Sering Membentak Anak? Ini Dampaknya Untuk Kesehatan Mental
Setiap orangtua tentu menginginkan yang terbaik untuk anak-anak mereka. Namun, terkadang dalam proses mendidik, emosi dapat mempengaruhi cara kita berkomunikasi dengan mereka.
Setiap orangtua tentu menginginkan yang terbaik untuk anak-anak mereka. Namun, terkadang dalam proses mendidik, emosi dapat mempengaruhi cara kita berkomunikasi dengan mereka.
Meskipun kita berusaha mendidik mereka menjadi sabar dan telaten, anak-anak tetaplah anak-anak. Mereka mungkin bosan dengan sikap baik dan mencari cara untuk mendapatkan perhatian, seringkali melalui perilaku nakal.
Apakah Anda pernah merasa emosi terpancing oleh anak-anak hingga akhirnya membentak mereka?
Anak-anak yang sering mengalami teriakan dari orangtua cenderung mengalami gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan stres.
Tidak hanya berdampak pada perilaku nakal, penggunaan kata kasar, dan penolakan untuk menerima kesalahan, tetapi dampak mentalnya juga bervariasi.
Menurut Medicinenet.com, sebelum membentak anak-anak, perhatikan dampak-dampak yang dapat mempengaruhi mental mereka dalam jangka panjang.
Membentak justru dapat memperburuk perilaku anak, meskipun mungkin mereka berperilaku baik di depan orangtua. Di lingkungan lain, mereka dapat menjadi nakal bahkan hingga membully orang lain. Ini menciptakan siklus kehidupan yang sulit dihentikan.
Membentak anak tidak hanya memengaruhi perilaku mereka tetapi juga berdampak pada kesehatan emosional. Anak-anak yang sering dibentak cenderung mengalami gangguan kecemasan, kurang percaya diri, kesulitan bersosialisasi, dan bahkan bisa menjadi pembully.
Medicinenet.com mengatakan, anak-anak yang sering dibentak dapat mengalami depresi, bahkan hingga dewasa, dan mencari pelarian melalui perilaku berisiko seperti penggunaan narkoba dan percobaan bunuh diri.
Bentakan dan pola asuh kasar dapat merusak pertumbuhan otak anak.
Studi dengan menggunakan resonansi magnetik menunjukkan bahwa anak yang mengalami kekerasan verbal dari orangtua memiliki pertumbuhan otak yang berbeda dari anak yang tidak.
Otak manusia cenderung memproses pengalaman negatif lebih cepat daripada yang positif, dan hal ini tercermin dalam cara otak memproses suara dan bahasa.
Selain merusak kesehatan mental anak dalam jangka panjang, hal ini juga dapat memperburuk perilaku dan menciptakan lingkaran sulit dihentikan.
Sebelum membentak, mari kita pertimbangkan dampak jangka panjangnya pada kesejahteraan anak-anak kita.
Peran keluarga sangat vital dalam menjaga kestabilan kondisi mental anak-anak.
Baca SelengkapnyaAnak kurang kasih sayang mendapatkan banyak masalah kesehatan mental.
Baca SelengkapnyaKondisi kesehatan mental punya dampak yang signifikan terhadap perkembangan anak muda.
Baca SelengkapnyaOrang yang mengalami mental down akan kehilangan gairah untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan tidak bisa melakukan suatu pekerjaan seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaGangguan kesehatan mental adalah masalah serius yang perlu diantisipasi oleh para ibu hamil. Ketahui jenis dan cara mencegahnya sekarang juga.
Baca SelengkapnyaData menunjukkan bahwa banyak dari mereka mengalami gangguan jiwa, dan ini dapat berdampak serius pada masa depan mereka jika tidak ditangani dengan baik.
Baca SelengkapnyaDaripada merespon dengan marah atau balas dendam, seseorang dapat belajar bagaimana berbicara dengan bijak dan mencari solusi yang konstruktif.
Baca SelengkapnyaKesehatan mental penting diperhatikan selama masa kehamilan. Edukasi diri Anda dan pasangan tentang hal ini.
Baca SelengkapnyaPsikopat adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tidak memiliki emosi, perasaan, dan hati nurani.
Baca Selengkapnya