Kisah Unik Es Cendol Elizabeth yang Legendaris di Bandung, Dulu Hadirkan Welcome Drink bagi Pelanggan
Intip fakta unik es cendol Elizabeth yang melegenda sejak 1972
es cendol elizabeth![Kisah Unik Es Cendol Elizabeth yang Legendaris di Bandung, Dulu Hadirkan Welcome Drink bagi Pelanggan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2024/3/19/1710857383360-0d3zal.jpeg)
Intip fakta unik es cendol Elizabeth yang melegenda sejak 1972
![Kisah Unik Es Cendol Elizabeth yang Legendaris di Bandung, Dulu Hadirkan Welcome Drink bagi Pelanggan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/3/19/1710857290950-pnona.jpeg)
Kisah Unik Es Cendol Elizabeth yang Legendaris di Bandung, Dulu Hadirkan Welcome Drink bagi Pelanggan
Jika ditanya es cendol mana yang legendaris di Bandung, jawabannya adalah Elizabeth. Pasalnya, kedai minuman itu sudah eksis sejak 1972.
Es Cendol Elizabeth seakan menjadi salah satu ikon kuliner Bandung dan Jawa Barat dengan segala keunikannya. Kedainya sendiri berada di Jalan Inhoftank nomor 64, Pelindung Hewan, Kecamatan Astanaanyar.
Sebelum tenar seperti sekarang, brand es cendol ini mulanya mangkal di pinggir jalan. Karena pelayanan yang mengutamakan kepuasan, maka eksistensinya terus bertahan. Berikut selengkapnya
Gambar: Pemkot Bandung
![Kisah Unik Es Cendol Elizabeth yang Legendaris di Bandung, Dulu Hadirkan Welcome Drink bagi Pelanggan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/3/19/1710857300588-il74j.jpeg)
Bermula dari Jualan di Pinggir Jalan
Nur Hidayah selaku generasi kedua penjual Es Cendol Elizabeth mengatakan jika dahulu bapaknya berjualan secara berkeliling. Lalu pindah posisi dan menetap di depan toko tas Elizabeth.
Sejak saat itu, kedai es cendol yang diual oleh Rohman terkenal dengan nama Es Cendol Elizabeth Bandung.
![“Bapak (H. Rohman) dulu sudah merintis berjualan es cendol sejak tahun 1972. Saat itu bapak masih menggunakan gerobak keliling,” kata Nur Hidayah, mengutip laman Pemkot Bandung, Selasa (19/3).](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/3/19/1710857332306-j1mti.jpeg)
“Bapak (H. Rohman) dulu sudah merintis berjualan es cendol sejak tahun 1972. Saat itu bapak masih menggunakan gerobak keliling,” kata Nur Hidayah, mengutip laman Pemkot Bandung, Selasa (19/3).
- Simpel Namun Tetap Elegan, Intip Momen Perayaan Ultah Sandra Dewi ke-40
- Mencicipi Uniknya Rujak Jaran yang Legendaris di Cirebon, Isinya Sayur bukan Buah
- Kedai Teh Ini Legendaris di Jakarta, Lestarikan Tradisi Minum Teh Sejak 420 Tahun Silam
- Fakta Menarik Film Oeroeg, Berbahasa Belanda dan Syutingnya di Cirebon
- Kemenkes Targetkan 3.057 Rumah Sakit Terapkan Layanan KRIS Pada Juni 2025
- Prof Yudian: Iduladha Salah Satu Cara Wujudkan Rekonsiliasi Nasional
Asal Usul Penggunaan Nama Elizabeth
Diungkapkan Nur Hidayah, asal usul Es Cendol Elizabeth bermula saat sang bapak berjualan dan dibantu oleh sang pemilik toko tas Elizabeth.
Kala itu, tas reject dari toko sering dititipkan ke warung cendolnya. Ini memungkinkan barang bisa turut terjual.
Kemudian, Rohman juga terbantu kala terdapat yang memesan cendol karena dibacakan oleh Eli selaku pemilik toko Elizabeth.
“Ketika ada yang memesan cendol, Rohman yang kurang lancar dalam membaca dan menulis, meminta tolong ke Eli untuk menuliskan pesanannya,” kata Nur Hidayah.
Bon yang ditulis Eli untuk pesanan cendol juga menggunakan kertas bon milik tokonya. Bahkan ia juga menyarankan agar nama Elizabeth juga digunakan untuk cendol milik Rohman.
![Pelanggan Diberi Welcome Drink](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/3/19/1710857347169-nrr53.jpeg)
Pelanggan Diberi Welcome Drink
Ada hal menarik saat Rohman merintis cendolnya. Dirinya benar-benar memperhatikan kepuasan pelanggan dengan memberinya minuman gratis di awal.
Ini agar para konsumen bisa mencicipi rasanya, dan menjadi pelanggan tetap.
“Kalau sekarang mungkin bisa disebut sebagai welcome drink-nya,” tambah dia.
Tak sedikit pelanggan yang kehabisan meminta alamat pabriknya. Namun Rohman justru memberikan alamat rumah yang berada di Inhoftank, sehingga pembeli banyak yang berdatangan.
“Dari sana mulai lah banyak yang datang ke rumah untuk membeli cendol,” kata dia.
Menjaga Kualitas Membuatnya Mampu Bertahan
Sejak awal, cita rasa es cendol miliknya tidak pernah diubah kualitas dan rasanyal. Ini membuat produk tersebut terjaga dan konsisten di mata konsumen.
Rasa dawet asli dengan kuah santan kental menjadi andalannya. Gula merah kental semakin membuat rasanya otentik.
Bahkan dirinya juga menambah varian susu untuk mengganti santan. Ini melahirkan brand bernama Es Cendol Queen Elizabeth yang gerainya berada di mal.
Terdapat dua cabang lain dari es cendol tersebut, pertama di Majalaya dan satu lagi di Tasikmalaya.
“Untuk harganya cendol original Rp7.000 per porsi gelas, cendol bungkus besar Rp23.000 per liter, cendol toping nangka Rp10.000 per cup dan cendol toping alpukat Rp12.000 per cup,” tambah dia.
Es Cendol Elizabeth
![Kisah Unik Es Cendol Elizabeth yang Legendaris di Bandung, Dulu Hadirkan Welcome Drink bagi Pelanggan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/3/19/1710857360667-wo77k.jpeg)