
Viral Penumpang Protes Boarding Kereta Api Wajib Face Recognition, PT KAI Beri Penjelasan Begini
Kejadian tersebut karena kesalahpahaman antara petugas KAI dengan penumpang dalam menyampaikan mengenai aturan boarding di Stasiun Bandung.
Kejadian tersebut karena kesalahpahaman antara petugas KAI dengan penumpang dalam menyampaikan mengenai aturan boarding di Stasiun Bandung.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung, Jawa Barat menanggapi protes penumpang di media sosial X terkait penerapan metode identifikasi ‘face recognition’ (pemindaian wajah) saat boarding di Stasiun Bandung.
Manajer Humas PT KAI Daop 2, Mahendro Trang Bawono tidak membenarkan informasi yang beredar di media sosial bahwa penumpang yang tidak menggunakan metode ‘face recognition’ harus menunggu 10 menit sebelum keberangkatan kereta untuk melakukan proses boarding.
“Pelanggan KA baik itu yang sudah terdaftar menggunakan sistem pemindaian wajah maupun yang masih menggunakan sistem boarding secara manual, diperbolehkan melakukan boarding mulai dari tiga jam sebelum jadwal keberangkatan KA,” kata Mahendro dikutip dari Antara di Jakarta, Senin (20/11).
"Oleh karena itu, PT KAI Daop 2 Bandung menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan tersebut. Hal tersebut, tentunya menjadi masukan bagi kami agar dapat memberikan sosialisasi dan edukasi kepada petugas kami di lapangan terkait aturan boarding yang kami terapkan di Stasiun Bandung," katanya lagi.
merdeka.com
Namun demikian, Mahendro mengatakan masih akan tetap menyiagakan petugas di pintu utara bagi para penumpang yang melakukan boarding secara manual.
"Hal ini dilakukan guna melayani para pelanggan yang tidak bisa melakukan registrasi ‘face recognition’, seperti anak-anak maupun warga negara asing,” kata Mahendro.
Dia berharap ke depan khususnya penumpang di Daop 2 Bandung untuk segera mendaftarkan layanan tersebut, yang akan memudahkan proses boarding, karena tidak perlu lagi menunjukkan KTP atau bukti cetak tiket.
"Dengan penerapan ‘face recognition’ diharapkan semakin mempermudah pelanggan dalam melakukan perjalanan karena proses boarding akan jauh lebih cepat, praktis dan tidak memerlukan verifikasi berkas manual," katanya pula.
Sebelumnya, seorang penumpang KAI ramai di media sosial karena menceritakan kejadian yang dia alami karena enggan menggunakan layanan ‘face recognition’ saat boarding di Stasiun Bandung.
Karena hal tersebut, dirinya harus menunggu 10 menit sebelum keberangkatan kereta untuk melakukan proses boarding. Kejadian ini pertama kali diunggah oleh akun media sosial X bernama Fachrial Kautsar pada Minggu (19/11).
Mahendro menjelaskan bahwa kejadian tersebut karena kesalahpahaman antara petugas KAI.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain di Stasiun Gambir, fasilitas Face Recognation Boarding Gate juga tersedia di Stasiun Bandung, Yogyakarta, Surabaya Gubeng, Malang, dan Solo Balapan.
Baca SelengkapnyaDalam rekaman, tertulis tipe burung besi tersebut Boeing 737 800NG dengan registrasi P-7301.
Baca SelengkapnyaNantinya, pengunjung bakal mendaftar face recognition terlebih dahulu untuk memasuki gate check-in.
Baca SelengkapnyaDisebut bak pertemuan wali murid, pernikahan ini dipenuhi tempat duduk dan tamu persis di depan pelaminan.
Baca SelengkapnyaKena dampak karena sepinya paket, momen perpisahan kurir yang dirumahkan ini viral.
Baca SelengkapnyaPanitia dan peserta tes CPNS tersebut sedang berusaha memperbaiki sepatu yang jebol.
Baca SelengkapnyaPenetapan Kabasarnas Marsdya Henri Alfiandi sebagai tersangka kasus dugaan suap oleh KPK memicu protes keras dari Danpuspom TNI. Simak selengkapnya!
Baca Selengkapnya