Sedang Cari Ikan, Warga Mukomuko Tewas Diserang Buaya
Jasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
buaya![Sedang Cari Ikan, Warga Mukomuko Tewas Diserang Buaya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsOg/2024/4/15/1713174236443-9d7ke.jpeg)
Jasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
![Sedang Cari Ikan, Warga Mukomuko Tewas Diserang Buaya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/15/1713174137370-4p1qp.jpeg)
Sedang Cari Ikan, Warga Mukomuko Tewas Diserang Buaya
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengatakan seorang warga Desa Tanah Harapan dilaporkan meninggal dunia karena diserang buaya muara saat mencari ikan lokan di Sungai Selagan pada Senin siang.
![Sedang Cari Ikan, Warga Mukomuko Tewas Diserang Buaya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/15/1713174131365-h99cf.jpeg)
-
Apa itu "Kijang Buaya"? Generasi pertama ini dijual Rp 1,3 juta per unit. Dikenal dengan sebutan \"Kijang Buaya\".
-
Apa itu Burayot? Di Garut, terdapat satu makanan tradisional khas Sunda yang cukup legendaris dan masih diburu banyak orang, yaitu burayot. Makanan ini dapat ditemukan di beberapa kecamatan, sepeti Leles, Kadungora, hingga Wanaraja. Kudapan khas ini terbuat dari tepung beras dengan perpaduan gula merah.
-
Di mana buaya biasanya tinggal? Buaya menyebar luas di berbagai habitat, termasuk sungai, danau air tawar, muara air asin, laguna, dan rawa bakau.
-
Dimana mumi buaya ini ditemukan? “Penelitian sebelumnya lebih menyukai teknik invasif seperti membuka bungkusan dan otopsi, radiografi 3D memberikan kemampuan untuk melihat ke dalam tanpa merusak artefak penting dan menakjubkan ini,” jelas ahli arkeozoologi Universitas Manchester, Lidija McKnight.
Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mukomuko Ahmad Hidayat Syah di Mukomuko, Senin, mengatakan korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
![Sedang Cari Ikan, Warga Mukomuko Tewas Diserang Buaya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/15/1713174163972-fh368.jpeg)
"Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan," katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
Ia mengatakan, korban ini ada tujuh orang sedang mencari lokan di Sungai Selagan. korban ini sempat hilang selama dua jam di sungai tersebut, setelah itu rekan korban bersama dengan warga lainnya menemukan korban di pinggir sungai tersebut.
![Sedang Cari Ikan, Warga Mukomuko Tewas Diserang Buaya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/15/1713174172155-isdbhj.jpeg)
Setelah jasad korban ditemukan oleh warga setempat, katanya, jasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi jasad korban ini dibawa ke rumah duka di Desa Tanah Harapan, Kecamatan Kota Mukomuko.
- Ikan Bandeng Asap, Kuliner Khas Kabupaten Sidoarjo yang Wajib Dicoba
- Melihat Suasana Pasar Ikan Terbesar di Kabupaten Kendal, Beragam Jenis Ikan Laut Segar Tersedia Langsung dari Nelayan
- Banjar Bandang Terjang Lubuklinggau, Puluhan Rumah Rusak dan 1 Balita Hilang
- Menilik Keindahan Bawah Laut Indramayu, Punya Surga Tersembunyi yang Wajib Dikunjungi
- Cantik & Stylish Banget, 7 Foto Kesha Ratuliu Yang Makin Langsing Usai Jadi Ibu 2 Anak!
- Analisa Ahli Penyebab Gempa Beruntun di Tuban
Peristiwa warga setempat meninggal dunia karena diserang buaya merupakan kejadian kedua kalinya setelah 1,5 tahun yang lalu warga di wilayah Kecamatan Kota Mukomuko meninggal karena diserang buaya.
Ia mengatakan, warga di wilayah ini terutama warga Desa Tanah Harapan dan Desa Tanah Rekah meminta pihak terkait mengatasi buaya yang menyerang warga setempat.
"Mata pencaharian sejumlah warga di wilayah ini mencari ikan dan lokan di Sungai Selagan. Keberadaan buaya muara di sungai tersebut menghilangkan mata pencaharian warga," ujarnya.
Ia mengatakan, aspirasi yang disampaikan oleh warga setempat akan diteruskan kepada pemerintah provinsi dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat.
Sementara itu, ia mengatakan, kejadian ini telah dilaporkan kepada Gubernur Bengkulu, Bupati Mukomuko, Wakil Bupati Mukomuko, Sekretaris Daerah, Kalaksa BPBD Provinsi Bengkulu, Kepala BKSDA Provinsi Bengkulu, Kadis LH Kabupaten Mukomuko, Kadis Sosial Kabupaten Mukomuko.