Tata Cara Menulis Masya Allah dengan Benar, Pahami Artinya dalam Latin dan Arab
Ketahui cara menulis Masya Allah dengan benar dan pahami artinya.
Umat Muslim pasti tak asing dengan ungkapan Masya Allah. Pengucapannya bahkan sering dilantunkan setiap hari ketika seseorang melihat sesuatu yang menakjubkan atas kuasa Allah SWT.
Namun tak jarang seseorang justru tidak tahu bagaimana jika pengucapan tersebut dirubah ke bentuk tulisan.
-
Bagaimana cara menulis "Masya Allah" yang benar? Cara menulis Masya Allah yang benar dalam bahasa Indonesia adalah Masyaallah, di mana kedua kata digabung, bukan dipisah.
-
Kenapa harus tahu cara menulis "Masya Allah" yang benar? Dengan mengetahui cara menulis Masya Allah yang benar, umat Muslim tidak akan salah mengartikan ungkapan tersebut.
-
Bagaimana cara mengetik "Masya Allah" yang benar dalam Bahasa Indonesia? Cara mengetik Masya Allah yang benar dalam bahasa Indonesia adalah Masyaallah. Ya, dalam bahasa Indonesia cara mengetik Masya Allah yang benar adalah dengan kedua kata digabung, bukan dipisah.
-
Apa arti "masyaallah"? Masyaallah artinya adalah sebuah kalimat yang kerap diucapkan oleh umat Islam ketika mereka sedang merasa takjub. Biasanya kalimat masyaallah ini diucapkan lengkap berbunyi ‘masyaallah laaquwwata illa billah.Tak ayal jika maksudnya terkadang membuat beberapa orang bingung.
-
Apa arti "Masya Allah"? Dalam buku Seri Kalimat Tayyibah: Masya Allah (2023) oleh Ririn Astutiningrum, menjelaskan bahwa kata Masyaallah artinya dengan kehendak Allah.
-
Kenapa penting untuk mengetahui cara mengetik "Masya Allah" yang benar? Sebab, jika salah dalam cara menulis atau cara mengetik Masya Allah dengan benar, maka artinya pun bisa berbeda.
Penulisan Masyaallah yang benar dalam Islam biasanya dikaitkan dengan bahasa Arab. Selain mengetahui penulisan Masyaallah yang benar, umat Muslim juga perlu memahami arti dan cara menjawabnya.
Lalu apa itu Masya Allah dan bagaimana penulisan yang benar? Dirangkum dari Liputan6.com dan berbagai sumber, Selasa (1/10) simak informasi berikut.
Apa itu Masya Allah?
Dikutip dari buku Seri Kalimat Tayyibah: Masya Allah (2023) oleh Ririn Astutiningrum, kata Masyaallah memiliki arti dengan kehendak Allah.
Biasanya, kata ini diucapkan apabila seseorang melihat hal-hal yang mengagumkan sehingga langsung ingat bahwa Allah SWT yang menciptakannya.
Firman Allah SWT dalam Al-Quran mengatakan:
“Dan mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan ‘Masya Allah, la quwwata illa billah.’ (Sungguh, atas kehendak Allah, semua ini terwujud), tidak ada kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah, sekalipun engkau anggap harta dan keturunanku lebih sedikit daripadamu.” (Q.S. Al Kahf: 39)
Sedangkan dalam kitab Tafsir Al Quranul Karim Surat Al Kahfi, Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin mengatakan bahwa kalimat “masyaallah” bisa diartikan dengan dua arti.
Hal tersebut dikarenakan kalimat “maa syaa Allah” bisa dijabarkan (i'rab) dalam struktur kalimat di dalam bahasa Arab dengan dua cara, yaitu:
Penjabaran yang pertama kata “masyaallah” (مَا شَاءَ ٱللَّٰهُ) adalah dengan menjadikan kata “maa” (مَا) sebagai kata sambung dan kata tersebut berstatus sebagai predikat.
Subjek (mubtada’) dari kalimat tersebut adalah subjek yang disembunyikan, yaitu “hadzaa” (هَٰذَا). Dengan demikian, bentuk seutuhnya dari kalimat “maa syaa Allah” adalah: هَٰذَا مَا شَاءَ ٱللَّٰهُ hadzaa maa syaa Allah. Jika demikian, maka artinya dalam bahasa Indonesia adalah: “inilah yang dikehendaki oleh Allah”.
Penjabaran yang kedua, kata “maa” (مَا) pada “maa syaa Allah” merupakan kata benda yang mengindikasikan sebab dan frasa “syaa Allah” (شَاءَ ٱللَّٰهُ) berstatus sebagai fi’il syarath (kata kerja yang mengindikasikan sebab). Sedangkan jawab syarath (kata benda yang mengindikasikan akibat dari sebab) dari kalimat tersebut tersembunyi, yaitu “kaana” (كَانَ) .
Sehingga, dapat diartikan seutuhnya dari kalimat “maa syaa Allah” adalah maa syaa Allahu kaana (مَا شَاءَ ٱللَّٰهُ كَانَ).
Jika disatukan maka artinya dalam bahasa Indonesia adalah “apa yang dikehendaki oleh Allah, maka itulah yang akan terjadi”.
Tulisan sederhananya adlaah “maa syaa Allah” yang jika diterjemahkan dengan dua terjemahan, “inilah yang diinginkan oleh Allah” atau “apa yang dikehendaki oleh Allah, maka itulah yang akan terjadi”.
Cara Menulis Masya Allah dengan Benar
Penulisan kata Masya Allah yang benar dalam bahasa Indonesia adalah Masyaallah yang digabung, bukan dipisah.
Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI menjelaskan penulisan Masyaallah yang benar menggunakan "sya" buka "sha" karena artinya akan berbeda.
Sedangkan, dalam bahasa Arab penulisan Masyaallah yang benar adalah (ما شاء الله) dan tulisan latinnya (Maa syaa Allah).
Sementara itu, menurut Keputusan Bersama Menteri Agama (Menag) dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia Nomor 158 Tahun 1987 Nomor 0543b/U/198, penulisan Masyaallah yang benar dalam bahasa Indonesia adalah merujuk pada aturan serapannya. Berdasarkan peraturan ini, huruf ﺵ yang diserap dalam bahasa Indonesia menjadi “sy” sehingga مَا شَاءَ اللهُ jika dituliskan dalam bahasa Indonesia menjadi Masyaallah atau Masya allah.
Kapan Masyaallah Diucapkan?
Pengucapan kata Masyaallah ternyata ada di beberapa kesempatan. Dikutip dari buku Akidah Akhlak (2008) oleh Ahmad Kusaeri, waktu yang tepat untuk mengucapkan ungkapan Masyaallah adalah ketika merasa takjub.
Ungkapan rasa takjub ini diungkap dengan mengagungkan Allah SWT sebagai Tuhan yang maha berkehendak atas segala sesuatu hingga membuat manusia terkagum-kagum.
Hal ini sejalan dengan penggunaan ungkapan Masyaallah yang diucapkan ketika seseorang melihat sesuatu yang menakjubkan.
Bahkan, penggunaan kata Masyaallah juga dijelaskan dalam buku yang berjudul Seri Kalimat Thayyibah: Yuk, Ucapkan Masya Allah (2019) karya Dian K, bahwa ungkapan Masyaallah digunakan sebagai kekaguman atas kuasa Allah SWT sebab tidak ada yang terjadi tanpa kehendak-Nya.
Cara Membalas Ungkapan Masya Allah
Mengutip dari Myislam, tidak ada satu balasan yang tepat bagi seseorang yang mengatakan Masyaallah.
Namun jika mereka mengatakannya sebagai cara untuk berbagi dalam kegembiraan, pencapaian, atau pencapaian, maka dapat menanggapinya dengan mengucapkan Jazakallah Khair yang berarti “semoga Allah membalasmu”.
Sebagai contoh dalam salam kehidupan sehari-hari, jika seorang teman mengunjungi rumahmu, mereka mungkin mengatakan “rumah yang indah, Masyaallah”, kamu dapat menerima untuk menanggapi dengan mengatakan Jazakallah Khair.
Selain itu, ungkapan Masyaallah juga bisa dijawab dengan istilah berikut:
"Wafiika barakallah" yang artinya adalah Semoga Allah memberkatimu juga.
Kedua istilah yang diucapkan di atas sama-sama merupakan pujian terhadap kuasa Allah SWT.