
Gembong PKI Kebal Peluru Tak Mempan Ditembak, Ternyata Jimatnya Ditaruh di Sini
TNI berhasil menumpas pemberontakan di Madiun. Namun ada beberapa tokoh PKI kebal peluru.
TNI berhasil menumpas pemberontakan di Madiun. Namun ada beberapa tokoh PKI kebal peluru.
Musso dan Front Demokrasi Rakyat (FDR) memberontak. Mereka terdiri atas PKI dan kekuatan kiri lainnya, termasuk sejumlah pasukan militer.
Presiden Soekarno dan Wapres Mohammad Hatta mengerahkan kekuatan TNI untuk menumpas pemberontakan ini.
Satu per satu kota yang awalnya dikuasai FDR berhasil direbut oleh TNI.
Posisi tentara Merah terus dijepit dari berbagai sisi.
Para kadet Akademi Militer Yogyakarta ikut dikerahkan menumpas PKI.
Dibanding pasukan yang lain, persenjataan mereka terbilang cukup lengkap.
Pada waktu itu, lengkap berarti satu senjata dipegang oleh satu orang. Tidak bergantian.
Para Kadet Tersebut Memperlihatkan Kegigihan Mereka Dalam Pertempuran.
Mereka berhasil merebut Pacitan yang awalnya dikuasai PKI.
Ada laporan dari warga, seorang lurah menindas masyarakat saat PKI menguasai kota itu.
Masyarakat meminta lurah itu ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.
Lewat sidang kilat, diputuskan lurah itu dihukum mati.
Di sini para calon perwira muda itu menemukan sebuah keganjilan.
"Dor..Dor.." senapan menyalak. Namun Sang Lurah tak roboh ke tanah. Rupanya dia kebal peluru."
Darah yang mengalir dari tubuh lurah tersebut dengan tenang dia 'hirup' kembali.
Kadet Suhardiman yang berada di tempat itu mengingat tak ada tanda-tanda orang tersebut merasa kesakitan terkena tembakan.
Hal ini terjadi berulang-ulang. Hingga para eksekutor kebingungan.
Demikian ditulis dalam buku Akademi Militer Yogya dalam Perjuangan Fisik 1945-1949 yang ditulis Drs Moehkardi.
Saat itulah seorang penduduk yang sudah sepuh mendekat dan berbisik pada Suhardiman.
"Jimatnya ada di celana, Pak."
Benar saja, saat celana lurah itu dibuka. Dia langsung lemas, lantas meninggal.
Komandan Batalyon Kala Hitam, Mayor Kemal Idris pun mengalami hal serupa.
Dalam sidang kilat di Alun-Alun Pati, ada empat gembong PKI yang mendapat vonis hukuman mati. Ternyata, ada seorang tahanan yang kebal peluru.
"Berkali-kali peluru diganti. Senjata otomatis juga digunakan. Tapi tak ada yang mampu merobek kulitnya," kata Kemal Idris dalam biografinya Bertarung Dalam Revolusi.
Di tengah kebingungan itu Letnan Ahmad maju. Dia mengeluarkan sebutir peluru dari magasin pistolnya dan diusap-usapkan ke tanah.
Peluru itu kemudian dipakai menembak tahanan tersebut. Berhasil, dia roboh di tanah dengan dada berlubang.
Kemal Idris saat itu didampingi perwira peninjau dari Australia yang tergabung dalam Komisi Tiga Negara (KTN).
Betapa herannya perwira tersebut melihat pemandangan di depannya. Sungguh di luar nalar.
Pemberontakan PKI Madiun 1948
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Disebut sebagai pemimpin daerah terkaya di Jawa Timur, begini kehidupan Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awanah.
Baca SelengkapnyaKekeringan di Puncak Papua Dipengaruhi Musim Dingin Australia, Begini Analisisnya
Baca SelengkapnyaSebuah benda misterius berukuran raksasa terdampar di pantai Australia Barat pada pertengahan Juli lalu.
Baca SelengkapnyaPria asal Australia temukan benda asing langka dari luar angkasa berusia 4,6 miliar tahun. Begini kisah selengkapnya.
Baca SelengkapnyaPerempuan asal Malang, Armitha Seha Safitri (30) menjadi meninggal dunia akibat kecelakaan di Australia. Kini keluarga bingung untuk memulangkan jenazahnya.
Baca SelengkapnyaTak hanya berdua, Jeje dan Syahnaz juga mengajak serta sepasang anak kembarnya, Zayn dan Zunaira.
Baca SelengkapnyaKetua Kelompok Tani Desa Pakandangan Sangra, Kecamatan Bluto, mengatakan, hibah alat ini akan sangat bermanfaat bagi kelompoknya.
Baca Selengkapnya