Penyebab Anak Suka Mengisap Jempol dan Cara Ampuh Menghentikannya
Salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh banyak anak adalah mengisap jari khususnya pada bagian jempol.
Salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh banyak anak adalah mengisap jari khususnya pada bagian jempol.
Dilansir dari Mayo Clinic, pada dasarnya bayi memiliki refleks alami untuk mengisap dan mencari sesuatu, dan ini dapat menyebabkan mereka mengisap ibu jari atau jari-jari mereka sejak dini, bahkan sebelum lahir. Kebiasaan ini memberikan rasa aman pada bayi, dan beberapa di antaranya mungkin mengembangkan kebiasaan mengisap jempol saat membutuhkan kenyamanan atau ketika akan tidur. Kejadian ini sangat umum di kalangan anak-anak.
Dr. Peily Soong, seorang dokter anak di Children's of Alabama, menjelaskan bahwa anak-anak pada umumnya tidak terlalu peduli tentang pentingnya berpakaian selama mereka tidak merasa kedinginan. Mereka mungkin lebih fokus pada kehangatan tubuh dan kebutuhan fisik mereka saat mengisap jempol.
Banyak anak secara alami berhenti mengisap jempolnya, seringkali pada usia 6 atau 7 bulan, atau antara usia 2 dan 4 tahun. Meskipun demikian, anak yang sudah berhenti bisa kembali melakukannya pada saat-saat tertentu, terutama ketika menghadapi situasi stres.
Mengisap jempol tidak menjadi kekhawatiran serius hingga tumbuhnya gigi permanen anak. Risiko masalah gigi berkaitan dengan seberapa sering, berapa lama, dan seberapa keras anak mengisap jempolnya.
Meskipun beberapa ahli menyarankan penanganan sebelum usia 3 tahun, American Academy of Pediatrics menegaskan bahwa perawatan biasanya dibatasi untuk anak-anak yang masih mengisap jempol setelah berusia 5 tahun.
Bicara dengan Anak
Diskusikan kebiasaan mengisap jempol dengan anak Anda. Kemungkinan besar, usaha untuk menghentikan kebiasaan ini akan lebih berhasil jika anak Anda ingin berhenti dan terlibat dalam memilih metode yang digunakan.
Berikan penguatan positif dengan memuji anak atau memberikan hadiah kecil ketika mereka tidak mengisap jempol. Tetapkan tujuan yang dapat dicapai, seperti tidak mengisap jempol satu jam sebelum tidur, dan catatlah hari-hari sukses pada kalender dengan stiker.
Jika anak mengisap jempol sebagai respons terhadap stres, identifikasi masalah sebenarnya dan berikan kenyamanan dengan cara lain, seperti pelukan atau kata-kata menenangkan. Sediakan bantal atau boneka untuk membantu anak mengekspresikan kenyamanan.
Jika anak mengisap jempol tanpa pikir panjang, berikan pengingat lembut untuk berhenti tanpa mengomel, mengkritik, atau mencemooh anak.
Jika orang tua khawatir tentang dampak mengisap jempol pada gigi anak, periksalah dengan dokter gigi. Terkadang, percakapan dengan dokter gigi lebih efektif daripada pembicaraan dengan orang tua.
Beberapa dokter merekomendasikan teknik tidak menyenangkan, seperti menutupi jari anak dengan zat pahit atau menggunakan perban, sebagai upaya terakhir jika metode lain tidak berhasil.
Untuk beberapa anak, mengisap jempol bisa menjadi kebiasaan yang sangat sulit untuk dihentikan. Orang tua disarankan untuk tidak memberikan tekanan terlalu besar pada anak, karena hal ini mungkin hanya akan menunda proses berhenti mengisap jempol.
Menyediakan lingkungan yang mendukung, pemahaman, dan kesabaran dapat membantu anak melewati fase ini dengan lebih baik. Dengan memahami penyebab anak suka mengisap jempol dan melibatkan anak dalam upaya untuk menghentikan kebiasaan ini, orang tua dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak secara positif.
Kebiasaan memukul merupakan suatu hal yang kerap dilakukan anak. Hal ini perlu diperhatikan dan dihindari oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaKeterlambatan bicara pada anak dapat dapat menjadi sumber kekhawatiran bagi orang tua.
Baca SelengkapnyaInfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit yang sering menjangkiti si kecil.
Baca SelengkapnyaPenyebab jerawat punggung dan cara mencegahnya yang penting diketahui.
Baca SelengkapnyaGejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.
Baca SelengkapnyaBerikut cara mengatasi kejang demam pada anak yang perlu diketahui oleh para orang tua.
Baca SelengkapnyaKenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca SelengkapnyaNyamuk tidak hanya mengganggu dengan gigitannya yang gatal, tetapi juga dapat menjadi pembawa penyakit berbahaya seperti demam berdarah.
Baca SelengkapnyaSejumlah hal kerap dilakukan oleh bayi dan anak dengan salah sehingga menyebabkan munculnya masalah.
Baca Selengkapnya