
Pilpres Bisa Bikin Pertumbuhan Ekonomi 2024 Melambat, Kok Bisa?
Kondisi ini juga lumrah terjadi di sejumlah negara. Bahkan, sekelas negara ekonomi maju seperti Amerika Serikat (AS) hingga China.
Kondisi ini juga lumrah terjadi di sejumlah negara. Bahkan, sekelas negara ekonomi maju seperti Amerika Serikat (AS) hingga China.
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menilai momentum pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Apa penyebabnya?
Asmoro menerangkan, saat kegiatan pemilu berlangsung umumnya investor akan memilih menunggu dan melihat (wait and see) untuk menanti sosok presiden baru.
Kondisi inilah yang kemudian berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
"Pas Pilpres Trade War Presiden Donald Trump China dan US, harga komoditas turun makanya, 2019 turun juga pertumbuhan ekonominya," ungkapnya.
merdeka.com
"Memang tantangannya adalah bagaimana membuat investasi itu tetap bisa tumbuh, tidak turun tajam seperti pola pola yang kita temui di tahun pemilu pemilu sebelumnya," kata dia.
kata Asmo.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meminta tensi atau suhu politik kali ini tidak terlalu panas demi menjaga arus investasi di Indonesia.
Pasalnya, tahun 2023 hingga 2024 ini menjadi tahun politik yang kerap menaikkan tensi.
Bahlil memandang, dengan kenaikan tensi politik akan berpengaruh pada pergerakan arus investasi ke Tanah Air.
Jika suhu politik ini bisa dijaga, dia meyakini tak akan mengganggu perilaku investor dan calon investor.
"Sekalipun ini masuk tahun politik, tapi kalau boleh politik itu gak boleh panas, supaya kita menjaga stabilitas dan kita memperkecil wait and see dari pada investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia," ujar dia dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Kuartal II-2023, di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Jumat (21/7).
Kondisi ini juga lumrah terjadi di sejumlah negara.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perlambatan ekonomi China memberikan pengaruh ke ekonomi negara lain, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaTiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.
Baca SelengkapnyaNegara miskin menghadapi ketidakstabilan ekonomi dan bahkan kebangkrutan akibat beban pinjaman luar negeri.
Baca SelengkapnyaEkonomi Negeri Paman Sam ini tumbuh lebih kuat dibandingkan kuartal II-2023 sebesar 2,1 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaTak bisa dipungkiri, China merupakan negara mitra dagang terbesar Indonesia.
Baca SelengkapnyaKinerja penerimaan pajak daerah mencapai Rp154,05 triliun hingga Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk yang tertinggi ke-2 di antara negara-negara G20, di tengah permasalahan perekonomian global yang kompleks saat ini.
Baca Selengkapnya