Frustasi dan Merasa Tidak Ditemani, Siswa SMP di Tebet Nekat Lakukan Percobaan Bunuh Diri
Korban mengalami luka di bagian kepala sebelah atas kiri, luka lecet di bagian kaki.

Korban mengalami luka di bagian kepala sebelah atas kiri, luka lecet di bagian kaki.

Frustasi dan Merasa Tidak Ditemani, Siswa SMP di Tebet Nekat Lakukan Percobaan Bunuh Diri
Seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) bernama GAD (14) nekat melakukan aksi percobaan bunuh diri di sekolahnya, yakni SMPN 73 Tebet, Jakarta Selatan. Kejadian ini terjadi sekira pukul 13.00 Wib, Senin (20/5).
Kapolsek Tebet Kompol Murodih mengatakan, kejadian ini terjadi saat korban bersama dengan teman-temannya berada di ruang kelas VII E, yang terletak di lantai tiga gedung sekolah tersebut.
"Kemudian korban sempat menyuruh saksi 1 (AP) dan saksi 2 (RAP) untuk keluar ruangan kelas, kemudian korban membuka jendela kelas. Saat membuka jendela korban dan teman korban sempat teriak melarang korban untuk lompat namun tidak di hiraukan," kata Murodih dalam keterangannya, Senin (20/5).
"Korban langsung melompat ke luar jendela, saat melompat korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 Gedung SMPN 73, kkemudian jatuh ke lantai 1," sambungnya.
Atas kejadian itu, korban mengalami luka pada bagian kepala dan kaki. Kini, korban sudah ditangani Puskesmas Kecamatan Tebet, untuk mendapatkan pertolongan.
"Korban mengalami luka di bagian kepala sebelah atas kiri, luka lecet di bagian kaki sebelah kanan dan tangan kiri, saat ini korban berada di Puskesmas Kecamatan Tebet," ujarnya.
Alasan Korban Lakukan Aksi Percobaan Bunuh Diri
Murodih menjelaskan, alasan korban nekat melakukan aksi percobaan bunuh diri tersebut karena ia merasa dijauhi oleh teman-teman di sekolahnya.
"Korban juga pernah saat istirahat solat Jumat, yang muslim melaksanakan solat Jumat dan korban dikarenakan agama Hindu istirahat di kelas, pernah terlibat adu omongan dengan teman korban atas nama A yang seakan-akan membuat korban disalahkan karena melarang solat Jumat," jelasnya.
"Akibat kejadian tersebut korban merasa dijauhi oleh teman korban, dan permasalahan ini tidak pernah di ceritkan ke guru BP atau guru lain dan akhirnya yang mendasari korban melakukan tindakan lompat dari ruang kelas," tambahnya.
Berdasarkan pengakuannya, korban nekat melompat atas keinginan sendiri dan juga karena merasa putus asa atau frustasi. Sehingga, memang hal ini ia lakukan sendiri tanpa adanya dorongan dari orang lain.
"Saat ini korban berada di Puskesmas Kecamatan Tebet dan kondisi sadar dan bisa diajak komunikasi. Ditemukan kertas dari korban yang berisi tulisan dan gambar menyerupai hanoman, tulisan tersebut tidak dimengerti artinya," ucapnya.
"Tujuan korban lompat tersebut ingin bunuh diri dan mengakhiri hidupnya, situasi kondusif aman," pungkasnya.