Rudal Nuklir Korea Utara Bikin Cemas Dunia
Berbagai pengembangan dan uji coba rudal nuklir yang dilakukan Korea Utara dipandang sebagai ancaman dunia. Simak selangkapnya!
Berbagai pengembangan dan uji coba rudal nuklir yang dilakukan Korea Utara dipandang sebagai ancaman dunia. Simak selangkapnya!
Korea Utara terus memamerkan kemampuan senjata nuklir terbarunya. Pada Kamis (23/3) pekan lalu, Pyongyang memperlihatkan kehebatan senjata strategis berupa drone nuklir bawah laut.
Menurut KCNA, drone nuklir terbaru bernama 'Haeil' itu dirancang untuk melakukan serangan diam-diam ke perairan musuh, serta menghancurkan kelompok penyerang angkatan laut dan pelabuhan operasional utama.
Selain itu, drone nuklir ini juga memiliki kemampuan untuk menciptakan gelombang tsunami radioaktif melalui ledakan bawah airnya.
Analis mengatakan Korea Utara memperlihatkan ancaman nuklir yang semakin beragam ke Amerika Serikat dan Korea Selatan. Namun, mereka ragu apakah senjata strategis di bawah air siap untuk ditempatkan.
Ankit Panda, analis yang berbasis Carnegie Endowment for International Peace, sebagaimana dikutip Reuters (24/3).
Hwasong-17 merupakan salah satu rudal antar benua (ICBM) yang dirancang sebagai peluncur senjata nuklir yang bisa memperluas sasaran serangan Korut sampai daratan Amerika Serikat. Sistem persenjataan ini pertama kali diuji coba pada 2017 lalu.
Hwasong-17 menjadi salah satu rudal kebanggaan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. Rudal ini beberapa kali dihadirkan Kim dalam parade militer dan diperlihatkan langsung kepada anaknya, Kim Ju-ae.
Korea Utara juga memiliki sistem peluncur rudal yang diangkut kereta api. Peluncur rudal ini hadir sebagai sarana melancarkan serangan balik terhadap pasukan musuh yang mengancam.
Selanjutnya, ada juga rudal balistik kapal selam (SLBM). Salah satu SLBM terbaru memiliki ukuran lebih tipis dan lebih kecil dari SLBM sebelumnya. KCNA mengatakan, rudal yang diujicoba pada Oktober 2021 tersebut memiliki kemampuan canggih, termasuk 'mobilitas sayap' dan 'lompatan meluncur'. Lompatan meluncur merupakan cara mengubah lintasan rudal agar lebih sulit dilacak dan dicegat.
Korea Utara terus melakukan pemutakhiran pada sistem persenjataan rudalnya. Tak puas hanya dengan rudal balistik, Pyongyang juga mengembangkan rudal hipersonik jenis baru.
Pada awal tahun 2022, Korea Utara menguji coba menembakkan rudal mellaui kendaraan luncur hipersonik (HGV) . Menurut Jeffrey Lewis, seorang ahli senjata di Institut Studi Internasional Middlebury di AS, jenis HGV tersebut tampaknya adalah jenis peluncur hipersonik berbentuk kerucut, yang juga dikenal sebagai "manuvering reentry vehicle (MaRV)." Sistem senjata tersebut terbang sejauh 700 kilometer (435 mil), termasuk manuver lateral yang menempuh jarak sekitar 120 kilometer.
Berbagai pengembangan dan uji coba rudal nuklir yang dilakukan Korea Utara dipandang sebagai ancaman dunia. Salah satu negara yang aktif memberikan respons keras atas uji coba nuklir Korea Utara adalah Amerika Serikat. Amerika Serikat kerap kali menanggapi uji coba rudal Korea Utara dengan sanksi hingga menggelar latihan militer skala besar bersama Korea Selatan.
Jumlah rata-rata kelahiran bayi di Korea Selatan tahun 2021 sebesar 0,81 kemudian angka ini turun di tahun 2022 menjadi 0,78.
Baca SelengkapnyaKorea Selatan memiliki cara unik dalam menentukan usia penduduknya. Seperti apa?
Baca SelengkapnyaBelum lama pulang dari Eropa, Beby Tsabina kini menikmati liburannya di Korea Selatan. Selama liburan, potret Beby sukses mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaAyu Ting Ting sedang menikmati momen liburan di Korea Selatan bersama keluarga.
Baca SelengkapnyaPutri sulung Ariyo Wahab, Kyra kini tengah menempuh pendidikan di Korea Selatan. Seperti ini potret terbarunya.
Baca SelengkapnyaMusim panas menjadi waktu yang sangat dinanti oleh penduduk lokal dan para pengunjung.
Baca SelengkapnyaAyu Ting Ting mengajak keluarganya liburan ke Korea Selatan. Momen kebersamaannya dengan sang buah hati, Bilqis sukses mencuri perhatian
Baca Selengkapnya