4 Mitos Oat Milk dan Penjelasan Faktanya, Perlu Diketahui
Terdapat berbagai macam mitos oat milk yang perlu diketahui faktanya.
Oat milk atau susu oat merupakan alternatif susu bagi orang yang tidak bisa mengonsumsi susu hewani. Selain itu, susu berbasis tumbuhan ini juga sering kali menjadi pilihan bagi orang yang menerapkan diet vegetarian dan vegan.
Meski termasuk jenis susu nabati, namun oat milk memiliki banyak manfaat kesehatan. Sayangnya, terdapat berbagai macam mitos oat milk yang masih dipercaya masyarakat. Mulai dari oat milk lebih berbahaya dari susu sapi hingga oat milk mengandung glikemik tinggi.
-
Apa itu mitos? Pada umumnya, Cremers mendefinisikan mitos sebagai cerita atau narasi yang berasal dari tradisi lisan dan memiliki unsur magis atau keajaiban.
-
Bagaimana mitos ini dijelaskan? Dikatakan bahwa dalam kubur, wanita tersebut akan mengalami proses persalinan yang menyakitkan, meskipun bayi yang dilahirkan tidak akan selamat.
-
Apa saja mitos tentang kolesterol? Banyak anggapan tentang kolesterol yang sebenarnya hanya mitos. Kolesterol merupakan salah satu gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai.
-
Kenapa mitos ini muncul? Mitos ini mencerminkan ketakutan manusia akan kematian dan kehidupan setelahnya, serta konsekuensi dari kematian yang tragis atau tidak terpenuhi dalam kehidupan dunia.
Dengan begitu, penting untuk dipahami fakta dibalik berbagai mitos oat milik tersebut. Berikut kami rangkum informasinya.
1. Mitos: Susu oat lebih berbahaya dari susu sapi
Mitos oat milk yang pertama tentang keamanan konsuminya. Anggapan bahwa susu oat lebih berbahaya dibandingkan susu sapi sering kali disebabkan oleh kandungan kalsiumnya yang lebih rendah. Namun, banyak pakar nutrisi berpendapat bahwa susu oat bisa menjadi alternatif yang baik untuk kebutuhan gizi, karena kaya akan serat, protein, dan vitamin. Meskipun memang susu sapi dikenal memiliki kandungan kalsium yang lebih tinggi, susu oat memiliki kelebihan lain.
Susu oat juga mengandung kalori dan gula yang lebih rendah dibanding susu sapi, menjadikannya pilihan yang lebih baik bagi mereka yang ingin menjaga berat badan atau mengurangi asupan gula. Dengan demikian, meskipun kalsium dari susu oat tidak sebanyak susu sapi, susu oat tetap bermanfaat untuk kebutuhan gizi tubuh secara keseluruhan.
Sebagai alternatif yang lebih sehat dan bergizi, susu oat dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi pola makan, terutama bagi mereka yang memiliki intoleransi laktosa atau sedang menjalani diet nabati. Jadi, tidak ada alasan untuk meragukan manfaat susu oat dalam menunjang kesehatan tubuh.
2. Mitos: Susu oat berbahaya karena indeks glikemik tinggi
Mitos oat milk yang kedua berkaitan dengan kadar gula. Anggapan bahwa susu oat berbahaya karena indeks glikemik tinggi banyak dipicu oleh pernyataan seorang ahli gizi yang mengkhawatirkan dampak gula pada tubuh. Namun, penting untuk dipahami bahwa susu oat sebenarnya memiliki kadar gula yang lebih rendah dibandingkan susu sapi. Dalam perbandingan kalori, susu oat mengandung sekitar 130 kalori, sementara susu sapi mencapai 259 kalori.
Indeks glikemik memang mengukur seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah, tetapi ini bukan satu-satunya faktor yang harus dipertimbangkan dalam pola makan yang sehat. Susu oat dapat menjadi pilihan yang aman dan menyehatkan bila dikonsumsi secara seimbang.
Bahkan, susu oat sering kali dipilih oleh orang-orang yang mencari alternatif nabati, tanpa menambah risiko kesehatan yang signifikan. Dengan begitu, kita bisa menegaskan bahwa susu oat aman untuk dikonsumsi sesuai data yang ada, dan bisa menjadi bagian dari diet yang seimbang.
3. Mitos: Minyak kanola dalam susu oat membuat inflamasi
Mitos oat milk berikutnya dianggap dapat memberikan efek peradangan. Anggapan bahwa minyak kanola dalam susu oat menyebabkan inflamasi didasarkan pada temuan studi 2018 yang menunjukkan potensi inflamasi pada tikus yang diberi minyak kanola. Namun, penting untuk dicatat bahwa reaksi inflamasi dapat bervariasi antara spesies dan tidak selalu dapat diterapkan pada manusia. Pakar nutrisi berpendapat bahwa minyak kanola memiliki kandungan omega-3 yang sebenarnya bersifat antiinflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.
Selain itu, minyak kanola juga dikenal membawa manfaat untuk kesehatan jantung. Dengan kandungan asam lemak tak jenuh ganda yang tinggi, minyak ini dapat membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan mendukung kesehatan kardiovaskular.
Dalam konteks susu oat, minyak kanola umumnya digunakan sebagai emulsifier dan untuk memperbaiki rasa, dengan kandungan lemak yang membantu menjaga tekstur. Secara keseluruhan, meskipun ada mitos mengenai dampak negatifnya, minyak kanola dalam susu oat dapat memberikan manfaat bagi kesehatan jantung dan tidak selalu menyebabkan inflamasi.
4. Mitos: Susu oat gak ada oat-nya
Mitos oat milk yang keempat berkaitan dengan kandungan oat di dalamnya. Anggapan bahwa susu oat tidak mengandung oat sama sekali adalah salah besar. Susu oat diolah dengan air dan oat sebagai bahan dasar utamanya. Proses pembuatan susu oat melibatkan pencampuran oat dengan air yang kemudian diolah hingga menghasilkan cairan yang creamy.
Salah satu produk susu oat yang terkenal adalah Oatside. Komposisi susu Oatside terdiri dari 10 persen oat bubuk, menjadikannya sebagai sumber kebaikan dari oat itu sendiri. Selain oat, Oatside juga menambahkan beberapa bahan pendukung lainnya untuk meningkatkan rasa dan kandungan gizi. Bahan-bahan ini berfungsi untuk memberikan aroma dan rasa yang lebih kaya, serta memastikan susu oat tetap lezat dan bergizi.
Dengan demikian, susu oat pasti mengandung oat sebagai bahan bakunya. Tidak hanya enak, tetapi susu oat juga menawarkan manfaat kesehatan berkat kandungan serat dan nutrisi dari oat yang ada di dalamnya.
Manfaat Oat Milk untuk Kesehatan
Setelah mengetahui berbagai mitos oat milk dan penjelasan faktanya, terakhir akan dijelaskan manfaat yang ada di dalamnya. Oat milk merupakan susu berbasis tumbuhan yang menyimpan banyak manfaat untuk tubuh, sebagai berikut:
- Baik untuk kesehatan jantung: Oat milk mengandung beta-glukan, jenis serat larut yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, sehingga mendukung kesehatan jantung dan mencegah penyakit kardiovaskular.
- Kaya akan serat: Oat milk mengandung serat yang tinggi, yang dapat mendukung pencernaan dan mencegah sembelit. Serat juga membantu menjaga rasa kenyang lebih lama, sehingga baik untuk pengaturan berat badan.
- Alternatif bebas laktosa: Oat milk bebas dari laktosa, sehingga menjadi alternatif yang baik bagi mereka yang intoleran laktosa atau alergi terhadap susu sapi. Minuman ini ramah untuk pencernaan dan tidak menyebabkan kembung bagi orang yang sensitif terhadap produk susu.
- Kaya vitamin dan mineral: Oat milk diperkaya dengan berbagai vitamin dan mineral, seperti vitamin B2, B12, D, dan kalsium. Vitamin B mendukung metabolisme energi, sementara kalsium dan vitamin D penting untuk kesehatan tulang.
- Ramah untuk penderita alergi: Oat milk merupakan pilihan yang baik untuk orang yang alergi terhadap kacang atau kedelai, karena oat milk tidak mengandung alergen umum tersebut. Ini menjadikannya pilihan yang aman bagi orang dengan berbagai alergi makanan.
- Menjaga kadar gula darah: Kandungan serat beta-glukan dalam oat milk dapat membantu mengontrol kadar gula darah. Serat ini memperlambat penyerapan karbohidrat, sehingga mengurangi lonjakan gula darah yang dapat berbahaya bagi penderita diabetes.
- Rendah lemak jenuh: Oat milk mengandung sedikit lemak jenuh, yang membuatnya cocok untuk diet rendah lemak. Mengurangi asupan lemak jenuh dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.
- Membantu mengurangi berat badan: Oat milk rendah kalori dan tinggi serat, sehingga dapat mendukung program penurunan berat badan. Konsumsi oat milk bisa memberikan rasa kenyang lebih lama, mengurangi keinginan untuk makan camilan berlebihan.
- Baik untuk lingkungan: Dari perspektif kesehatan lingkungan, oat milk memiliki jejak karbon yang lebih rendah dibandingkan susu sapi, sehingga menjadi pilihan yang lebih berkelanjutan untuk mendukung kesehatan planet.