FOTO: Suka Cita dan Duka Masyarakat Beijing Menyambut Salju Pertama di Musim yang Lebih Dingin Ekstrem
Sebagian besar warga Beijing di China menyambut hujan salju pertama di musim dingin ini dengan suka cita. Namun di sisi lain ada duka yang menyertainya.
Hujan salju pertama pada Senin (11/12/2023) pagi menjadi tanda mengawali musim yang lebih dingin di Beijing. Lapisan salju yang mulai menebal terlihat menutupi ibu kota China dan membuat suhu kota di bagian utara China ini menjadi lebih dingin dari biasanya.
Biasanya Beijing memulai hujan salju pertama pada akhir November.
Diperkirakan hujan salju akan turun lebih banyak lagi pada pekan ini dengan prediksi penurunan suhu hingga minus 20 derajat Celcius.
Beijing pernah dilanda suhu terendah sepanjang masa yakni minus 27,4 derajat Celcius pada bulan tanggal 22 Februari 1966.
Biro cuaca Beijing pada hari Senin (11/12/2023) telah mengeluarkan peringatan kepada warganya akan terjadi hujan salju menyelimuti sebagian besar kota berpenduduk hampir 22 juta jiwa tersebut.
Meski begitu, tak sedikit warga China mengabadikan momen salju pertama yang turun di Beijing di awal musim yang lebih dingin ini.
Seperti pasangan suami istri yang berpose dengan buku nikah mereka di hari pertama hujan salju di Beijing.
Dampak cuaca ekstrem ini juga telah mengakibatkan 62 dari beberapa ratus penerbangan di Bandara Ibu Kota Beijing dibatalkan. Otoritas perkeretaapian juga memberlakukan batas kecepatan. Sementara lebih dari 180 rute bus di Beijing juga ditangguhkan.
Di Provinsi Shanxi utara, kemacetan jalan raya yang terjadi pada hari Minggu (10/12/2023) telah mengakibatkan kondisi jalan tertutup es, melukai enam orang dan satu orang tewas kedinginan.
Lapisan salju Gunung Fuji sebelumnya mulai terbentuk pada 2 Oktober. Tahun ini, salju tak kunjung menyapa gunung tertinggi di Jepang hingga akhir Oktober.