BPS Sebut Nilai Tukar Petani Nasional Naik Hingga 111,85
Kenaikan NTP dipicu karena naiknya harga yang diterima petani sebesar 1,08 persen.
Kenaikan NTP dipicu karena naiknya harga yang diterima petani sebesar 1,08 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis nilai tukar petani atau NTP nasional pada Agustus 2023 yang mencapai 111,85 atau mengalami kenaikan sebesar 1,09 persen. Kenaikan NTP dipicu karena naiknya harga yang diterima petani sebesar 1,08 persen.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan bahwa ada empat komoditas yang mempengaruhi kenaikan NTP Agustus tahun ini. Keempat komoditas itu di antaranya adalah gabah, cabai rawit, kelapa sawit dan jagung. Sedangkan apabila dilihat dari sisi subsektornya, kenaikan tertinggi terjadi pada tanaman pangan yakni sebesar 106,71 atau naik sebesar 1,95 persen.
"Kenaikan tersebut terjadi karena indek harga yang diterima petani (it) naik 1,91 persen. Komoditas yang mempengaruhi kenaikan NTP tanaman pangan adalah gabah, jagung dan ketela pohon," ujar Pudji dalam berita resmi statistik BPS yang disiarkan melalui live streaming, Jumat, 1 September 2023.
Selanjutnya kenaikan juga terjadi pada Nilai Tukar Usaha Petani atau NTUP sebesar 112,55 atau naik sebesar 1,02 persen. Kenaikan NTUP terjadi karena indek harga yang diterima petani (it) naik sebesar 1,08 persen atau dengan kata lain lebih tinggi dibanding indek biaya produksi.
"Komoditas yang mempengaruhi kenaikan NTUP adalah gabah, kelapa sawit, cabai rawit dan jagung. Sedangkan jika dilihat dari sisi subsektor kenakan tertinggi NTUP adalah tanaman pangan yang mencapai 107,74 atau naik sebesar 1,83 persen," katanya.
Terpisah, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan bahwa kenaikan NTP sejauh ini tak lepas dari berbagai upaya pemerintah dalam mendukung peningkatan produktivitas melalui penyediaan benih unggul, program KUR dan intervensi teknologi mekanisasi.
"Pemerintah melalui kementerian pertanian terus berkomitmen meningkatkan produksi melalui benih unggul, kur dan mekanisasi teknologi yang terbukti berdampak langsung pada kesejahteraan petani," jelasnya.
Petani siap terlibat dan berperan aktif untuk mengakselerasi produksi pertanian nasional.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, dalam era 4.0, sektor pertanian ditandai dengan penggunaan alat mesin pertanian (alsintan).
Baca SelengkapnyaNTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Hermanto mengapresiasi semangat petani yang selalu bersemangat melakukan produksi disaat musim kering el nino.
Baca SelengkapnyaHal ini karena aturan produk tembakau di RPP Kesehatan dinilai tak sejalan dengan UU yang menaungi bidang pertanian.
Baca SelengkapnyaMiris, jumlah petani di Banyuwangi terus berkurang. Pemkab Banyuwangi janji beri modal bisnis pertanian anak muda.
Baca SelengkapnyaKemendag menyebut bahwa jika harga beras murah maka akan berimbas pada petani.
Baca SelengkapnyaAwalnya, petani setempat pesimis dapat menghasilkan cabai yang bagus meski mereka mengikuti caranya bertanam.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR meminta Kemenkes sebagai leading sector penyusunan RPP Kesehatan untuk lebih melibatkan petani, pekerja.
Baca Selengkapnya