Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus
Virus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Virus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus
Sejak awal tahun 2024, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) menyebar cepat di tengah warga Kabupaten Jepara. Bahkan dalam dua bulan terakhir, tepatnya dari 1 Januari hingga 29 Februari 2024, 15 orang meninggal akibat DBD dan 11 di antaranya adalah anak-anak.
-
Apa penyebab Demam Berdarah? Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
-
Kenapa demam berdarah jadi masalah di Indonesia? Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia.
-
Mengapa demam berdarah berbahaya? 'Kalau darah merembes keluar, membuat darah jadi kental, sehingga kalau tak ditangani dengan baik itu bisa menimbulkan syok, di mana tekanan darahnya drop dan nadinya cepat, sehingga dianjurkan minum yang banyak itu supaya mengganti cairan yang keluar tersebut,' kata Leonard dilansir dari Antara.
-
Apa yang menyebabkan demam berdarah? Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
-
Apa gejala demam berdarah? Demam yang tiba-tiba meningkat adalah salah satu tanda yang mengindikasikan adanya demam berdarah dengue (DBD). Selain itu, gejala lain yang sering muncul adalah nyeri otot dan mual. 'Tadinya anteng-anteng saja tetapi tiba-tiba demam tinggi, kalau itu disertai gejala pegal, linu, nyeri otot, nyeri di belakang mata atau mual, itu sangat dicurigai demam berdarah,' kata Dr dr Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI dalam diskusi Waspada Penyakit DBD pada Selasa (24/10/2023).
-
Dimana penyakit demam berdarah banyak ditemukan? Penyakit ini banyak ditemukan di daerah beriklim tropis, termasuk Indonesia.
Keadaan di Jepara kini sedang tidak baik-baik saja. Segala daya dan upaya dilakukan pihak-pihak terkait untuk menekan penyebaran virus mematikan ini.
Lalu apa saja fakta-fakta terkait penyebaran virus DBD di Jepara? Berikut selengkapnya:
Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat
Selama periode yang sama, total kasus DBD di Jepara mencapai 824 kasus. Untuk menangani hal ini, Pemkab Jepara menetapkan status tanggap darurat DBD. Dengan adanya status ini, harapannya masyarakat semakin waspada dan semua pihak ikut terlibat dalam pencegahan dan penanggulangan DBD.
Empat Strategi Khusus
Untuk menangani kasus DBD di Jepara, Pemkab Jepara juga menyiapkan empat strategi khusus. Pertama, komitmen dan kepedulian semua pihak, serta penguatan kelembagaan melalui Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) DBD. Kedua, sosialisasi dan edukasi masyarakat secara terus menerus melalui berbagai media.
Ketiga, gerakan serentak melibatkan seluruh komponen masyarakat melalui kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk secara rutin. Dan keempat, respons cepat terhadap laporan khusus dengan melakukan penyelidikan epidemologi dan tindak lanjutnya.
Kemenkes Terjunkan Tim Khusus
Untuk menangani penyebaran cepat virus DBD di Jepara, Kementerian Kesehatan menerjunkan tim khusus. Tim tersebut mulai turun ke lapangan selama tiga hari, yaitu pada Rabu (6/3) hingga Jumat (8/3).
Dikutip dari ANTARA, tim peneliti itu mengambil sampel darah penderita DBD, kemudian mengambil sampel nyamuk dan jentik nyamuk di lima lokasi penelitian.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinkes Jepara, Eko Cahyo Puspeno, mengatakan hingga kini pihaknya masih menunggu hasil penelitian itu.
Nantinya hasil penelitian diharapkan mampu menunjukkan apakah virus itu merupakan jenis yang ganas atau tidak karena penyebarannya begitu cepat dan angka kematiannya juga begitu tinggi.