Ada Bakteri Salmonella, Ini Penyebab Keracunan Massal Olahan Daging Kurban di Surabaya
Warga Kalilom Lor Indah GG Seruni II, Tanah Kali Kedinding, Kenjeran Surabaya mengalami keracunan massal.
Warga Kalilom Lor Indah GG Seruni II, Tanah Kali Kedinding, Kenjeran Surabaya mengalami keracunan massal.
Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya memeriksa empat sampel yaitu sate daging, gulai daging, krengsengan daging, dan air mineral yang dikonsumsi warga pada hari kejadian. Hasil pemeriksaan menunjukkan sate daging, gulai daging dan krengsengan daging positif bakteri Salmonella sp.
Kepala Dinkes Surabaya Nanik Sukristina menuturkan, adanya bakteri Salmonella sp kemungkinan disebabkan daging yang diolah kurang dicuci bersih. Selain itu, bisa juga saat memasak daging belum matang sempurna. (Foto: Freepik)
Salmonella adalah kelompok bakteri pemicu diare dan infeksi di saluran usus manusia. Bakteri ini sering menyebabkan keracunan makanan. Bakteri ini dapat hidup di saluran usus hewan. Selanjutnya bisa menular ke manusia melalui makanan yang terkontaminasi kotoran hewan.
Selain itu, mengonsumsi makanan yang kurang matang dan tidak dicuci juga dapat meningkatkan risiko terkontaminasi bakteri Salmonella sp. “Masa inkubasi Bakteri Salmonella sp 6 hingga 72 jam. Sejalan dengan hasil penyelidikan epidemiologi oleh Tim Dinkes Kota Surabaya bahwa sebagian besar kasus mengalami gejala awal pada jam ke 9 hingga 10 jam setelah menyantap hidangan yang disajikan,” jelas Nanik. (Foto: Freepik jcomp)
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kontaminasi bakteri Salmonella dari olahan daging kurban yakni: 1. Proses penyembelihan harus higienis 2. Daging harus segera didistribusikan 3. Segera olah atau simpan di kulkas agar kondisinya baik. (Foto: Freepik joergip31)
Adapun tata cara menyimpan daging di kulkas tanpa dicuci terlebih dahulu. Pasalnya, proses pencucian akan memberi peluang bagi penyakit-penyakit yang berasal dari air mentah masuk ke dalam daging. (Foto: Freepik jcomp)
Daging kambing lebih mudah rusak dibandingkan daging sapi. Daging Kambing dengan kandungan protein lebih tinggi bisa bertahan <6 jam dalam suhu ruangan, jika lebih dari 6-10 jam maka daging cenderung sudah rusak. "Daging sapi dan kambing tidak boleh dicampur,” ujar Nanik, dikutip dari LIPUTAN6.COM. Masyarakat harus memastikan semua bahan pangan yang akan dikonsumsi telah dicuci bersih, higienis dan diolah/dimasak dengan baik dan benar-benar matang. Misalnya dimasak pada suhu >70 derajat celcius.
Selanjutnya, peralatan masak yang digunakan bersih dan tidak berkarat. Serta, menjaga kebersihan makanan yang akan dikonsumsi, mencuci tangan sebelum makan. "Jangan menyantap makanan yang sudah berbau tidak sedap, berlendir, atau berjamur,” imbuh Nanik. Ia mengimbau masyarakat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam berkegiatan sehari-hari secara disiplin dan konsisten. “Untuk mencegah risiko penularan penyakit dari lingkungan maupun dari bahan pangan yang dikonsumsi,” tandasnya.
Salah satu warga Kali Kedinding, Ernawati mengaku kondisinya sudah membaik setelah dua hari dua malam dirawat di fasilitas kesehatan setempat.
Baca SelengkapnyaSelain sebagai pemanis alami yang lezat, madu kaya akan senyawa bioaktif yang memberikan efek positif bagi kesehatan, khususnya untuk lambung.
Baca SelengkapnyaPuluhan pegawai Pemkab Gowa dilarikan ke RSUD Syekh Yusuf. Mereka diduga keracunan seusai menyantap hidangan acara pernikahan di Gedung Adi Jaya.
Baca SelengkapnyaSuasana hangat terasa di salah satu desa di Gunungkidul saat Iduladha.
Baca SelengkapnyaCampak, cacar air dan Rubella memiliki ciri-ciri yang sama, perlu ketelitian dan segera bawa anak ke dokter jika mengalami ruam disertai gejala lainnya.
Baca SelengkapnyaSapi kurban dikabarkan mengamuk di wilayah Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaCara Pemkot Surabaya tekan angka pernikahan dini layak dicontoh daerah lain.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengatakan, bagi para peserta BPJS Kesehatan yang terinfeksi rabies bisa menggunakan kartu kepesertaan.
Baca SelengkapnyaCara mencegah rabies adalah hal yang penting untuk diketahui semua orang.
Baca Selengkapnya