Pelajar 'Lulus' Pendidikan di Barak Militer Bak Taruna TNI, Banjir Air Mata Sujud di Kaki Ibu
Penutupan pelatihan militer tersebut diselimuti suasana haru.

Puluhan pelajar mengakhiri pendidikan militer di Markas Resimen Armed 1/Sthira Yudha Purwakarta, Minggu (18/5). Puluhan pelajar itu kini dikembalikan ke orang tua masing-masing usai mengikuti Pendidikan program tersebut selama 14 hari.
Penutupan pelatihan militer tersebut diselimuti suasana haru. Orangtua menyambut kepulangan anaknya dengan isak tangis. Bahkan sang anak juga ikut menangis. Bahkan ada yang bersujud mencium kaki sang ibu.
Seperti apa momen harunya? Simak ulasan selengkapnya berikut ini, dilansir dari kanal YouTube MerdekaDotCom, Selasa (20/5).
Remaja ‘Lulus’ Barak Militer
Suasana haru menyelimuti Markas Resimen Armed 1/Sthira Yudha Purwakarta pada hari Minggu lalu. Puluhan pelajar yang semula mengikuti pendidikan karakter bersama TNI resmi dipulangkan ke orangtua.
Sebelum akhirnya dilepas ke keluarga masing-masing, ada perpisahan haru yang berlangsung di lokasi. Sejumlah komandan tampak memberikan pesan mandalam kepada para remaja jelang kepulangannya ke kediaman masing-masing.
Setelah meneriakkan yel-yel penuh semangat, mereka lantas diberi kenang-kenangan berupa bingkai yang berisi tekad mereka masing-masing untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
“Mulai saat ini, tekad sudah ditulis, sudah tertera, kamu pun tanda tangan, berarti kamu harus ubah semua sikap-sikap kamu,” ungkap salah satu pembina di lokasi.
“Siap,” jawab salah satu remaja.
“Kau pulang, kau harus jadi pengaruh yang positif bagi teman-temanmu,” tambahnya.
“Siap,” tegas si remaja.
Tak hanya memberi pesan, salah satu pembina lainnya juga turut meminta sejumlah remaja membaca tekad mereka masing-masing dengan keras. Saat mereka membaca, para komandan hingga pembina di lokasi turut bertepuk tangan, memberi semangat bagi mereka untuk hidup lebih baik.
“Baca yang keras,” katanya.
“Saya berjanji tidak akan mengulangi hal-hal buruk yang telah saya lakukan. Saya ingin menjadi lebih baik,” tegas salah satu remaja.

Pertemuan Banjir Air Mata

Menariknya, momen tersebut kemudian ditutup dengan banjir air mata. Saat para remaja dikembalikan ke orangtua, tangis haru pecah seketika di lokasi.
Pertemuan para remaja dengan masing-masing keluarga pun bak para Taruna TNI yang telah selesai menempuh pendidikan militer. Ada pelukan hangat yang menyambut para remaja yang masih berbalut atasan panjang dengan corak loreng di sisi lengan mereka.
Isak tangis dari anggota keluarga seolah membuat sejumlah remaja di lokasi ikut merasakan haru. Beberapa di antaranya bahkan tak kuasa memeluk orang-orang terdekat sekaligus menangis sesenggukan di tengah keramaian.
Salah satu remaja terlihat tak segan bertekuk lutut dan bersujud. Di hadapan sang ibunda, dia tak malu untuk mencium kaki sang ibu dengan penuh suka cita dan air mata haru. Momen tersebut disaksikan banyak komandan, pembina, hingga Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yangt turut hadir di lokasi.

Sejumlah Remaja Tinggalkan Barak Militer
Sebelumnya pada Hari Minggu (18/5) lalu, sebanyak 39 pelajar resmi dikembalikan ke orangtua setelah mengikuti pelatihan pendidikan berkarakter bela negara selama 14 hari di Markas Resimen Armed 1/Sthira Yudha Purwakarta.
Seperti yang diketahui, program besutan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang turut bekerja sama dengan Pemda Purwakarta dan para pemangku kepentingan itu diawasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID).
Meski tahap awal telah selesai, namun Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan masa pembinaan belum usai. Dedi menyebut orangtua tetap melakuan monitor kepada sang anak. Dedi menambahkan anak-anak tetap hadir ke lokasi tersebut pada hari-hari tertentu.