Jangan Anggap Remeh! ini Gejala Darah Tinggi dan Kolesterol yang Membahayakan
Berikut gejala darah tinggi dan kolesterol yang membahayakan.

Darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis kronis di mana tekanan darah dalam arteri meningkat secara terus-menerus. Tekanan darah normal pada orang dewasa berada dalam kisaran 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg. Seseorang didiagnosis mengalami hipertensi jika tekanan darahnya secara konsisten berada di atas 140/90 mmHg.
Sementara itu, kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia adalah kondisi di mana kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal. Kolesterol merupakan senyawa lemak yang diproduksi oleh tubuh dan berperan penting dalam pembentukan sel serta produksi hormon tertentu.
Namun, ketika kadarnya berlebihan, kolesterol dapat menumpuk di dinding pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung serta pembuluh darah.
Kedua kondisi ini sering kali berjalan beriringan dan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular secara signifikan. Memahami definisi, penyebab, dan gejala kedua kondisi ini sangatlah penting untuk deteksi dini dan penanganan yang tepat.
Bagaimana gejala darah tinggi dan kolesterol yang membahayakan? Melansir dari berbagai sumber, Rabu (26/3), simak ulasan informasinya berikut ini.
Penyebab Darah Tinggi dan Kolesterol
Penyebab darah tinggi dan kolesterol dapat dibagi menjadi dua kategori utama: faktor yang dapat dikendalikan dan faktor yang tidak dapat dikendalikan.
Faktor yang Dapat Dikendalikan:
- Pola makan tidak sehat: Konsumsi makanan tinggi garam, lemak jenuh, dan kolesterol dapat meningkatkan risiko hipertensi dan kolesterol tinggi.
- Kurangnya aktivitas fisik: Gaya hidup sedentari berkontribusi pada peningkatan tekanan darah dan kadar kolesterol.
- Kelebihan berat badan atau obesitas: Berat badan berlebih meningkatkan beban kerja jantung dan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah serta kadar kolesterol.
- Konsumsi alkohol berlebihan: Alkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar trigliserida.
- Merokok: Nikotin dalam rokok dapat meningkatkan tekanan darah dan merusak dinding pembuluh darah.
- Stres: Stres kronis dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan mempengaruhi pola makan yang tidak sehat.
Faktor yang Tidak Dapat Dikendalikan:
- Usia: Risiko hipertensi dan kolesterol tinggi meningkat seiring bertambahnya usia.
- Jenis kelamin: Pria cenderung memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan wanita sebelum menopause.
- Genetik dan riwayat keluarga: Faktor keturunan dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap hipertensi dan kolesterol tinggi.
- Etnis: Beberapa kelompok etnis memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami hipertensi dan kolesterol tinggi.
Selain itu, beberapa kondisi medis juga dapat menyebabkan hipertensi sekunder dan peningkatan kadar kolesterol, seperti:
- Penyakit ginjal kronis
- Gangguan kelenjar tiroid
- Sindrom metabolik
- Diabetes mellitus
- Penyakit hati
- Penggunaan obat-obatan tertentu (misalnya kortikosteroid, pil KB)
Gejala Darah Tinggi dan Kolesterol
Darah tinggi dan kolesterol tinggi sering disebut sebagai “pembunuh diam-diam” karena seringkali tidak menimbulkan gejala yang jelas hingga kondisinya sudah parah. Namun, ada beberapa tanda dan gejala yang mungkin muncul dan perlu diwaspadai:
Gejala Darah Tinggi (Hipertensi):
- Sakit kepala parah, terutama di bagian belakang kepala dan pagi hari
- Pusing atau vertigo
- Penglihatan kabur atau berkunang-kunang
- Telinga berdenging (tinnitus)
- Detak jantung tidak teratur atau berdebar-debar
- Sesak napas, terutama saat beraktivitas
- Mudah lelah dan lemas
- Mimisan (pada kasus yang parah)
- Wajah memerah
- Keringat berlebih
- Sulit tidur atau insomnia
Gejala Kolesterol Tinggi:
- Xanthoma: benjolan berisi lemak di bawah kulit, terutama di sekitar mata, siku, atau lutut
- Arcus senilis: lingkaran putih atau abu-abu di sekitar kornea mata
- Xanthelasma: deposit lemak kekuningan di kelopak mata
- Nyeri dada (angina), terutama saat beraktivitas
- Sesak napas
- Kaki dan tangan yang mudah kesemutan
- Sakit kepala
- Kelelahan yang tidak biasa
- Mual dan kehilangan nafsu makan
Penting untuk diingat bahwa gejala-gejala ini tidak selalu muncul pada setiap penderita hipertensi atau kolesterol tinggi. Bahkan, banyak orang dengan kondisi ini tidak mengalami gejala apa pun. Oleh karena itu, pemeriksaan tekanan darah dan kolesterol secara rutin sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko.
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, terutama jika terjadi secara tiba-tiba atau parah, segera konsultasikan dengan dokter. Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi serius seperti serangan jantung, stroke, atau kerusakan organ lainnya.
Pengobatan Darah Tinggi dan Kolesterol
Pengobatan darah tinggi dan kolesterol tinggi bertujuan untuk mengendalikan tekanan darah dan kadar kolesterol, serta mengurangi risiko komplikasi kardiovaskular. Pendekatan pengobatan biasanya melibatkan kombinasi perubahan gaya hidup dan terapi farmakologis.
Pengobatan Darah Tinggi (Hipertensi):
1. Perubahan Gaya Hidup:
- Mengurangi asupan garam (tidak lebih dari 5-6 gram per hari)
- Menerapkan pola makan DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)
- Meningkatkan aktivitas fisik (minimal 150 menit per minggu)
- Mengurangi konsumsi alkohol
- Berhenti merokok
- Mengelola stres
- Menjaga berat badan ideal
2. Terapi Farmakologis:
- Diuretik: membantu ginjal mengeluarkan kelebihan air dan garam
- ACE inhibitor: mengurangi produksi angiotensin II yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah
- Angiotensin Receptor Blocker (ARB): menghambat efek angiotensin II
- Calcium Channel Blocker (CCB): melemaskan otot pembuluh darah
- Beta-blocker: mengurangi beban kerja jantung dan memperlambat detak jantung
- Alpha-blocker: melemaskan otot di sekitar pembuluh darah kecil
Pengobatan Kolesterol Tinggi:
1. Perubahan Gaya Hidup:
- Mengurangi asupan lemak jenuh dan trans
- Meningkatkan konsumsi serat larut
- Mengonsumsi makanan kaya omega-3
- Berolahraga secara teratur
- Menghentikan kebiasaan merokok
- Mengurangi konsumsi alkohol
- Menjaga berat badan ideal
2. Terapi Farmakologis:
- Statin: menghambat produksi kolesterol di hati
- Ezetimibe: mengurangi penyerapan kolesterol di usus
- Bile acid sequestrants: mengikat asam empedu dan mengurangi penyerapan kolesterol
- Fibrat: terutama untuk menurunkan trigliserida
- Niacin (vitamin B3): meningkatkan HDL dan menurunkan LDL
- PCSK9 inhibitor: untuk kasus kolesterol tinggi yang sulit dikendalikan