Serunya Tradisi Rumpak-rumpakan dari Palembang, Kunjungi Rumah Tetangga saat Lebaran sambil Diiringi Rebana
Tradisi ini juga dibarengi dengan sajian kuliner khas Palembang, seperti tekwan hingga aneka macam kue yang disajikan oleh tuan rumah.
tradisi![Serunya Tradisi Rumpak-rumpakan dari Palembang, Kunjungi Rumah Tetangga saat Lebaran sambil Diiringi Rebana](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsOg/2024/4/6/1712417179508-p9t3p.jpeg)
Tradisi ini juga dibarengi dengan sajian kuliner khas Palembang, seperti tekwan hingga aneka macam kue yang disajikan oleh tuan rumah.
![Serunya Tradisi Rumpak-rumpakan dari Palembang, Kunjungi Rumah Tetangga saat Lebaran sambil Diiringi Rebana<br>](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/6/1712416903915-cifqa.jpeg)
Serunya Tradisi Rumpak-rumpakan dari Palembang, Kunjungi Rumah Tetangga saat Lebaran sambil Diiringi Rebana
Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi dan budaya yang unik dalam menyambut datangnya Idulfitri. Seperti halnya di Bumi Andalas atau Palembang yang memiliki tradisi bernama rumpak-rumpakan.
Tradisi warisan turun-temurun masyarakat Palembang ini dilakukan cara yang unik, yaitu keliling ke rumah-rumah tetangga di sebuah kampung atau Sanjo sambil diiringi dengan alunan musik rebana dan nyanyian selawat. (Foto: Pixabay)
-
Apa makna ketupat dalam tradisi Lebaran? Ketupat menjadi simbol perayaan hari raya Idul Fitri, di mana dengan ketupat sesama Muslim diharapkan mengakui kesalahan, saling memaafkan, dan melupakan kesalahan.
-
Apa tradisi unik Lebaran yang dilakukan di Lombok, NTB? Di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ada tradisi sambut lebaran yang unik bernama Perang Topat atau perang ketupat.
-
Kapan tradisi mudik Lebaran menjadi momen unik? Salah satunya dilakukan oleh pemudik yang membonceng boneka besar, alih-alih pasangan. Ada-ada saja ya!
-
Apa yang terjadi di berbagai titik menjelang Lebaran 2024? Kepadatan arus lalu lintas sudah terlihat di beberapa titik. Hal ini terlihat dari pantauan di Pos Terpadu Gerbang Tol Kalikangkung Semarang.
Tak sampai situ, tradisi ini juga dibarengi dengan sajian kuliner khas Palembang, seperti tekwan hingga aneka macam kue yang disajikan oleh tuan rumah. Tradisi ini berlangsung sangat meriah dan melibatkan banyak orang.
Seperti apa pelaksanaan tradisi rumpak-rumpakan beserta maknanya? Simak rangkuman informasinya yang dihimpun dari situs indonesia.go.id dan beberapa sumber lainnya berikut ini.
Dilaksanakan Seusai Salat Id
Tradisi rumpak-rumpakan ini berlangsung setelah selesai melaksanakan rangkaian salat Id.
Kegiatan ini cukup berbeda dengan orang-orang pada umumnya yang menyantap opor ayam dan ketupat di rumah masing-masing usai salat id.
Sebelum keliling Sanjo, para tetua adat akan mengumpulkan seluruh warganya baik itu anak-anak, remaja, hingga orang tua lalu dibentuklah semacam grup. Barulah perjalanan menuju Sanjo mulai dilakukan serta tidak lupa dengan diiringi musik rebana serta mengumandangkan selawat.
Biasanya tujuan pertama dari rumpak-rumpakan ini adalah rumah tetangga yang paling terdekat dari lokasi berkumpulnya grup-grup tadi.
- Serunya Tradisi Sedekah Laut di Brebes, Bentuk Rasa Syukur Para Nelayan
- Serunya Nyawalan Kampung Khas Lebaran di Ciamis, Hadirkan Kuda Lumping sampai Reog Sunda
- Mengenal Sekura, Tradisi Masyarakat Lampung Rayakan Lebaran dengan Sukacita
- Menilik Tari Makan Sirih, Kesenian Tradisional Klasik dari Pekanbaru untuk Menyambut Tamu Agung
- Bongkar Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Sebagai Saksi
- Jadi Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Pegi Setiawan Terancam Hukuman Mati
Bagi-Bagi Hadiah
Tak cukup sampai situ, tradisi ini juga diikuti oleh sekumpulan anak-anak. Mereka sangat gembira ketika menyambut sekaligus melakukan keliling Sanjo, hal ini dikarenakan tuan rumah pasti akan memberikan mereka sedikit hadiah berupa uang.
Tak heran jika tradisi rumpak-rumpakan ini sangat diminati dan ditunggu-tunggu oleh anak-anak di Palembang. Mereka senang karena setiap mengunjungi rumah tetangga selalu mendapatkan hadiah uang.
Sebelum grup-grup rumpak-rumpakan pamit dari rumah yang sedang dikunjungi, biasanya tetua adat akan melakukan serangkaian pembacaaan doa secara bersama-sama.
Sudah Berlangsung Lama
Tradisi rumpak-rumpakan ini sudah menjadi budaya yang mendarah daging di masyarakat Bumi Andalas. Tradisi ini sudah berlangsung cukup lama dan sudah menjadi warisan dari generasi ke generasi.
Sebelum mengunjungi rumah-rumah tetangga, pada zaman dulu tradisi ini lebih diutamakan untuk mengunjungi rumah keluarga atau saudara saja. Namun, di zaman yang serba modern dan teknologi canggih, tradisi rumpak-rumpakan sudah mulai ditinggalkan.