Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengertian Sudut Pandang dan Jenisnya dalam Sastra Hikayat

<b>Pengertian Sudut Pandang dan Jenisnya dalam Sastra Hikayat</b>

Pengertian Sudut Pandang dan Jenisnya dalam Sastra Hikayat

Sudut pandang menentukan bagaimana pembaca atau pendengar melihat dan menginterpretasikan peristiwa, karakter, dan emosi dalam cerita.

Dalam kajian sastra, sudut pandang merupakan elemen penting yang menentukan bagaimana sebuah cerita disampaikan kepada pembaca. Sudut pandang tidak hanya berfungsi sebagai jendela bagi pembaca untuk melihat dunia yang dibangun oleh penulis, tetapi juga menentukan kedalaman pengalaman yang dirasakan saat menikmati karya sastra.

Sastra hikayat yang kaya akan nilai historis dan budaya, menawarkan berbagai sudut pandang yang unik dan beragam. Mulai dari sudut pandang orang pertama yang memungkinkan pembaca merasakan pengalaman langsung dari tokoh utama, hingga sudut pandang orang ketiga yang memberikan gambaran lebih luas tentang dunia dan karakter-karakter yang ada di dalamnya. Penjelasan lebih lanjut tentang jenis-jenis sudut pandang ini akan membantu pembaca memahami cara penulis hikayat menghidupkan cerita mereka dan memberikan dampak yang mendalam kepada pembaca.

Apa Itu Hikayat?

Hikayat adalah karya sastra lama berbentuk prosa dari Melayu yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah. Isi cerita hikayat biasanya bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan dari sifat-sifat tersebut. Hikayat banyak ditulis dalam Bahasa Melayu dan seringkali mengisahkan kisah yang berlatar istana dan kerajaan.

Tujuan hikayat bervariasi, mulai dari pelipur lara, pembangkit semangat juang, hingga untuk meramaikan pesta. Hikayat juga mengandung nilai-nilai moral, agama, sosial, dan budaya yang dapat dijadikan cerminan untuk bersikap dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian Sudut Pandang

Sebelum mengetahui jenis sudut pandang dalam hikayat, pertama perlu dipahami pengertian sudut pandang.

Sudut pandang dalam sebuah cerita merujuk pada perspektif dari mana sebuah cerita diceritakan. Sudut pandang menentukan siapa atau apa yang berperan sebagai narator cerita dan bagaimana cerita tersebut disampaikan kepada pembaca.

Dengan kata lain, sudut pandang adalah posisi atau pandangan penulis dalam menceritakan kisah. Sudut pandang dapat berdampak pada pemahaman dan emosi pembaca terhadap cerita. Dalam hal ini, penulis dapat menggunakan sudut pandang orang pertama, kedua, atau ketiga dalam ceritanya.

Pada cerita hikayat, sudut pandang yang digunakan penulis juga termasuk sudut pandang campuran. Ini adalah sudut pandang yang menggabungkan sudut pandang orang ketiga dan orang pertama untuk memberikan variasi dalam menceritakan cerita.

Sudut Pandang Orang Pertama

Sudut pandang orang pertama adalah ketika penulis menceritakan cerita melalui pemikiran dan pengalaman karakter utama.

Dalam sudut pandang ini, penulis menggunakan kata ganti "aku" atau "saya" untuk menceritakan cerita tersebut. Sudut pandang orang pertama memberikan pembaca akses langsung ke pikiran dan emosi karakter utama, memberikan pengalaman yang lebih intim dan mendalam.

Penulis dapat menggunakan sudut pandang orang pertama untuk membawa pembaca masuk ke dalam perasaan sang tokoh utama, menggambarkan keraguan, kehilangan, dan kesedihan yang mendalam.

Sementara itu, sudut pandang orang pertama juga dapat digunakan untuk menggambarkan tokoh sampingan. Dengan menggunakan sudut pandang orang pertama, penulis dapat menghadirkan karakter utama dan sampingan dengan lebih mendalam, memungkinkan pembaca merasakan emosi, pengalaman, dan pertimbangan setiap karakternya.

Sudut Pandang Orang Kedua

Selanjutnya adalah sudut pandang dalam hikayat untuk orang kedua.

Sudut pandang orang kedua adalah jenis sudut pandang di mana penulis menggunakan kata-kata "kamu" atau "Anda" untuk merujuk pada tokoh utama atau pembaca.

Sudut pandang orang kedua jarang digunakan dalam karya fiksi, kecuali jika penulis ingin menciptakan komunikasi yang lebih pribadi antara narator dan pembaca. Dalam cerpen, penulis dapat memanfaatkan sudut pandang ini untuk memberikan pengalaman yang lebih dekat atau intens kepada pembaca.

Dengan menggunakan sudut pandang orang kedua, narator dapat langsung mengarahkan pembaca untuk menjalani kisah bersama tokoh utama. Hal ini memberikan kesan lebih emosional dan mendalam karena pembaca lebih terlibat secara langsung dalam peristiwa-peristiwa yang ditampilkan dalam cerita.

Sudut Pandang Orang Ketiga

Sudut pandang dalam hikayat juga bisa menggunakan orang ketiga.

Sudut pandang orang ketiga adalah jenis sudut pandang di mana penulis menceritakan kisah dari perspektif di luar tokoh utama. Ada beberapa jenis sudut pandang orang ketiga, yaitu serba tahu/mahatahu, terbatas, dan pengamat.

  • Sudut pandang serba tahu/mahatahu adalah ketika penulis mengetahui segala hal yang terjadi dalam cerita, termasuk pikiran dan perasaan semua karakter. Penulis memiliki wawasan yang luas mengenai tokoh-tokoh dalam cerita tersebut.

  • Sementara itu, sudut pandang terbatas adalah ketika penulis hanya fokus pada pemikiran dan perasaan satu atau beberapa karakter saja. Penulis memiliki keterbatasan informasi yang diberikan kepada pembaca.

  • Kemudian, sudut pandang pengamat adalah ketika penulis menjadi seperti orang ketiga yang melihat peristiwa-peristiwa dalam cerita, tanpa memasukkan pemikiran dan perasaan tokoh. Penulis hanya berada di luar cerita sebagai pengamat.

Sudut Pandang Campuran

Sudut pandang dalam hikayat terakhir bisa menggunakan campuran.

Sudut pandang campuran adalah jenis sudut pandang yang menggabungkan sudut pandang orang pertama dan orang ketiga. Dalam sudut pandang campuran, penulis dapat berada di dalam cerita namun bukan sebagai tokoh utama. Penulis juga dapat berada di luar cerita sebagai sosok yang serba tahu.

Dalam sudut pandang campuran, penulis dapat menggunakan sudut pandang orang pertama sekaligus orang ketiga untuk menciptakan efek yang kompleks dalam cerita. Penulis dapat berada di dalam cerita untuk memberikan sudut pandang yang lebih mendalam tentang tokoh utama, namun juga dapat melompat ke sudut pandang orang ketiga untuk memberikan sudut pandang yang objektif dan meluas.

Sudut pandang campuran memungkinkan penulis untuk memiliki pengetahuan yang lebih luas tentang apa yang terjadi dalam cerita. Dengan demikian, penulis serba tahu tentang peristiwa-peristiwa dan pemikiran karakter. Hal ini memungkinkan penulis untuk menyampaikan informasi yang lebih lengkap kepada pembaca, sehingga menciptakan pengalaman membaca yang kaya dan mendalam.

Fungsi Sudut Pandang

Sudut pandang dalam karya sastra memiliki fungsi yang sangat penting. Pertama, ia menentukan bagaimana cerita disampaikan kepada pembaca. Apakah pembaca akan merasakan cerita secara langsung seolah-olah mereka adalah tokoh utama, atau apakah mereka akan diberikan pandangan yang lebih objektif dan menyeluruh dari narator luar.

Kedua, sudut pandang memengaruhi kedalaman emosi dan pemahaman yang dirasakan pembaca. Misalnya, sudut pandang orang pertama dapat membuat pembaca merasa lebih dekat dan empati terhadap tokoh utama, sementara sudut pandang orang ketiga bisa memberikan pemahaman yang lebih luas tentang berbagai karakter dan situasi dalam cerita.

Ketiga, sudut pandang juga berfungsi untuk mengontrol informasi yang diberikan kepada pembaca. Penulis dapat memilih untuk menyembunyikan atau mengungkapkan informasi tertentu pada waktu yang tepat untuk menciptakan ketegangan, misteri, atau kejutan dalam narasi.

Secara keseluruhan, sudut pandang adalah alat naratif yang kuat yang membantu penulis dalam membangun dunia cerita, mengembangkan karakter, dan mengatur alur cerita agar sesuai dengan tujuan sastra mereka.

Tips Memilih Sudut Pandang

Setelah mengetahui jenis sudut pandang dalam hikayat, terakhir akan dijelaskan cara memilih sudut pandang yang tepat.

Berikut beberapa tips untuk memilih sudut pandang yang sesuai untuk cerita Anda:

  • Pertimbangkan karakter utama: Identifikasi karakter utama atau protagonis dalam cerita Anda. Sudut pandang yang Anda pilih sebaiknya dapat membantu pembaca atau pemirsa untuk merasa terhubung dengan karakter ini.

  • Pilih yang sesuai dengan jenis cerita: Misalnya, sudut pandang orang pertama cocok untuk cerita yang ingin memberikan wawasan langsung ke dalam pikiran dan perasaan karakter utama. Sudut pandang orang ketiga terbatas lebih umum digunakan untuk narasi yang lebih objektif.

  • Pertimbangkan pengetahuan karakter: Pilih sudut pandang yang sesuai dengan pengetahuan karakter dalam cerita. Apakah karakter tersebut harus memiliki pengetahuan yang luas tentang dunia cerita atau hanya pengetahuan terbatas? Ini akan memengaruhi pilihan sudut pandang.

  • Pertimbangkan perubahan sudut pandang: Jika cerita Anda melibatkan beberapa karakter penting, Anda dapat mempertimbangkan perubahan sudut pandang antara karakter-karakter tersebut untuk memberikan wawasan yang lebih luas.

  • Pertimbangkan efek emosional yang diinginkan: Pikirkan bagaimana sudut pandang akan memengaruhi perasaan dan reaksi pembaca. Sudut pandang orang pertama bisa menciptakan perasaan empati yang kuat, sementara sudut pandang orang ketiga omniscient dapat menciptakan sudut pandang yang lebih jauh.

  • Baca cerita sejenis: Baca buku atau cerita pendek dengan sudut pandang yang berbeda untuk mendapatkan inspirasi dan pemahaman lebih lanjut tentang bagaimana sudut pandang memengaruhi cerita.

  • Tentukan tingkat akses ke pikiran karakter: Apakah Anda ingin membuka pikiran karakter kepada pembaca, atau Anda ingin menyimpan beberapa misteri tentang pikiran karakter? Sudut pandang orang pertama dan orang ketiga terbatas memungkinkan untuk mengakses pikiran karakter, sementara sudut pandang orang ketiga omniscient memberi akses yang lebih luas.

8 Cerita Sunda Lucu Bikin Ngakak, Menghibur dan Mengocok Perut
8 Cerita Sunda Lucu Bikin Ngakak, Menghibur dan Mengocok Perut

Dari lelucon ringan hingga cerita penuh kecerdikan yang hanya bisa ditemukan di tanah Parahyangan, setiap narasi akan menjadi hiburan yang melepas lelah.

Baca Selengkapnya
40 Pantun Bahasa Sunda Lucu Dijamin Mengocok Perut dan Bisa Cairkan Suasana
40 Pantun Bahasa Sunda Lucu Dijamin Mengocok Perut dan Bisa Cairkan Suasana

Berikut pantun Bahasa Sunda lucu yang cocok jadi referensi cairkan suasana.

Baca Selengkapnya
Mengenal Uniknya Pantun Sunda, Jadi Hiburan hingga Ditampilkan dalam Acara Ruwatan
Mengenal Uniknya Pantun Sunda, Jadi Hiburan hingga Ditampilkan dalam Acara Ruwatan

Pantun Sunda berbeda dengan karya sastra Melayu, dan bisa digunakan untuk kegiatan ruwatan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Contoh Sisindiran Bahasa Sunda Kocak, Mampu Menggelitik dan Bikin Tertawa Terbahak-bahak
Contoh Sisindiran Bahasa Sunda Kocak, Mampu Menggelitik dan Bikin Tertawa Terbahak-bahak

Sisindiran Sunda ini juga mempunyai pesan yang hendak disampaikan pada pembaca atau para pendengar.

Baca Selengkapnya
56 Pantun Jawa Lucu Ngakak tentang Kehidupan Hingga Cinta, Bikin Tertawa Lepas
56 Pantun Jawa Lucu Ngakak tentang Kehidupan Hingga Cinta, Bikin Tertawa Lepas

Isinya bisa seputar lika-liku kehidupan hingga cinta yang dibahas dengan cara menggelitik.

Baca Selengkapnya
Cerita di Balik Maruarar Hengkang dari PDIP
Cerita di Balik Maruarar Hengkang dari PDIP

Ara mengatakan, keputusan itu melalui pertimbangan yang matang, salah satunya berdiskusi dengan orang tua dan keluarga.

Baca Selengkapnya
10 Cerita Dewasa Lucu yang Bikin Ngakak, Cocok Jadi Hiburan Saat Lelah & Jenuh
10 Cerita Dewasa Lucu yang Bikin Ngakak, Cocok Jadi Hiburan Saat Lelah & Jenuh

Tidak ada salahnya untuk membaca cerita dewasa lucu yang bikin ngakak di kala waktu senggang.

Baca Selengkapnya
Mengenal Songket Palembang, Warisan Budaya Takbenda dari Sumatra Selatan
Mengenal Songket Palembang, Warisan Budaya Takbenda dari Sumatra Selatan

Songket Palembang, salah satu kekayaan budaya dari Sumatra Selatan dengan motif dan jenis yang beragam.

Baca Selengkapnya
10 Contoh Cerita Anekdot Singkat Lucu, Berisi Pesan yang Menghibur
10 Contoh Cerita Anekdot Singkat Lucu, Berisi Pesan yang Menghibur

Tujuan utama cerita anekdot membangkitkan atau menciptakan gelak tawa bagi pembaca serta pendengarnya.

Baca Selengkapnya