Bahlil soal Reshuffle Kabinet: Menteri itu Pembantu, Sudah Kewajiban Diperintahkan Presiden Dilakukan
Bahlil mewanti-wanti kepada siapapun agar tidak berkomentar atau bertindak melampaui kewenangan Prabowo. Termasuk soal reshuffle.

Menteri ESDM sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menegaskan, perombakan kabinet atau reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto. Bahlil mewanti-wanti kepada siapapun agar tidak berkomentar atau bertindak melampaui kewenangan Prabowo. Termasuk soal reshuffle.
"Jadi gini, menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Bapak Presiden. Karena itu adalah hak progratif Presiden. Jadi, semuanya diserahkan kepada Pak Presiden," kata Bahlil di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Sabtu (8/2).
Bahlil menekankan sudah menjadi kewajiban para menterinya untuk menjalanakan perintah Prabowo. Sebab, menteri merupakan pembantu presiden.
"Sudah menjadi sebuah keharusan dan kewajiban apa yang diperintahkan oleh Bapak Presiden harus dilakukan oleh pembantu Presiden. Menteri itu pembantu," tegas dia.
Namun Bahlil meyakini para menteri dari kader Partai Golkar akan baik dalam melaksanakan tanggung jawabnya di pemerintahan Prabowo.
"Tapi kami yakin Golkar insyaAllah semua baik-baik saja. Karena apa? Partai Golkar berada garda terdepan dengan partai koalisi lain, terutama Gerinda, dalam mendorong dan mendukung arah kebijakan pemerintah," imbuh Bahlil.
Prabowo Tiba-Tiba Bicara Reshuffle Kabinet
Presiden Prabowo Subianto angkat bicara soal peluang perombakan atau reshuffle kabinet, usai 100 hari kerja pemerintahan. Prabowo menegaskan dirinya tak segan menyingkirkan menteri maupun jajaran kabinet yang tak serius bekerja untuk kepentingan masyarakat.
"Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya saya akan singkirkan," kata Prabowo kepada wartawan di Istora Senayan Jakarta, Rabu (5/2/2025).
"Mau lebih jelas lagi?" sambung Prabowo.
Dia mengingatkan bahwa masyarakat menuntut pemerintahan yang bersih. Untuk itu, Prabowo ingin semua pejabat negara betul-betul bekerja untuk kepentingan rakyat.
"Jadi begini kita ingin, rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar. Yang bekerja dengan benar. Jadi saya ingin tegakkan itu. Kepentingan hanya untuk bangsa rakyat, tidak ada kepentingan lain," jelas Prabowo.