Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menteri PUPR Basuki Tolak Usulan Pembentukan Badan Air Nasional: Koordinasi Makin Susah

Menteri PUPR Basuki Tolak Usulan Pembentukan Badan Air Nasional: Koordinasi Makin Susah

Menteri PUPR Basuki Tolak Usulan Pembentukan Badan Air Nasional: Koordinasi Makin Susah

Menteri PUPR Basuki juga tak ingin dengan adanya badan/lembaga baru membuat koordinasi antar pemangku kepentingan jadi semakin sulit. 

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono buka suara terkait usul pembentukan Badan Air Nasional di kabinet pemerintahan berikutnya.

Dia mempersilakan jika wacana semacam itu dimunculkan, namun putusan ada di tangan pemerintah selanjutnya. 


"Nanti kita lihat rumusannya, kita lihat lagi nanti," ujar Basuki singkat di tengah rangkaian acara World Water Forum ke-10 Bali, dikutip Jumat (24/5).

Menurut dia, pengelolaan soal air saat ini masih efektif berkat bantuan Dewan Sumber Daya Air Nasional, yang merumuskan berbagai hal untuk kemudian dilaksanakan oleh Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA).


Selain itu, Basuki juga tak ingin dengan adanya badan/lembaga baru membuat koordinasi antar pemangku kepentingan jadi semakin sulit. 

"Saya kira masih cukup. Kami dengan BMKG, bekerja sama dengan pertanian, dengan kehutanan, dewan sumber daya air nasional, kita sudah cukup terbantu. Enggak gampang kalau makin banyak badan itu koordinasinya makin susah," tuturnya. 

Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beserta Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian menyinggung soal urgensi pembentukan Badan Air Nasional. 


AHY mengaku telah menyampaikan gagasan terkait pentingnya mengoordinasikan segala urusan manajemen air di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga kecamatan dan desa. 

"Artinya, kita berharap ada sebuah badan yang khusus menangani air. Ini bukan yang pertama, ada sejumlah negara yang terlebih dahulu sudah mendirikan institusi seperti itu, yang memiliki kewenangan untuk bisa mengelola air secara komprehensif," ujarnya. beberapa waktu lalu.

“Termasuk regulasinya dipersiapkan dengan baik, kerjasama dan kolaborasi dengan pemerintah daerah ini juga menjadi kekuatannya," kata AHY.

Oleh karenanya, AHY menilai pembentukan Badan Air Nasional buka hanya sekadar menambah birokrasi baru, tapi jadi wadah besar bagi penataan dalam menghadapi berbagai tantangan di sektor air, termasuk krisis air.

Namun, AHY menyatakan dirinya tidak memiliki kewenangan agar Badan Air Nasional nantinya bisa terbentuk di kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

Dia menegaskan itu hanya sebagai sebuah saran. 

"Tapi saya enggak punya kewenangan, saya tadi hanya menyampaikan di forum internasional ataupun akademis yang bisa kita diskusikan kalau ada nilai-nilai yang baik atau positif. Kita enggak usah ragu-ragu untuk belajar saling belajar dari negara yang terlebih dahulu melakukannya, itu pun sesuatu yang baik untuk kita dan pemerintahan di tingkat daerah," ungkapnya.

Menteri Basuki: Saya Mau Pindah ke IKN Nusantara Kalau Airnya Sudah Masuk
Menteri Basuki: Saya Mau Pindah ke IKN Nusantara Kalau Airnya Sudah Masuk

Sejumlah rumah menteri di IKN saat ini pun sudah rampung. Basuki pun memastikan seluruhnya bakal selesai pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya
Kementerian PUPR Serahkan ke Prabowo soal Usulan Bentuk Badan Air Nasional
Kementerian PUPR Serahkan ke Prabowo soal Usulan Bentuk Badan Air Nasional

Sejumlah tokoh dan menteri dalam World Water Forum ke-10 Bali melempar usul pembentukan Badan Air Nasional pada kabinet pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Menteri Basuki Larang Warteg di IKN Nusantara, Pengusaha: Jangan Kesankan Warteg dengan Kotor dan Kumuh
Menteri Basuki Larang Warteg di IKN Nusantara, Pengusaha: Jangan Kesankan Warteg dengan Kotor dan Kumuh

Penilaian terhadap kesan warteg kotor dan kumuh sudah dianggap ketinggalan zaman.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pj Gubernur Kaltim Resmikan Penyediaan dan Pengolahan Air Bersih di Desa Sumber Sari
Pj Gubernur Kaltim Resmikan Penyediaan dan Pengolahan Air Bersih di Desa Sumber Sari

Saat peresmian hadir Asisten I Pemkab PPU Nicko Herlambang, Kazidam VI Mulawarman Kol Yudho W, Dandim PPU Letkol Arfan, Camat Babulu Kansip

Baca Selengkapnya
Resmikan 5 Titik Air Bersih di Kabupaten Kuningan, Prabowo Minta Dijaga dan Jangan Disia-siakan
Resmikan 5 Titik Air Bersih di Kabupaten Kuningan, Prabowo Minta Dijaga dan Jangan Disia-siakan

Bantuan air ini diberikan oleh Kemhan dan Unhan RI sebagai pengabdian untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya
Cara Mengatasi Air Sumur yang Keruh, Bau dan Berminyak
Cara Mengatasi Air Sumur yang Keruh, Bau dan Berminyak

Sumur air memberikan keberlanjutan pasokan air, terutama saat terjadi gangguan pasokan air dari pihak ketiga.

Baca Selengkapnya
Putu Rudana: Sekitar 4 Miliar Penduduk Terancam Kelangkaan Air Sedikitnya Sebulan Sekali Per Tahun
Putu Rudana: Sekitar 4 Miliar Penduduk Terancam Kelangkaan Air Sedikitnya Sebulan Sekali Per Tahun

Untuk itu, ke depan juga diperlukan teknologi untuk wujudkan air bersih bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Tutup Tahun, Capaian Penerimaan Bea Cukai 2023 Tembus Rp286,2 Triliun
Tutup Tahun, Capaian Penerimaan Bea Cukai 2023 Tembus Rp286,2 Triliun

Bea Cukai terus menjaga optimalisasi penerimaan negara serta meningkatkan kinerja pelayanan

Baca Selengkapnya
Dirjen PSP Kementan Bersama PangDam II/Sriwijaya Tinjau Langsung Opla di OKI
Dirjen PSP Kementan Bersama PangDam II/Sriwijaya Tinjau Langsung Opla di OKI

Kementan berkomitmen untuk mempercepat kebutuhan masa tanam dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya