Nissan X-Trail e-Power Siap Diluncurkan di Indonesia, Begini Spesifikasinya
Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) tengah mempersiapkan peluncuran model terbaru di pasar Indonesia.

Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) tengah bersiap untuk meluncurkan model terbaru di pasar Indonesia. Mobil baru yang berasal dari pabrikan Jepang ini kemungkinan adalah X-Trail e-Power. Meskipun demikian, pihak Nissan di Indonesia belum memberikan informasi yang jelas mengenai waktu peluncuran model tersebut. "Ini yang menarik ya, nanti akan kita informasikan dalam waktu dekat buat teman-teman dari media doanya ya, kan kemarin udah nyoba nih dari Desember yang tahun lalu," ungkap Bima Aristantyo, Head of Sales and Product NMDI, saat acara halal bihalal bersama media di Jakarta Selatan pada Selasa (15/4/2025).
Beberapa waktu yang lalu, Nissan Indonesia telah mendaftarkan model X-Trail e-Power di Samsat PKB DKI Jakarta. Terdapat dua tipe yang ditawarkan, yaitu XTRAIL EPWR VCTRB VE dengan harga Rp446 juta dan XTRAIL EPWR VCTRB VL seharga Rp469 juta. Respon terhadap Nissan X-Trail e-Power ini terbilang positif. Mengenai waktu peluncuran yang lebih spesifik, informasi lebih lanjut akan disampaikan. "Nanti, dalam waktu dekat, akan kita informasikan mengenai kalender berikutnya, untuk launching product," tegasnya.
Untuk spesifikasi yang ditawarkan di pasar Jepang, X-Trail e-Power dilengkapi dengan motor listrik dan mesin konvensional berkapasitas 1,5 liter. Mesin pembakaran internal ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 142 hp (144 PS) dan torsi 250 Nm, namun hanya berfungsi sebagai sumber tenaga listrik. Terdapat dua pilihan penggerak yang tersedia. Opsi penggerak roda depan (2WD) memiliki keluaran tenaga sebesar 201 hp (204 PS) dengan torsi 330 Nm. Sementara itu, versi 4WD yang dilengkapi teknologi e-4Force mampu menghasilkan tenaga 211 hp (214 PS) dengan torsi 330 Nm di depan dan 195 Nm di belakang.
Bos, Nissan dan Honda bersiap untuk bergabung menjadi raksasa otomotif yang baru
Ivan Espinosa, yang akan mulai menjabat sebagai CEO Nissan pada 1 April 2025, menunjukkan sikap terbuka terhadap kelanjutan kerjasama dengan Honda untuk mempercepat inovasi dalam teknologi otonom serta mobilitas di masa depan. Ia menekankan bahwa kolaborasi semacam ini dapat membantu kedua perusahaan dalam menghadapi tantangan yang semakin rumit di industri otomotif.
Sebelumnya, pada Desember 2024, Nissan dan Honda telah menandatangani nota kesepahaman untuk membahas kemungkinan integrasi bisnis melalui pembentukan perusahaan induk bersama yang direncanakan akan diluncurkan pada tahun 2026. Namun, pembicaraan tersebut berakhir tanpa mencapai kesepakatan, dan kedua belah pihak memutuskan untuk melanjutkan strategi masing-masing secara mandiri. Meskipun demikian, Espinosa menegaskan bahwa Nissan tetap bersikap terbuka terhadap kemungkinan merger, baik dengan Honda maupun perusahaan lain yang memiliki visi bisnis yang sejalan.