Benarkah Laki-Laki Patah Hati Lebih Lama daripada Perempuan Saat Putus Cinta?
Ada yang bilang kalau pria patah hati lebih lama daripada perempuan, seperti apa faktanya?



“Baru kemarin putus, kok si mantan udah bisa ketawa-tawa bareng temennya lagi sih?”
Pikiran ini mungkin terlintas dalam benak perempuan yang baru saja memutuskan hubungan asmaranya. Di saat dia sedang sedih, bahkan buat tertawa saja terasa nggak punya energi, mantan malah seru-seruan hangout bareng teman sambil update stories yang terlihat baik-baik saja.
Mulai berpikir kalau si laki-laki memang sudah nggak cinta? Eits, tunggu dulu! Ada yang bilang kalau laki-laki patah hati lebih lama daripada perempuan. Seperti apa sih faktanya?
-
Siapa yang lebih rentan terkena patah hati? 'Wanita jauh lebih sering terdampak dibandingkan pria,' ungkap Dr. Aman. Sebuah studi pada tahun 2021 yang diterbitkan dalam Journal of the American Heart Association mengungkapkan bahwa 88,3% kasus sindrom patah hati terjadi pada wanita, terutama mereka yang berusia 50 hingga 74 tahun.
-
Kenapa putus cinta bisa menyakitkan? Cinta dimulai dengan pelukan, tumbuh dengan ciuman, dan diakhiri dengan air mata.
-
Siapa yang merasakan sakit fisik saat putus cinta? Menurut para ahli seperti Marina Pearson dan Debra Smouse, perpisahan tidak hanya menimbulkan luka emosional, tetapi juga dapat terasa menyakitkan secara fisik. Stres akibat patah hati memengaruhi otak dengan menurunkan jumlah reseptor endogen opioid, yang berfungsi untuk mengurangi rasa sakit.
-
Apa dampak fisik dari patah hati? Stres yang diakibatkan oleh patah hati menurunkan reseptor endogen opioid dalam otak, yang biasanya berfungsi untuk memberikan rasa nyaman. Akibatnya, seseorang merasa tidak nyaman dan bahkan bisa merasakan nyeri fisik, seperti sakit perut atau dada yang terasa sesak.
-
Apa kata-kata sedih yang bisa menggambarkan patah hati? Kata-kata sedih sakit hati memang dapat mewakili perasaan kita saat terluka. Namun, jangan terlalu larut dalam kesedihan. Gunakan kata-kata ini sebagai sarana untuk mengekspresikan perasaan, lalu bangkit dan terus melangkah maju.
-
Bagaimana cara mengatasi rasa sakit putus cinta? 'Ada beberapa perasaan sakit yang tak akan tersembuhkan, hanya bisa coba dilupakan.'


Setiap Orang Punya Waktu Move On yang Berbeda
Sebenarnya, secara umum setiap orang punya waktu dan cara move on yang beda. Perempuan misalnya lebih ekspresif dalam menyampaikan emosi yang dirasakan. Ada yang curhat sambil nangis terus ke sahabatnya, mengurung diri di kamar berhari-hari, atau melampiaskannya dengan chat mantan pacar terus-menerus.

Laki-Laki Lebih Sering Menyesal Belakangan
Jika perempuan terlihat begitu emosional di masa-masa awal putus, berbeda dengan laki-laki yang berusaha menanggapinya dengan lebih rasional. Sayangnya nih, ada penelitian yang menunjukkan kalau laki-laki lebih sering menyesal belakangan dibandingkan perempuan.
Hal ini sesuai dengan studi yang dilakukan Binghamton University di Amerika Serikat dan University College London di Inggris.
Diikuti lebih dari 5.000 partisipan, penelitian tersebut mengungkapkan perempuan merasakan kesedihan yang begitu dalam setelah putus, namun tidak dalam waktu yang lama.
Berbeda dengan pria yang awalnya cenderung tidak peduli dan mudah lupa.
Sayangnya, mereka sering merasakan penyesalan yang terlambat dan berlarut-larut setelah putus.
Jadi, mungkin ini jawaban kenapa pria terlihat baik-baik saja setelah putus dari orang yang dicintainya.
Perbedaan Cara Berpikir
Laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan cara berpikir. Hal inilah yang membuat bagaimana mereka menghadapi momen putus cinta dengan cara yang berbeda. Perempuan lebih fokus pada emosinya, sehingga ia akan lebih banyak curhat dengan keluarga atau sahabat dekat untuk membuat dirinya merasa lebih baik.

Kebiasaan yang berbeda berlaku pada laki-laki.
Mereka jarang terbuka dengan perasaannya, bahkan setelah putus. Laki-laki cenderung menyimpan perasaannya sendiri dan fokus untuk melakukan apa yang seharusnya diselesaikan setelah momen putus tersebut.

Saat Perempuan Mulai 'Sembuh', Pria Mengalami Penyesalan Berlarut-Larut
Karena fokus pada perasaannya sendiri, perempuan cenderung berusaha menghadapi kesedihannya dengan menjadi lebih kuat dan selektif memilih pasangan. Sementara itu, pria cenderung berusaha mengganti rasa kehilangan dengan hal lain yang menyebabkan rasa penyesalan.

Tapi, hal ini bisa berbeda tergantung individu masing-masing. Pnyebab pria move on lebih lama bisa juga karena memori. Pria cenderung menyimpan dan mengingat memori positif, sehingga ia akan terus mengenang mantannya. Berbeda dengan perempuan yang cenderung mengingat hal menyakitkan yang mendorong mereka lebih cepat move on.
