Jelang Pilpres 2024, Begini Sikap Politik Muhammadiyah
Muhammadiyah selalu waspada kalau sampai kekuasaan disalahgunakan
Muhammadiyah selalu waspada kalau sampai kekuasaan disalahgunakan
Pemilihan presiden (Pilpres) 2024 semakin dekat. Masing-masing tokoh politik sudah mengajukan diri untuk menjadi capres, ada nama Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto. Berbagai lembaga juga sudah memberikan sikap politiknya.
Begitu pula dengan Persyarikatan Muhammadiyah. Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah menyampaikan sikap politik terkait Pilpres 2024 besok. Lalu seperti apa sikap politik mereka?
Busyro Muqoddas sebagai Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengatakan organisasi itu tidak mudah percaya pada capres tertentu, terutama dengan janji-janjinya. "Kita sudah kenyang dengan janji-janji. Jangan permainkan rakyat dengan janji-janji," ujar Busyro. Ia mengatakan, faktor politik tidak menjadi gangguan bagi Muhammadiyah. Akan tetapi, Muhammadiyah akan selalu waspada kalau kekuasaan justru disalahgunakan.
Menjawab sosok capres yang ideal persyarikatan itu, Busyro mengatakan bahwa Muhammadiyah tidak akan terburu-buru menentukan sikapnya. "Situasi sekarang ini harus dibaca dengan jernih. Kami tidak mudah percaya serta-merta kepada calon tertentu dengan janji-janjinya," tegas mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu. Terkait dengan tahun politik, ia menawsirkan Al-Qur'an surah Al-Hasyr ayat 18. Menurutnya, tahun politik itu penting karena kalau umat Islam lari dari politik akan dilindas oleh mereka yang memegang kekuasaan politik dan orang-orangnya tidak memiliki tanggung jawab kecerdasan, kepandaian, serta kejujuran.
Menurut Busyro, pengelolaan negara terutama pemerintah pusat sampai daerah, anggota DPR RI, DPD RI, sampai DPRD Kabupaten/kota, serta para aparat penegak hukum perlu digandeng dan diajak menuju kebaikan. "Agar mulai tahun ini saatnya untuk melakukan koreksi apakah Pemilu 2024 akan menghasilkan calon-calon pemimpin daerah sampai pusat yang siap dengan tanggung jawab kenegaraan atau tidak," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Busyro mengingatkan seluruh warga Muhammadiyah agar tidak memilih para calon dalam Pemilu 2024 yang melakukan praktik suap atau politik uang. Ia mengatakan bahwa masyarakat harus berani menolak pemberian uang untuk memilih calon tertentu. "Tolaklah secara halus," pungkasnya dikutip dari ANTARA..
Sekjen PP Pemuda Muhammadiyah, Najih Prastiyo menilai, masih banyak masyarakat yang keliru dalam memahami praktik dinasti politik.
Baca SelengkapnyaKaesang juga membahas sejumlah permasalahan negara dengan Haedar Nashir.
Baca SelengkapnyaAnak-anak muda Muhammadiyah ini berjanji akan mendorong dan mengawal Pemilu 2024 agar berjalan jujur dan adil serta bermartabat.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan, para kiai memiliki pandangan politik yang berbeda-beda
Baca SelengkapnyaKetua Panitia Khalid Muhammad mengatakan Anies batal menjadi pembicara ini dikarenakan Rektorat UGM tidak memberikan izin kegiatan.
Baca SelengkapnyaMenag berpesan agar pelaksanaan Pemilu 2024 nanti bisa dilakukan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaKhalid merinci salah satu alasan kenapa Anies tidak boleh menjadi pembicara karena Rektorat UGM menilai sosok Anies tokoh sarat unsur politik.
Baca SelengkapnyaPerlu adanya upaya penyuluhan kepada para pengurus terkait hal tersebut.
Baca SelengkapnyaPDIP akhirnya akan mengumumkan cawapres Ganjar Pranowo hari ini Pukul 10.00 WIB.
Baca Selengkapnya