PDIP Akui Mahfud, Ridwan Kamil Hingga Sandiaga Kandidat Cawapres Ganjar
Namun siapa yang akan terpilih masih dalam masa pertimbangan Ketum PDIP Megawati.
20230912
Namun siapa yang akan terpilih masih dalam masa pertimbangan Ketum PDIP Megawati.
PDIP Akui Mahfud, Ridwan Kamil Hingga Sandiaga Kandidat Cawapres Ganjar
Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah, mengatakatan, Menko Polhukam Mahfud MD, Menparekraf Sandiaga Uno, dan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masuk kandidat cawapres Ganjar Pranowo.
- Blak-Blakan Momen Dibisiki, Mahfud MD Ungkap Pesan Penting Megawati
- Begini Jawaban Ganjar Pranowo Ditanya Sosok Mahfud MD sebagai Cawapres Pendampingnya
- Dua kandidat cawapres Ganjar Ini Diam-Diam Sudah Dipanggil Megawati
- Iwan Setiawan Segera Lengser, Siapa Kandidat Pj Bupati Bogor?
- Ini Catatan Kompolnas Usai Polda Jabar Kalah Lawan Pegi di Sidang Praperadilan
- KPK Tangkap Mantan Ketua DPD Gerindra Maluku Utara, Penyuap Eks Gubernur Abdul Gani Kasuba
"Pak Mahfud MD iya. Pak Sandiaga Uno, sudah dicalonkan PPP. Kemudian Bung RK, iya. Kan tidak ada yang salah, itu benar semua yang disebutkan," kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/9).
Terkait pertemuan Ganjar dengan Mahfud MD, Said membantah jika itu dikaitkan sebagai sinyal menduetkan keduanya.
"Kan Mas Ganjar bertemu dengan berbagai figur publik, bertemu dengan berbagai tokoh pemimpin. Kan minta tolong, tidak langsung diterjemahkan. Kalau Pak Ganjar dengan Mahfud bounding, ya pasti bounding lah," jelasnya.
Perihal beberapa nama sudah mengaku bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan membahas soal cawapres, menurut Said, masih dalam proses pertimbangan.
"Kalau dari sisi visi kan tidak perlu ditanya dari track record kan bisa dibaca kalau sekarang saya manggil orang untuk ketemu disandingkan ditanya ya pasti orang yang dipanggil akan mendekatkan diri," tutur Said.
"Tapi setiap orang kan punya track record sudah ketahuan, enggak jauh-jauh dari yang kalian sebutkan. Insyaallah lah, ibu Ketum itu kan melihatnya dari berbagai sisi kan tidak mungkin apa yang menjadi diskursus publik, wacana publik tiba-tiba ibu Ketum jauh dari wacana yang menjadi wacana publik," tutup Said.
