Mengapa Anak Muda Sekarang Sering Dikatakan sebagai Generasi Sandwich?
Istilah generasi sandwich kini semakin marak terdengar di telinga banyak orang.
Istilah generasi sandwich kini semakin marak terdengar di telinga banyak orang.
Yang dimaksud dengan generasi di atas ini adalah orang tua, kakek dan/atau nenek, atau mertua. Sementara generasi bawah pada umumnya adalah anak ataupun adik.
Ada beberapa alasan yang diyakini mengapa anak muda saat ini menjadi seorang yang masuk ke dalam generasi sandwich. Di antaranya adalah:
Orang tua yang memiliki perencanaan keuangan kurang baik seringkali menjadi bumerang buat anak-anak mereka. Terlebih jika ditambah dengan kebiasaan hidup mereka yang terlalu konsumtif dan ingin membeli ini itu tanpa memikirkan jangka panjang.
Ketika masih dalam masa yang produktif, banyak orang yang lebih suka menghabiskan pendapatan yang dimiliki untuk kebutuhan konsumtif. Padahal, sebisa mungkin masa tersebut harus dimanfaatkan dengan investasi dan menabung. Sehingga, di masa tua yang tak lagi bisa bekerja, kesejahteraan hidup bisa lebih terjamin dan aman.
Kebanyakan orang tua sekarang takut untuk ketinggalan zaman. Terkadang mereka merasa memiliki banyak uang dan ingin membeli smartphone dengan model paling canggih. Padahal, ujung-ujungnya hanya dipakai untuk menelepon dan chat saja.
Percaya tak percaya, generasi sandwich ternyata juga bisa memberikan dampak kurang baik bagi para pelakunya.
Tingkat stress pada orang-orang yang menjadi generasi sandwich biasanya lebih tinggi dibanding mereka yang tidak. Yup, ini tentunya terjadi akibat banyaknya tekanan atau tuntutan untuk memenuhi kebutuhan finansial bagi diri sendiri dan keluarga.
Sebagai hasil dari terus bekerja dan mengalami stress yang berkepanjangan, anak muda yang menjadi generasi sandwich akan rawan mengalami lelah mental alias burnout. Bahkan, permasalahan mental lainnya yang lebih berbahaya juga bisa terjadi jika kondisi tersebut tak segera diatasi.
Anak muda yang menjadi generasi sandwich tak jarang pula mengalami anxiety jika kondisi keuangan yang dimiliki kurang mencukupi. Apalagi jika ada anggota keluarga yang sedang mengalami musibah, misalnya saja sakit, kecelakaan, dan sebagainya yang tentu membutuhkan biaya yang lumayan besar.
Sebagai generasi sandwich, kamu harus bisa membuat perencanaan mengenai hal apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara mengalokasikan anggaran untuk setiap keperluan yang ada.
Jika bisa, cari sumber pendapatan lainnya yang mampu mendukung kondisi keuangan kamu. Hal ini bisa dilakukan dengan berjualan online, menjadi private tutor, dan banyak lagi yang lainnya.
Menyisihkan uang demi tujuan menabung memiliki banyak manfaat bagi generasi sandwich di masa depan. Bukan hanya mengamankan kondisi finansial di masa depan, menabung juga bisa menjadi solusi jitu jika sewaktu-waktu terdapat permasalahan tak terduga terkait dana atau biaya.
Generasi sandwich terbanyak berasal dari generasi milenial, yaitu generasi yang lahir di antara tahun 1980 hingga tahun 2000.
Baca SelengkapnyaBaswedan mengatakan negara mempunyai tanggung jawab untuk membantu generasi sandwich.
Baca SelengkapnyaAMIN kembali mendapatkan dukungan dari Gerakan Anak Muda Satu Nusa Satu Suara (Nusantara).
Baca SelengkapnyaCak Imin juga ingin menjadi pemberi solusi untuk keluh kesah generasi muda.
Baca SelengkapnyaSituasi tersebut harus disikapi dengan upaya serius untuk menstimulasi wawasan kebangsaan bagi generasi muda.
Baca SelengkapnyaMahfud mengaku khawatir dengan generasi muda yang hanya tertarik pada gimmick.
Baca SelengkapnyaSanggul rambut jadi salah satu budaya Indonesia yang fenomenal, ketahui lebih lanjut yuk.
Baca SelengkapnyaPeriode Emas 1000 HPK penting dipahami sebagai salah satu upaya untuk menekan angka gagal tumbuh pada anak atau stunting.
Baca SelengkapnyaBerikut resep sandwich lezat dan mudah dibuat cocok menjadi ide bekal anak di sekolah.
Baca Selengkapnya