partai politik di Sirekap dapat diverifikasi langsung oleh setiap pengaksesnya.
Baca SelengkapnyaPemilu merupakan singkatan dari Pemilihan Umum, yang merupakan proses demokratis untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat dalam suatu negara.
Baca SelengkapnyaDalam sistem demokrasi, rakyat memegang kekuasaan tertinggi.
Baca SelengkapnyaPemahaman mengenai jenis pelanggaran pemilu dan penanganannya sangat penting dalam tahun politik ini.
Baca SelengkapnyaBerkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali
Baca SelengkapnyaBerikut contoh koalisi Partai Politik dan kenali perbedaan dengan oposisi.
Baca Selengkapnya