Analisis LSI Penyebab Suara Ganjar Anjlok di Pilpres 2024
Hasil penghitungan sementara atau real count KPU menunjukan perolehan suara Ganjar-Mahfud di bawah Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin.
Hasil penghitungan sementara atau real count KPU menunjukan perolehan suara Ganjar-Mahfud di bawah Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menjelaskan alasan suara pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD anjlok di Pilpres 2024.
Menurut Djayadi, penyebab suara Ganjar-Mahfud anjlok itu lantaran Ganjar tidak mampu mempertahankan pemilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) di PDI Perjuangan.
Djayadi mengatakan, suara pemilih Jokowi di PDI Perjuangan tersebut justru memilih pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Pemilih Jokowi sekaligus juga memilih PDIP itu terus mengalami penurunan dan rupanya yang mengalami kenaikan akibat adanya penurunan dukungan kepada Ganjar dari basis pemilih Jokowi yang PDIP itu adalah pasangan Prabowo Subianto," kata Djayadi dalam paparannya secara online dalam rilis Persepsi Publik Tentang Pelaksanaan Pemilu 2024, Minggu (25/2).
"Jadi salah satu penjelas mengapa pasangan Ganjar H-3 tidak mampu memenangkan pertarungan atau suaranya seperti itu antara lain karena mereka tidak mampu mempertahankan loyalitas pemilih PDIP untuk memilih pasangan yang diajukan oleh PDIP (Ganjar-Mahfud)" imbuh Djayadi.
Tak hanya itu, Djayadi mengatakan, suara pemilih Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 yang bukan berasal dari PDI Perjuangan juga lebih memilih Prabowo-Gibran ketimbang Ganjar-Mahfud. Sehingga, Djayadi tak heran Prabowo-Gibran mampu memperoleh suara sangat tinggi di Pilpres 2024.
"Sebaliknya pemilih Jokowi-Ma'ruf di 2019 lalu yang bermigrsi itu terus menerus sampai dengan hari H itu migrasinya ke Prabowo, sehingga saat ini mencapai 66 persen dari pemilih Jokowi-Ma'ruf yang 2019 lalu yang non PDIP memilih 02," ujar Djayadi.
Selain memilih Prabowo-Gibran, Djayadi menjelaskan pemilih Jokowi-Ma'ruf Amin di luar PDI Perjuangan memilih pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Hal itu menjadi alasan Anies-Cak Imin berada di posisi kedua perolehan suara di Pilpres 2024.
"Sedangkan sebagian dari pemilih Jokowi-Ma'ruf yang non-PDIP tu sebagian juga berpindah ke pasangan Anies walaupun tidak sebanyak yang dialami oleh 02. Itulah yang menjelaskan mengapa Anies keluar sebagai pemenang kedua," kata Djayadi.
Namun, hal itu berbanding terbalik dengan suara PDI Perjuangan yang tinggi pada Pemilu 2024 ini
Baca SelengkapnyaPerolehan suara Ganjar-Mahfud berdasarkan quick count seperti PDIP yang mencapai sekitar 17 persen.
Baca SelengkapnyaAtas dasar itu ia bersama dengan puluhan relawan Ganjar-Mahfud menolak hasil pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaProses hitung suara manual masih akan terus dilakukan sampai surat suara masuk mencapai 100 persen.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut hasil sementara KPU pukul 08.00:26 pada Jumat (16/2).
Baca SelengkapnyaPasangan Anies-Cak Imin mendapatkan suara dua kali lipatnya yakni 448.046 suara.
Baca SelengkapnyaProses penghitungan suara dilakukan KPU hingga kini masih berlangsung.
Baca SelengkapnyaKPU tengah menggelar real count dari TPS-TPS di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaRekapitulasi KPU RI menunjukan PPP berada di posisi ke-9 dengan perolehan 5.878.777 suara.
Baca Selengkapnya