Menkes Blak-blakan Anggaran Skrining Kesehatan Gratis Capai Rp4,7 Triliun
Budi mengakui, skrining gratis merupakan program terbesar yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengakui anggaran untuk program skrining gratis dari pemerintah dianggarkan Rp4,7 triliun. Anggaran tersebut meningkat dibandingkan rencana awalnya pada tahun 2024.
"Awalnya Rp1,3 Triliun, tapi pemerintah baru menambahkan lagi Rp3,4 triliun itu masuk APBN kita 2025. Jadi totalnya Rp4,7 triliun," kata Budi di Kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (22/1).
Budi mengakui, skrining gratis merupakan program terbesar yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan. Sebab program tersebut menargetkn 280 juta warga Indonesia.
Untuk menjalani program besar tersebut, dia menerangkan, pada tahun ini tidak akan langsung berjalan dengan sepenuhnya.
"Targetnya 50%-60% bisa terlaksana untuk tahun ini. Karena jumlah yang besar dan wilayah yang luas. Untuk mencapai 280 juta tidak akan selesai dalan 1 tahun, sampai 100 juta tercapai, apa bisa semua pasti ada daerah-daerah yang kosong,” ungkap Budi.
Menunggu Pelantikan Kepala Daerah
Dalam program skrining gratis ini terdapat tiga momentum yang akan disasar, pertama skrining gratis bagi warga yang berulang tahun dari usai 0-6 tahun dan 18 tahun ke atas. Rencananya akan dilakukan di seluruh puskemas dan klinik yang sudah bekerjsama dengan pemerintah.
Kemudian kedua, skrining gratis bagi anak sekolah usia 7-17 tahun dan ibu hamil beserta balita.
Rencananya skrining gratis ini akan dilaksanakan setelah kepala daerah definitif telah resmi dilantik. Sebab nantinya masing-masing kepala daerah yang akan melaksanakan langsung program tersebut.
“Kita mau bikin program apapun kalau kepala daerahnya enggak support susah kita. Karena yang punya aparat kan kepala daerah, nah kepala daerah kan akan diganti kalau kita sudah jelasin ke kepala daerah yang baru kemudian negatif ya kita musti ngulang lagi. Jadi kita tunggu dulu sampai pelantikan nanti," pungkas Budi.