Digandrungi Anak-Anak di Tangerang, Fenomena Bus Klakson Telolet Dinilai Berbahaya
Tren ini ternyata menyimpan bahaya tersendiri.
Tren ini ternyata menyimpan bahaya tersendiri.
Fenomena 'Om Telolet Om' kembali merebak di berbagai daerah di tanah air, tak terkecuali di Tangerang. Di beberapa ruas jalan, anak-anak kerap menanti kedatangan bus yang membunyikan klakson telolet. Mereka juga merekam momen tersebut dengan ponsel hingga mengejar kendaraan besar itu tanpa memperdulikan keselamatannya. Tak hanya satu atau dua anak, terdapat puluhan sampai belasan anak yang setia menunggu bus dan meminta sang sopir membunyikan klakson telolet. Daya tarik ini bahkan sampai memikat warga Jakarta untuk datang ke Tangerang untuk sekadar menemani anaknya mencari bus telolet. Berikut selengkapnya.
Seperti dilihat di kanal YouTube SCTV Banten, Selasa (4/6) terlihat anak-anak yang mengikuti laju bus sembari meminta sopir untuk membunyikan klakson telolet. Mereka berlari secara bergelombol dengan posisi yang amat dekat dengan badan bus yang tengah melaju. Kondisi ini dirasa berbahaya dan rawan menyebabkan kecelakaan, terutama jika anak-anak yang mengejar bus terjatuh di lokasi tersebut.
Dalam beberapa tayangan amatir yang diabadikan, terlihat anak-anak hingga orang dewasa berjalan dan berlari mengikuti bus yang membunyikan klakson. Bus juga tampak berjalan perlahan, diiringi warga yang merekam dan mendengar suara klakson nyaring. Sayangnya kondisi ini turut mengganggu kondisi lalu lintas dan pengguna jalan lainnya. “Wah ini sih nggak bener, nggak bener bocah-bocah rame banget asli (mengejar bus telolet di jalan),” kata pengguna jalan yang merekam ramainya anak-anak di jalan, sembari menuliskan kata meresahkan.
Dilansir dari unggahan akun Instagram @abouttng, bus yang membunyikan klakson telolet juga membuat macet lalu lintas sekitar. Terlihat dalam unggahan video itu anak-anak memadati Jalan Raya Benteng Betawi, Kota Tangerang. Di sana turut melintas sebuah bus besar yang mengeluarkan bunyi telolet. Arus lalu lintas di sana sontak langsung tersendat. Tampak kendaraan-kendaraan lainnya membunyikan klakson karena perjalanannya terhambat. Banyak pengguna motor juga yang mengikuti bus, dan berjoget sehingga makin memperparah kemacetan yang ada.
Sementara itu, Yoni, seorang warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan rela jauh-jauh datang ke Kota Tangerang demi menemani sang anak mencari bus telolet. Dia mengaku jika menyaksikan bus telolet perlu pendampingan oleh orang tua, agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan. “Sebenarnya ini tergantung dari perhatian orang tuanya juga, kalau orang tuanya bisa mengawai, menemani anak-anaknya itu bisa-bisa saja (menonton bus telolet),” kata dia
Beberapa batuan seukuran truk menggelinding dari puncak Gunung Merapi dan terdampar di tempat itu
Baca SelengkapnyaWali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan kabupaten lain untuk mengatasi pencemaran di Sungai Bengawan Solo.
Baca SelengkapnyaFenomena dong-odong mirip mobil ini memang sering tampak di jalan raya. Ini berbahaya karena kendaraan tidak aman.
Baca SelengkapnyaAnies mengungkit fenomena orang dalam yang merebak di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah mencatat adanya fenomena masyarakat beralih ke rokok murah.
Baca SelengkapnyaFakta terbaru kecelakaan Bus Eka dan Sugeng Rahayu di Ngawi. Kronologinya bikin merinding.
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang hendak berwisata, khususnya mandi di Pantai Sanur agar lebih waspada
Baca Selengkapnya"Apalagi ada fenomena gemoy itu loh, ada emak-emak yang cubit pipi saya, sakit lagi!" kata Prabowo.
Baca SelengkapnyaAdanya arus balik bisa membahayakan wisatawan yang bermain di pinggir pantai.
Baca Selengkapnya