

Menjadi seseorang yang cerdas dan pintar merupakan salah satu keunggulan yang bisa kita peroleh. Memiliki otak encer bisa membuat kita selangkah lebih dekat dalam memperoleh hal-hal yang kita inginkan serta membuat kita lebih mudah memecahkan masalah.
Namun, menjadi pintar dan cerdas ini juga memiliki sisi negatif dalam diri kita. Leo F. Seltzer, Ph.D, seorang psikolog klinis, mengungkap bahwa orang pintar dan cerdas memiliki sisi gelap yang bisa membuat Anda sulit merasa bahagia.
Memiliki kecerdasan atau IQ yang tinggi bisa menimbulkan rasa sulit bahagia terutama jika Anda tidak memiliki kemampuan pengelolaan diri yang baik. Dilansir dari Psychology Today, berikut sejumlah alasan mengapa menjadi cerdas bisa membuat kita sulit bahagia dalam kehidupan sehari-hari.
Orang-orang pintar sering memiliki harapan yang tinggi terhadap diri mereka sendiri. Mereka menetapkan standar yang sulit untuk dicapai, dan ketika mereka gagal memenuhi harapan ini, mereka bisa merasa kecewa dan stres. Hal ini dapat mengganggu perasaan bahagia mereka.
Orang-orang yang cerdas seringkali rentan terhadap kecemasan. Mereka cenderung terlalu memikirkan hal-hal negatif dan merenungkan skenario buruk. Kecemasan yang berlebihan ini dapat merusak kebahagiaan mereka.
This is copyright
Ironisnya, orang-orang pintar tidak selalu membuat keputusan yang lebih baik. Mereka seringkali terlalu memasukkan pemikiran pribadi ke dalam keputusan mereka, yang dapat mengurangi objektivitas. Hal ini bisa meningkatkan kebingungan dan kecemasan.
Orang-orang dengan kecerdasan tinggi seringkali dapat memahami hal-hal dengan mudah sejak kecil. Ini bisa membuat mereka tidak terbiasa dengan usaha keras yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan jangka panjang. Ketidakbiasaan ini dalam berjuang untuk mencapai sesuatu dapat menghambat kebahagiaan mereka.
This is copyright
Orang-orang pintar sering terputus dari emosi mereka karena fokus mereka pada pemikiran rasional. Mereka mungkin sulit mengatasi perasaan mereka, yang dapat mengganggu kebahagiaan.
Orang pintar cenderung berpikir terlalu banyak tentang segala sesuatu. Mereka mungkin menunda tindakan sampai terlambat, melewatkan peluang yang memiliki batas waktu, dan terjebak dalam kecemasan berlebihan.
This is copyright
Orang yang pintar sering melihat terlalu banyak hal terutama berupa kesalahan orang lain. Mereka sering merasa tergoda untuk mengoreksi kesalahan orang lain, yang bisa membuat orang lain merasa tidak nyaman atau tersinggung.
Kemampuan intelektual yang tinggi bisa membuat sulit bagi orang pintar untuk menjalin dan menjaga hubungan sosial. Orang lain mungkin merasa tidak nyaman ketika berada di sekitar mereka atau merasa seperti mereka harus bersaing dengan kecerdasan mereka.
This is copyright
Orang pintar sering merasa frustrasi dan kehilangan kesabaran ketika apa yang mereka sampaikan terus-menerus salah dipahami oleh orang lain. Hal ini bisa mengakibatkan rasa kesepian dan ketidakpuasan dalam berinteraksi sosial.
Kemampuan humor orang yang terlalu pintar mungkin tidak selaras dengan orang lain. Selain itu, mereka seringkali merasa sulit untuk tertawa atau bersenang-senang dengan humor yang dianggap sederhana oleh orang lain.
This is copyright
Orang pintar cenderung mengalami isolasi sosial yang lebih besar, yang dapat berujung pada depresi atau memaksa mereka menjadi introvert jika mereka sebenarnya bukan. Ketika mereka tidak dapat menemukan orang dengan pikiran yang serupa, mereka lebih memilih kesendirian dibandingkan berada di sekitar orang-orang yang membuat mereka merasa lebih kesepian.
Orang pintar tidak hanya tahu lebih banyak dari orang lain, tetapi mereka juga sangat menyadari semua yang tidak mereka ketahui. Kesadaran akan batasan intelektual mereka ini bisa membuat mereka merasa cemas, kecewa, dan frustrasi.
This is copyright
Terlalu banyak tahu kadang bisa berujung rasa tidak bahagia karena munculnya kecemasan dan ketakutan. Orang dengan kecerdasan tinggi sering tahu banyak hal yang mungkin tidak diketahui orang lain. Hal ini membuat mereka merasa was-was terhadap berbagai macam hal yang mungkin tampak biasa bagi orang lain.
Semua ini bukan berarti bahwa orang dengan kecerdasan tinggi tidak bisa bahagia. Namun, mencapai kebahagiaan bisa menjadi lebih sulit bagi mereka daripada yang banyak orang bayangkan.
Sejumlah keunggulan pikiran yang dimiliki oleh orang pintar ternyata menjadi alasan mereka juga lebih sulit bahagia.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi berjanji menindak tegas pelaku yang menyerang para pedagang hingga merusak kios pada Minggu (24/9) sore tersebut.
Baca SelengkapnyaUniversitas Hasanuddin menggelar dialog Indonesian's Leaders Talk: Bedah Gagasan dan Visi Pemimpin Bangsa.
Baca SelengkapnyaKecelakaan maut terjadi di Exit Tol Bawen, Semarang diduga karena truk mengalami rem blong saat melalui jalan menurun.
Baca SelengkapnyaPutra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep resmi menjadi anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Baca SelengkapnyaTeladan hidup dialami oleh sepasang pengusaha saat memberikan bantuan minum kepada seorang pengemudi ojol di rumahnya.
Baca SelengkapnyaKonsumsi teh dan kopi panas di pagi hari bisa menyebabkan bibir menjadi kering dan pecah-pecah.
Baca SelengkapnyaData menunjukkan bahwa banyak dari mereka mengalami gangguan jiwa, dan ini dapat berdampak serius pada masa depan mereka jika tidak ditangani dengan baik.
Baca SelengkapnyaGanjar berkomitmen untuk peduli pada persoalan kesehatan mental anak muda.
Baca SelengkapnyaTekstur nya yang kental, mudah dikonsumsi, dan mengandung beragam nutrisi baik bermanfaat untuk lambung.
Baca SelengkapnyaDaun suruhan mengandung berbagai senyawa aktif dan nutrisi yang dapat membantu mengatasi atau mencegah berbagai penyakit.
Baca SelengkapnyaMenjaga kesehatan mental dan ketenangan diri bisa dilakukan dengan menerapkan pola pikir ala filsafat Yunani kuno.
Baca SelengkapnyaKelelawar merupakan hewan yang menjadi penyebab dari peredaran sejumlah virus yang berbahaya.
Baca Selengkapnya