TPN Ungkap Aksi Ganjar Menginap di Rumah Warga Bukan Gimik: Ingin Dengar Suara Rakyat dari Dekat
Calon presiden nomor 3 Ganjar Pranowo kerap bermalam di rumah warga saat kampanye di berbagai daerah.
ganjar pranowo
Seno menyebut cara-cara Ganjar sangat berbeda dengan calon presiden nomor 2 Prabowo Subianto
TPN Ungkap Aksi Ganjar Menginap di Rumah Warga Bukan Gimik: Ingin Dengar Suara Rakyat dari Dekat
Calon presiden nomor 3 Ganjar Pranowo kerap bermalam di rumah warga saat kampanye di berbagai daerah. Jubir TPN Ganjar-Mahfud, Aryo Seno Bagaskoro mengatakan gaya kampanye Ganjar itu bukan gimik.
- Atikoh Ganjar Hujan-hujanan di Manado: Kalau Ibu dan Bapak Berjuang, Saya Juga Harus Berjuang
- Makna Wayang Wisanggeni dan Semar Diterima Ganjar dan Mahfud saat Kampanye Akbar di Solo
- Ganjar Minta Pendukung Bantu Korban Banjir Demak dan Grobogan
- Ganjar di Sidang MK: Demokrasi Bisa Dinodai Mereka yang Hanya Peduli Kekuasaan
- Menteri Nadiem Bakal 'Turun Gunung' untuk Cek Kenaikan UKT Tak Wajar
- Zainul Maarif Beberkan Kronologi Pertemuan dengan Presiden Israel
Seno mengatakan ada tujuan yang mau dilakukan Ganjar dengan menginap ke rumah warga. Menurut dia, Ganjar ingin mendengarkan aspirasi secara langsung dengan tidur di rumah rakyat.
"Pak Ganjar biasa melakukan itu. Tidur di rumah warga bagian dari blusukan, mendengarkan suara dan kebutuhan warga dari dekat," ujar Seno kepada wartawan, Selasa (16/1).
Di antaranya, berdialog dengan beragam elemen masyarakat, berdiskusi dengan anak-anak muda dan bertemu dengan sebanyak-banyaknya persoalan.
"Intinya adalah Pak Ganjar tidak takut, tidak ragu-ragu, tidak canggung bertemu dengan rakyat. Karena memang dari rakyatlah sumber beliau," katanya.
Seno menyebut cara-cara Ganjar sangat berbeda dengan calon presiden nomor 2 Prabowo Subianto yang diklaim sebagai penerus Presiden Joko Widodo. Menurutnya, Prabowo selama ini tak bisa melakukan blusukan seperti Ganjar.
"Berbeda dengan Ganjar Pranowo yang telah keliling ke lebih dari 180 titik Kabupaten dan Kota di Indonesia. Pak Prabowo cenderung meledak-ledak saat menghadapi tekanan, sedangkan Pak Ganjar bicara dan bekerja berbasis data,"
katanya.
merdeka.com
Selain itu, Seno menyinggung program-program Ganjar lebih menyentuh rakyat kecil. Ia membandingkan program makan siang dan susu gratis yang diperkirakan membutuhkan dana kurang lebih Rp400 triliun dan berpotensi tidak berpihak pada UMKM.
"Sedangkan Pak Ganjar punya 21 program unggulan, termasuk KTP Sakti, 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana, Gaji Untuk Guru Ngaji yang berorientasi pada memberi kail daripada ikan dengan biaya lebih hemat," katanya.
