Melihat Wajah Baru Benteng Vredeburg Yogyakarta, Hadirkan Wisata Malam dan Edupark
Museum ini menghadirkan pertunjukan air terjun menari dan video mapping yang menampilkan metamorphosis sejarah bangunan museum.

Museum ini menghadirkan pertunjukan air terjun menari dan video mapping yang menampilkan metamorphosis sejarah bangunan museum.

Melihat Wajah Baru Benteng Vredeburg Yogyakarta, Hadirkan Wisata Malam dan Edupark
Benteng Vredeburg merupakan benteng bersejarah di Yogyakarta. Benteng ini merupakan saksi bisu sengitnya pertempuran Geger Sepoy yang pernah terjadi pada tahun 1812.
Kini, bangunan bersejarah itu menjadi sebuah museum. Di dalamnya tersimpan benda-benda peninggalan perang sewaktu zaman penjajahan Belanda.
Pada Maret 2024 lalu, benteng itu mengalami revitalisasi. Setelah direvitalisasi, Benteng Vredeburg tampil dengan wajah baru yaitu fasilitas interaktif.
Ini disebut menjadi era baru bagi Benteng Vredeburg sebagai pusat edukasi sejarah dan budaya, ruang berkumpul bagi anak muda, serta tempat rekreasi bersama teman dan keluarga.
Berkaitan dengan pembukaan kembali Museum Benteng Vredeburg, Plt Kepala Indonesia Heritage Agency (IHA), Ahmad Mahendra, revitalisasi itu merupakan wujud komitmennya untuk meningkatkan pelayanan dan pengalaman pengunjung.
“Kami berharap wajah baru Museum Benteng Vredeburg dapat diterima dan dinikmati oleh masyarakat, serta menjadi tempat berkumpul yang nyaman dan inspiratif bagi semua kalangan,” kata Ahmad Mahendra dikutip dari Indonesia.go.id.

Lalu apa yang baru dari hasil revitalisasi itu? dengan pembaharuan tersebut, pengunjung bisa menikmati diorama digital dengan tampilan yang lebih interaktif.
Pengalaman yang diperoleh pengunjung pun lebih menarik. Selain itu, museum ini menghadirkan pertunjukan air terjun menari dan video mapping yang menampilkan metamorphosis sejarah bangunan museum.

Selain itu, revitalisasi museum juga mencakup pengembangan fasilitas seperti taman patriot dan aera edupark yang memberikan ruang terbuka untuk dinikmati oleh semua pengunjung. Keberadaan taman itu menjadikan Benteng Vredeburg sebagai tempat yang nyaman dan edukatif bagi anak-anak.
Selain tata ruang pamer dan pengembangan fasilitas, museum ini juga merevitalisasi area Bastion yang mengarah ke kilometer 0 untuk diakses dan dinikmati publik. Dengan berbagai fasilitas baru seperti Café Rustenburg dan beberapa tenant seperti ROPI dan Dawet Ireng, museum ini menawarkan pengalaman wisata yang lebih lengkap.
Daya tarik lainnya, museum ini dibuka hingga malam hari. Terinspirasi dari film “Night at the Museum”, museum ini menawarkan pengalaman yang berbeda pada malam hari. Pengunjung tak perlu takut akan nuansa horror yang dihadirkannya, karena pada malam haripun pengunjung akan dibuat nyaman oleh lampu-lampu indah dan air mancur menari yang memukau.
Penanggung jawab Unit Museum Benteng Vredeburg, M. Rosyid Ridlo, mengatakan bahwa salah satu tujuan dari revitalisasi museum ini adalah untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman sehingga dianggap relevan dengan generasi masa kini.

Dengan tampilan yang lebih segar, Rosyid berharap ke depan ada kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, komunitas, dan institusi pendidikan.
“Melalui kerja sama ini kami ingin menghadirkan program edukatif yang menggugah minat generasi muda untuk lebih mencintai dan menghargai sejarah serta budaya bangsa,” ujarnya dikutip dari Indonesia.go.id.
Dengan revitalisasi itu pula, IHA berkomitmen untuk menjadikan museum tersebut sebagai ruang komunal yang dinamis. Langkah ini diambil untuk mendorong interaksi antara pengunjung melalui penelitian, program pendidikan, dan pengalaman yang lebih interaktif dan menarik.
Museum Benteng Vredeburg sendiri buka dari Senin sampai Kamis pukul 08.00-20.00, sedangkan buka dari Jumat sampai Minggu pukul 08.00-22.00.