Polisi Panggil Pelatih Pribadi Usut Tewasnya Binaragawan Justyn Vicky Patah Leher
Pria 34 tahun itu tewas patah di leher saat berlatih angkat beban 200 kg lebih.
Pria 34 tahun itu tewas patah di leher saat berlatih angkat beban 200 kg lebih.
Kapolsek Denpasar Selatan, AKP Ida Ayu Made Kalpika Sari mengatakan saksi yang diperiksa ada dua orang.
"Kemarin (ada) dua saksi ke Polsek yang telah diperiksa," kata AKP Kalpika, di Denpasar, Bali, Senin (24/7).
AKP Kalpika memastikan, belum ditemukan pidana dalam peristiwa itu. Namun, saat kejadian korban didampingi pelatih pribadi.
kata AKP Kalpika.
kata AKP Kalpika.
merdeka.com
Kemudian, setelah dilaksanakan operasi pada Senin (17/7) korban tidak sadar dan akhirnya meninggal dunia, "Korban sempat sadar dan berbicara tapi akhirnya pihak gym menelpon ke BPBD."
"Dan tanggal 17 setelah melaksanakan operasi itu tidak sadar dan meninggal dunia dan jenazah sudah dikirim ke Jember, Jawa Timur," kata AKP Kalpika.
Sebelumnya, seorang binaragawan bernama Justyn Vicky (34) tewas saat melakukan angkat beban di sebuah pusat kebugaran di Jalan Danau Tamblingan, Sanur, Denpasar Selatan, Bali, pada Sabtu (15/7) sekitar pukul 10.00 Wita. Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, bahwa korban mengalami patah leher dan akhirnya meninggal dunia. "Korban mengalami patah leher hingga meninggal," kata Kombes Jansen, Minggu (23/7) sore.
Kronologisnya, saat itu sekitar pukul 10.00 Wita, korban melaksanakan angkat beban back squad dengan berat 200 kilo gram yang didampingi oleh saksi bernama Brendan yang merupakan Warga Negara Asing (WNA) asal Australia. Namun, karena bebannya terlalu berat sehingga korban tidak mampu mengangkat beban tersebut kemudian dibantu oleh saksi dan saksi juga tidak kuat sehingga korban jatuh dalam posisi duduk dan beban jatuh kedepan dan mengenai leher korban.
Selanjutnya, karyawan setempat memanggil ambulans BPBD Kota Denpasar untuk dibawa ke Rumah Sakit Wangaya Denpasar, untuk dilakukan operasi. Namun, pada Minggu (16/7) sekira pukul 15.00 Wita setelah dilakukan operasi korban tidak dapat sadarkan diri lagi dan sampai di nyatakan meninggal dunia sekitar pukul 14.00 Wita "Jenazah korban dibawa ke kampung halaman orang tuanya di Jember (Jaw Timur)," ujarnya.
Pelajar SMA itu datang ke Mapolda Sumsel didampingi keluarganya pada Senin (7/8) malam.
Baca SelengkapnyaPeristiwa penganiayaan itu terjadi Kamis (6/7/2023) lalu di Asrama Atlet Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaAtas kejadian itu polisi memeriksa sejumlah saksi.
Baca SelengkapnyaTim gabungan mendatangi rumah pelaku di Jalan Beringin Raya, Lorong Kayu Ara, Kecamatan Ilir Timur III Palembang
Baca SelengkapnyaJoko menyampaikan sudah meminta kepada Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sulsel untuk melakukan pemeriksaan atau visum jasad Natsir.
Baca SelengkapnyaPolda Jambi akan bertindak tegas kepada personel yang melakukan pelanggaran yang dapat merusak citra Polri
Baca SelengkapnyaSegala pekerjaan telah dilakukannya mulai dari pemecah batu, penggali sumur, bertani, penjual ikan, penjual ubi, hingga menjadi pengembala sapi.
Baca SelengkapnyaUntuk itu polisi melakukan pemeriksaan terhadap sembilan orang saksi dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaWilson Therik, anak korban mengakui bahwa ibunya terakhir terlihat sekitar bulan Desember 2022 lalu.
Baca Selengkapnya