Apakah Dot Bisa Membuat Gigi Maju? Simak Penjelasannya Berikut Ini
Beberapa penelitian menunjukkan penggunaan dot yang berlebihan atau dalam jangka waktu yang lama bisa memengaruhi perkembangan rahang dan posisi gigi bayi.
Penggunaan dot atau empeng pada bayi sering menjadi topik perdebatan di kalangan orang tua, terutama terkait dampaknya terhadap perkembangan gigi. Salah satu kekhawatiran yang kerap muncul adalah apakah penggunaan dot bisa menyebabkan gigi maju atau mengalami perubahan bentuk yang tidak diinginkan. Masalah ini sering kali membuat orang tua ragu dalam memberikan dot kepada anak mereka, meskipun dot sendiri dapat membantu menenangkan bayi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan dot yang berlebihan atau dalam jangka waktu yang lama bisa memengaruhi perkembangan rahang dan posisi gigi bayi. Gigi depan atas bayi yang menggunakan dot berpotensi terdorong ke depan, yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai gigi tonggos. Efek ini biasanya lebih terlihat jika dot digunakan hingga usia yang lebih tua, terutama setelah gigi tetap mulai tumbuh.
-
Bagaimana obat ini menumbuhkan gigi ompong? Obat ini dibuat dengan memnonaktifkan protein uterine sensitisation-associated gene-1 (USAG-1), sebuah molekul yang diketahui dapat menghambat fungsi protein pertumbuhan gigi/pembentuk tulang.Dengan menghentikan USAG-1 agar tidak berinteraksi dengan protein-protein lain, obat ini mendorong pensinyalan protein BM (bone morphogenetic) dan mendorong pertumbuhan tulang dan gigi baru.
-
Bagaimana treatment Mouth Rehabilitation dilakukan? “Dalam melakukan Mouth Rehabilitation, kami menerapkan beragam penggabungan treatment. Kombinasi treatment tersebut meliputi bleaching, dental spa, scaling, facial lidah, hingga vitamin hisap,“ jelas Dokter Anggi.
-
Apa dampak diabetes ke gigi? Selain itu, diabetes melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga mempersulit penyembuhan infeksi dan mengatasi masalah pada mulut. Hal ini juga meningkatkan risiko periodontitis dan memengaruhi proses penyembuhan.
-
Bagaimana mitos gigi copot dilakukan? Orang tua sering mengajarkan anak-anak mereka untuk melemparkan gigi susu yang copot ke atas genteng atau ke tanah dengan harapan gigi yang baru akan segera tumbuh menggantikannya.
-
Apa yang membuat Plak Gigi? Plak gigi terbentuk ketika bakteri di mulut Anda bercampur dengan makanan manis atau bertepung seperti susu, jus, minuman ringan, roti, pasta, dan buah.
-
Apa khasiat daun mint untuk gigi dan mulut? Kandungan antiseptik dan antibakteri dalam daun mint dapat membantu mengurangi pertumbuhan bakteri di mulut yang dapat menyebabkan masalah seperti bau mulut, gigi berlubang, dan radang gusi.
Namun, tidak semua bayi yang menggunakan dot akan mengalami masalah gigi maju. Banyak faktor lain yang juga berperan, seperti durasi penggunaan dot, frekuensi, serta bagaimana cara bayi menghisap dot tersebut. Oleh karena itu, orang tua perlu memahami risiko yang ada serta mempertimbangkan waktu yang tepat untuk menghentikan penggunaan dot demi menjaga kesehatan gigi anak mereka.
Berikut penjelasan mengenai apakah dot bisa membuat gigi maju yang penting untuk dipahami, dilansir dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat!
Penelitian Tentang Apakah Dot Membuat Gigi Maju
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menilai dampak penggunaan dot (empeng) terhadap perkembangan gigi bayi, terutama mengenai risiko gigi maju atau maloklusi. Secara umum, penelitian menunjukkan bahwa penggunaan dot yang berkepanjangan memang dapat mempengaruhi pertumbuhan rahang dan gigi, terutama jika dot digunakan secara berlebihan dalam jangka waktu yang lama.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of the American Dental Association menyebutkan bahwa penggunaan dot hingga usia 2-4 tahun dapat meningkatkan risiko maloklusi gigi, seperti gigitan terbuka anterior (gigi depan tidak menutup sempurna) dan overjet (gigi atas terdorong ke depan). Studi ini menegaskan bahwa durasi penggunaan dot menjadi faktor utama, di mana semakin lama bayi menggunakan dot, semakin tinggi risiko terjadinya maloklusi.
Selain itu, European Journal of Orthodontics juga melaporkan hasil penelitian serupa yang menunjukkan bahwa anak-anak yang menggunakan dot setelah usia 3 tahun lebih berisiko mengalami gigi tonggos dibandingkan dengan anak yang tidak menggunakan dot. Namun, efek ini juga bergantung pada frekuensi dan cara anak menghisap dot. Penelitian ini merekomendasikan agar orang tua menghentikan penggunaan dot setelah usia 2 tahun untuk meminimalkan risiko masalah gigi.
Waktu Ideal Penggunaan Dot
Waktu ideal penggunaan dot (empeng) bagi bayi umumnya dianjurkan untuk dibatasi, terutama dalam hal durasi dan kapan harus menghentikannya. Berdasarkan rekomendasi dari berbagai ahli kesehatan, berikut adalah beberapa panduan tentang penggunaan dot:
Masa Bayi Baru Lahir Hingga 6 Bulan
Pada masa ini, dot dapat memberikan manfaat, terutama untuk menenangkan bayi dan memenuhi kebutuhan mengisap yang alami pada bayi. Dot juga dapat membantu menurunkan risiko sindrom kematian mendadak pada bayi (SIDS) saat digunakan saat tidur. Namun, sebaiknya penggunaannya tidak berlebihan dan hanya diberikan saat bayi benar-benar membutuhkannya.
Usia 6 Bulan hingga 1 Tahun
Pada usia ini, penggunaan dot masih dianggap wajar, tetapi orang tua perlu mulai mengurangi frekuensi penggunaannya. Mulailah memperkenalkan alternatif lain untuk menenangkan bayi, seperti selimut atau mainan khusus yang lembut.
Setelah 1 Tahun
Idealnya, setelah bayi memasuki usia 12 bulan, penggunaan dot harus dikurangi secara signifikan. Pada usia ini, bayi sudah mulai berkembang secara oral dan kemampuan berbicaranya mulai terbentuk. Penggunaan dot yang berlebihan dapat menghambat perkembangan bicara dan risiko gigi maju mulai meningkat.
Menghentikan Penggunaan Setelah 2 Tahun
Sebagian besar ahli gigi dan dokter anak merekomendasikan untuk sepenuhnya menghentikan penggunaan dot sebelum usia 2 tahun. Ini karena penggunaan dot yang lebih lama dapat meningkatkan risiko masalah pada perkembangan gigi, seperti gigi maju atau gigitan terbuka.
Membatasi penggunaan dot secara bertahap dan konsisten adalah kunci agar bayi tidak bergantung pada dot terlalu lama, sehingga dapat mengurangi risiko efek negatif pada gigi dan mulut.
Jadi, Apakah Dot Bisa Membuat Gigi Maju?
Ya, penggunaan dot dalam jangka waktu lama dan secara berlebihan bisa menyebabkan gigi maju, atau dikenal dengan istilah maloklusi. Ini terjadi karena dot dapat memengaruhi perkembangan rahang dan posisi gigi, terutama jika anak terus mengisap dot hingga usia lebih dari 2 tahun. Gigi depan atas bisa terdorong ke depan, yang menyebabkan kondisi seperti overjet (gigi tonggos) atau gigitan terbuka (gigi depan tidak menutup rapat).
Namun, risiko ini tergantung pada beberapa faktor, seperti durasi dan frekuensi penggunaan dot, serta usia anak saat masih menggunakannya. Jika penggunaan dot dihentikan sebelum usia 2 tahun, risiko masalah gigi cenderung lebih rendah. Jadi, meskipun dot dapat memberikan manfaat tertentu bagi bayi, penggunaannya harus dibatasi untuk mencegah masalah gigi di kemudian hari.
Selain itu, penting bagi orang tua untuk mengamati kebiasaan anak dalam menggunakan dot. Jika dot digunakan hanya sesekali dan tidak menjadi kebiasaan yang berkepanjangan, dampak pada perkembangan gigi mungkin bisa dihindari. Mengurangi penggunaan dot secara bertahap, terutama saat anak mulai tumbuh gigi, bisa membantu mencegah masalah gigi maju.
Jika orang tua merasa kesulitan dalam menghentikan kebiasaan anak menggunakan dot, konsultasi dengan dokter gigi atau dokter anak bisa membantu memberikan panduan yang tepat untuk menjaga kesehatan gigi dan perkembangan oral anak.