Kampung Terancam Kekeringan & Butuh Bantuan, Tapi Ada di Wilayah Kekuasaan KKB
Cuaca ekstrem membuat Distrik Agandugume dan Distrik Lambewidi Kabupaten Puncak, Papua Tengah mengalami kekeringan. Bahkan dampak kekeringan 6 orang meninggal
Distrik Agandugume dan Lambewu, dua wilayah di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, terancam kekeringan.
Kampung Terancam Kekeringan & Butuh Bantuan, Tapi Ada di Wilayah Kekuasaan KKB
Bantuan Terhambat KKB
Upaya pemda menyalurkan bantuan ke Distrik Agandugume dan Lambewu yang terdampak bencana kekeringan mengalami hambatan. "Daerah yang dilanda bencana itukan masuk dalam segitiga emas jalur KKB, jadi itu jalan lintasan mereka (KKB) sehingga sampai saat ini belum ada maskapai penerbangan yang berani terbang mengangkut Bama ke sana," kata Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, di Papua Jumat (28/7).
Namun demikian, pemda maupun pihak TNI dan kepolisian masih terus berkoordinasi mengupayakan agar bahan makanan yang sangat dibutuhkan masyarakat di dua distrik itu bisa disalurkan ke lokasi bencana. "Hingga kini bahan makanan yang dari Panglima TNI dan Kemensos RI sudah didroping ke Sinak, masalahnya dari Sinak ke dua distrik itu yang belum bisa di distribusikan."
Kapolda sangat berharap tokoh adat di dua distrik itu berperan aktif melakukan pendekatan dengan KKB sehingga pendistribusian bahan makanan berjalan lancar ke dua distrik itu. Tak terhambat KKB.
"Bantu pemerintah daerah bicara dengan KKB agar tidak mengganggu proses pendistribusian bahan makanan karena yang merasakan dampak adalah masyarakat lokal di sana," ujar Irjen Fakhiri.
Sebelumnya diberitakan, cuaca ekstrem membuat Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi di Kabupaten Puncak, Papua Tengah mengalami kekeringan. Bahkan enam warga dikabarkan meninggal dunia usai sakit karena terdampak cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem juga menyebabkan kebun warga gagal panen.
"Informasi yang saya terima enam orang yang dikabarkan meninggal dunia tersebut mengalami sakit, yang diduga akibat terdampak cuaca ekstrem. Warga yang meninggal, masing-masing tiga orang di distrik Agandugume dan tiga orang dari Distrik Lambewi."
Bupati Wandik lewat rilis yang diterima, Kamis (27/7) malam.
@merdeka.com
Menurut Bupati Wandik, bencana kekeringan yang terjadi merupakan siklus tahunan yang biasanya berlangsung dari Mei hingga Agustus. "Yang terjadi di sana itu waktu siang panas dan malam hari sangat dingin dan tidak turun hujan, mengakibatkan tanaman warga menjadi rusak, busuk dan ketika penduduk setempat makan menyebabkan sakit perut dan diare," jelas Bupati Wandik.
Sejak bulan Mei hingga kini, Pemerintah Kabupaten Puncak sendiri telah mendistribusikan 6 ton bahan makanan (bama), untuk korban bencana kekeringan di dua distrik tersebut. Selain itu Panglima TNI dan Kemensos RI juga telah mendistribusikan 14 Ton bantuan bahan makanan siap saji dan bantuan lainnya untuk mengatasi bencana ini.