Buka-bukaan Presiden Jokowi Cium Keteledoran Usai Data NPWP Miliknya Diduga Bocor dan Dijual Bersama Pejabat Elite
Presiden Jokowi angkat bicara komentari kabar soal kasus dugaan bocornya data NPWP miliknya dan jutaan warga Indonesia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal kabar dugaan kebocoran data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) miliknya dan jutaan warga Indonesia lainnya.
Hal tersebut disampaikan di sela-sela acara peresmian jalan tol Solo-Yogyakarta pada Kamis, 19 September 2024. Jokowi mengatakan, perlunya tindakan mitigasi oleh pihak kementerian terkait soal dugaan kebocoran data NPWP milik 6 juta orang itu.
"Saya sudah perintahkan, Kominfo maupun Kementerian Keuangan untuk memitigasi secepatnya, termasuk BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) untuk memitigasi secepatnya," katanya dikutip dari antaranews (20/9).
Menurut presiden, peristiwa ini bisa jadi disebabkan karena unsur keteledoran. Lebih lanjut, dia juga mengatakan bahwa kejadian serupa terjadi pula di negara lain.
"Semua data mungkin karena keteledoran password bisa terjadi atau karena penyimpanan data yang terlalu banyak di tempat yang berbeda-beda," kata Jokowi.
Karena keteledoran itulah kemudian menjadi ruang bagi para hacker untuk bisa masuk dan melakukan peretasan data-data milik jutaan warga.
Dugaan Awal Kebocoran Data
Dugaan kebocoran data ini awalnya disampaikan oleh pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto dalam unggahannya di akun X pribadinya pada Rabu, (18/9).
Melalui akun X @secgron, dia mengunggah tangkapan layar situs Breach Forums. Dia menyebut sebanyak 6 juta data NPWP diperjualbelikan dalam situs itu oleh akun bernama Bjorka.
"Sebanyak 6 juta data NPWP diperjualbelikan dengan harga sekitar 150 juta rupiah. Data yang bocor diantaranya NIK, NPWP, alamat, no hp, email dan lain-lain," ujar Teguh.
Teguh mengatakan bahwa data yang bocor juga termasuk milik Presiden Jokowi serta kedua putranya, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.
"NPWP milik Jokowi, Gibran, Kaesang, Menkominfo, Sri Mulyani & menteri lainnya juga dibocorkan di sampel yang diberikan oleh pelaku," imbuhnya.
Setelah kabar ini beredar, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan disebut langsung melakukan pendalaman kasus digaan kebocoran data NPWP ini.
Hal itu juga seperti dikatakan oleh Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Kemenkeu Dwi Astuti.
"Terkait dengan informasi kebocoran data yang beredar, saat ini tim teknis DJP sedang melakukan pendalaman," ungkapnya.
Selain presiden dan dua putranya, nama beberapa menteri juga masuk dalam daftar yang datanya disebut bocor. Seperti misalnya Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi dan lainnya yaitu Sri Mulyani, Erick Thohir, dan Zulkifli Hasan.