Gurun Sahara Dulu Pernah Hijau, Peneliti Ungkap Kapan dan Penyebabnya
Sebuah penelitian terbaru mengungkap mengapa dan kapan Sahara, yang sekarang tandus, pernah menjadi daerah yang subur dan hijau.
afrika![Gurun Sahara Dulu Pernah Hijau, Peneliti Ungkap Kapan dan Penyebabnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/9/15/1694747796549-v5t76k.jpeg)
Gurun Sahara yang luas dan kering adalah salah satu ikon alam paling terkenal di dunia. Tapi tahukah Anda bahwa gurun ini dulu pernah hijau subur?
![Gurun Sahara Dulu Pernah Hijau, Peneliti Ungkap Kapan dan Penyebabnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/9/15/1694743789204-z63o9.jpeg)
Gurun Sahara Dulu Pernah Hijau, Peneliti Ungkap Kapan dan Penyebabnya
Sebuah penelitian terbaru mengungkap mengapa dan kapan Sahara, yang sekarang tandus, pernah menjadi daerah yang subur dan hijau.
Studi yang dipublikasikan dalam Nature Communications menyoroti periode lembap di Afrika Utara selama 800.000 tahun terakhir dan menjelaskan gurun tersebut kadang-kadang menjadi hijau karena perubahan dalam orbit Bumi mengelilingi matahari. Selama zaman es periode-periode lembap ini ditekan.
-
Apa yang pernah menjadi Gurun Sahara di masa lalu? Laut yang dulu menutupi Sahara dikenal sebagai Laut Trans-Sahara.
-
Apa yang ditemukan di Gurun Sahara? Sebuah batu gelap misterius ditemukan di area terpencil gurun Sahara. Ini adalah batu pertama yang diketahui pernah terlontar dari Bumi ke luar angkasa namun kemudian kembali lagi ke Bumi sebagai meteor ribuan tahun kemudian.
-
Kapan periode "Sahara hijau" berlangsung? Ini merupakan fenomena peningkatan curah hujan musim panas di seluruh benua, dimulai sekitar 15.000 tahun lalu dan berakhir sekitar 5.000 tahun lalu.
-
Kapan salju terakhir turun di Gurun Sahara? Tercatat seperti turunnya salju di kota Aïn Séfra, Aljazair, pada musim dingin tahun 1979, 2016-2018, 2021, dan 2022. Selain itu, pada 24 Januari 2023, salju juga dilaporkan turun di puncak gunung Provinsi Bèchar Aljazair.
Penelitian ini melibatkan simulasi oleh ilmuwan iklim mengenai periode bersejarah "penghijauan" Sahara. Hasilnya menunjukkan perubahan waktu dan intensitas dari peristiwa lembap ini juga dipengaruhi oleh efek lapisan es besar di belahan utara Bumi.
![Gurun Sahara Dulu Pernah Hijau, Peneliti Ungkap Kapan dan Penyebabnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/9/15/1694745460445-k9fhch.jpeg)
![Gurun Sahara Dulu Pernah Hijau, Peneliti Ungkap Kapan dan Penyebabnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/9/15/1694745471036-1x7l6.jpeg)
Dr. Edward Armstrong, penulis utama studi ini dari Universitas Helsinki dan Universitas Bristol, mengatakan, "Perioede peralihan Gurun Sahara menjadi ekosistem sabana dan hutan adalah salah satu perubahan lingkungan yang paling luar biasa di planet ini."
Selama periode-periode "penghijauan," bukti menunjukkan Sahara pernah ditumbuhi tumbuhan, dengan sungai, danau, dan hewan yang bergantung pada air seperti kuda nil.
Periode Lembap Afrika Utara ini mungkin berperan penting dalam menyediakan koridor dengan vegetasi keluar dari Afrika, memungkinkan penyebaran berbagai spesies, termasuk manusia purba, ke seluruh dunia.
- Sejarah Kentut, dari Dewa Kentut Sampai Pemberontakan yang Tewaskan 10.000 Orang
- Mengapa Patung-Patung Yunani Kuno Bugil? Ternyata Ini Maknanya
- Peneliti Dibikin Bingung, Mayat Pria Ini Tiba-Tiba Berubah Jadi Mumi Hanya dalam 16 Hari
- Ilmuwan Temukan Lumba-Lumba Langka, Ada Jempolnya Seperti Manusia
- Seorang Pria Babak Belur Diamuk Warga Saat Hendak Curi Motor di Koja Jakut, Begini Kronologinya
- Mendagri Tito Peringatkan Kepala Daerah Main Judi Online Bakal Sanksi Tegas, PJ Gubernur Langsung Dicopot
![Gurun Sahara Dulu Pernah Hijau, Peneliti Ungkap Kapan dan Penyebabnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/9/15/1694747389867-pluoe.jpeg)
Periode "penghijauan" ini diyakini dipicu oleh perubahan kondisi orbit Bumi, khususnya presesi orbit Bumi, yakni bagaimana Bumi berputar pada porosnya, yang mempengaruhi musim, selama siklus sekitar 21.000 tahun.
Perubahan ini mempengaruhi jumlah energi yang diterima oleh Bumi pada musim-musim yang berbeda, yang pada gilirannya mengendalikan kekuatan Musim Monsun Afrika dan penyebaran vegetasi di wilayah luas ini.
Hambatan besar dalam memahami peristiwa ini adalah sebagian besar model iklim belum mampu mensimulasikan amplitudo periode lembap ini, sehingga mekanisme khusus yang mendorong hal itu terjadi tetap tidak bisa dipastikan.
Studi terbaru yang juga menggunakan model iklim untuk mensimulasikan periode lembap Afrika Utara menunjukkan hasil bahwa periode ini dikonfirmasi terjadi setiap 21.000 tahun dan ditentukan oleh perubahan presesi orbit Bumi.
![Gurun Sahara Dulu Pernah Hijau, Peneliti Ungkap Kapan dan Penyebabnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/9/15/1694747520056-ax1rw.png)
![Gurun Sahara Dulu Pernah Hijau, Peneliti Ungkap Kapan dan Penyebabnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/9/15/1694747562999-p85jb.jpeg)
Hal ini menyebabkan musim panas yang lebih hangat di belahan Bumi utara, memicu peningkatan curah hujan di Sahara, dan mengakibatkan penyebaran vegetasi tipe sabana di padang pasir.
![Gurun Sahara Dulu Pernah Hijau, Peneliti Ungkap Kapan dan Penyebabnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/9/15/1694747673527-i6qrh.jpeg)
Salah satu hal menarik adalah bahwa periode-periode lembab ini tidak terjadi selama zaman es, ketika lapisan es gletser besar menutupi sebagian besar belahan utara. Ini karena lapisan es gletser besar ini yang mendinginkan atmosfer dan menekan kecenderungan sistem musim monsun Afrika untuk melebar.
Penulis lainnya, Miikka Tallavaara, Profesor Asisten Lingkungan Hominin di Universitas Helsinki, mengatakan, "Kawasan Sahara adalah semacam gerbang yang mengendalikan penyebaran spesies antara Afrika Utara dan Sub-Sahara, serta keluar dan masuk dari benua."
![Gurun Sahara Dulu Pernah Hijau, Peneliti Ungkap Kapan dan Penyebabnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/9/15/1694747750178-egdf.jpeg)