Kematian 6 Orang Warga Puncak Karena Diare dan Bukan Karena Kelaparan
Meninggalnya enam orang di Distrik Agandugume dan Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah dipastikan karena terjangkit diar
berita kementan![Kematian 6 Orang Warga Puncak Karena Diare dan Bukan Karena Kelaparan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/8/3/1691050994704-87v66.jpeg)
Kepastian ini disampaikan Wakil Presiden RI, Maruf Amin
![Kematian 6 Orang Warga Puncak Papua Tengah Karena Diare dan Bukan Karena Kelaparan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/8/3/1691051004090-cuic.png)
Kematian 6 Orang Warga Puncak Papua Tengah Karena Diare dan Bukan Karena Kelaparan
Meninggalnya enam orang di Distrik Agandugume dan Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah dipastikan karena terjangkit diare. Kepastian ini disampaikan Wakil Presiden RI, Maruf Amin sekaligus meluruskan disinformasi pejabat kemensos yang menyebut penyebab kematian akibat kelaparan. "Bukan kelaparan, tetapi diare dan karena cuaca," ujar Wapres usai memimpin rapat di kediamannya, Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (2/8).Wapres mengatakan, memang ada cuaca ektrem atau el nino di wilayah puncak yang mengakibatkan pertanian terganggu. Tapi, dia menegaskan masalah kematian yang menimpa enam orang itu bukan karena kekurangan pangan alias kelaparan. "Terjadi kekeringan di sana dan cuaca ekstrem," katanya.
Senada, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang mendampingi Ma'ruf Amin dalam rapat tersebut juga mendapat informasi yang sama bahwa para korban jiwa yang meninggal dunia itu diakibatkan diare, dehidrasi, dan demam. Dari informasi itu tak disebutkan adanya kelaparan.
"Kalau tadi yang anak-anak diare, ibunya juga gitu.
yang enam orang ini ada yang diare, ada yang dehidrasi, ada yang demam, ada laporannya,"
kata Yudo Margono.
- Dubes: WNI Pindah Kewarganegaraan Singapura Bukan Anak Muda, Tapi Orang Tua
- "Guncangannya Seperti Selamanya. Orang-Orang Menangis, Ketakutan, dan Saling Berpelukan"
- Polisi Curigai 3 Orang Bantu Dito Mahendra Melarikan Diri, Salah satunya Pernah Dipanggil Saksi
- Sebelum 4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Orangtua Korban Terlibat KDRT
- Menko Polhukam akan Bentuk Tim Khusus Tangani Kasus TPPO Mahasiswa Modus Ferienjob di Jerman
- Kesaksian Pemilik Restoran Benarkan Jampidsus Dikuntit Densus 88
"Sempat kesulitan mendapatkan air bersih hingga mengakibatkan enam warga yang meliputi lima orang dewasa dan seorang bayi meninggal dunia. Kematian karena diare dan dehidrasi,"
kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
Abdul menyebutkan berdasarkan laporan tersebut, kekeringan ini telah berdampak pada kurang lebih 7.500 jiwa. Adapun penanganan darurat yang telah dilakukan meliputi penyelidikan epidemiologi kepada para korban yang meninggal dunia oleh Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah.
"Selain itu distribusi bantuan makanan dan obat-obatan serta penyuluhan kesehatan juga dilakukan secara berkala.
Operasi pemantauan dan penanganan kesehatan ini juga didampingi oleh Emergency Medical Team (EMT) Regional Papua,"
ujar Abdul.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memastikan kematian enam jiwa warga puncak jaya itu karena diare. Berdasarkan penelusuranya, mereka sempat muntah pada waktu siang hari hingga 20 kali. Malamnya dehidrasi dan selanjutnya diare sebelum ditemukan meninggal dunia.
"Laporan yang saya terima di hari pertama dia muntah siangnya 10-20 kali,
malamnya diare. Dehidrasi. Itu yang saya tahu,"
jelas Mentan SYL.
Meski demikian, SYL langsung memerintahkan jajaranya untuk segera mengirim bantuan. Dia tak mau tinggal diam dalam mengambil langkah darurat untuk memasok logistik makanan ke Papua. "Saya punya konsentrasi di Timika sekarang, untuk suplai," jelasnya.