Karier Mahfud MD: Dari Santri, Nyaris Jadi Wapres Jokowi di 2019, Kini jadi Cawapres Ganjar
Megawati resmi umumkan Mahfud jadi Cawapres Ganjar
Megawati resmi umumkan Mahfud jadi Cawapres Ganjar
Mahfud Md resmi mendampingi Capres Ganjar Pranowo sebagai Cawapres di Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di DPP PDIP, Jakarta, Rabu (18/10).
Prof Mohammad Mahfud Mahmodin atau biasa dikenal dengan Mahfud MD merupakan akademi dan politisi yang sudah memiliki segudang pengalaman.
Mulai dari dosen di Universitas Islam Indonesia hingga dipilih Presiden Jokowi untuk menduduki jabatan Menko Polhukam.
Mahfud kecil mengawali pendidikan dasarnya di sekolah dasar negeri Pamekasan sembari mengikuti pendidikan keagamaan di madrasah ibtidaiah milik Pondok Pesantren Al-Mardhiyyah. Kelas 5 SD, dia nyantri di Pondok Pesantren Somber Lagah pimpinan Kyai Mardhiyyan di Tagangser Laok.
Lulus sekolah setingkat menengah atas, Mahfud MD kuliah di dua perguruan tinggi, yakni di Universitas Gajah Mada (UGM) jurusan Sastra Arab, dan Universitas Islam Indonesia (UII) jurusan Hukum Tata Negara. Mahfud lulus pada tahun 1983.
Mahfud yang bergelar sarjana, mengajar di almamaternya dan meneruskan kuliah program Pasca Sarjana S-2 bidang Ilmu Politik di UGM. Lalu melanjutkan pendidikan Doktor S-3, di bidang Ilmu Hukum Tata Negara pada program Pasca Sarjana UGM, dan lulus tahun 1993.
Mahfud dinobatkan menjadi Guru Besar bidang Politik Hukum pada tahun 2000 di usia 43 tahun di Universitas Islam Indonesia.
Karier yang moncer, Mahfud sempat digadang-gadang jadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019. Bahkan dia sudah berada
di seberang lokasi pengumuman cawapres Jokowi kala itu dengan mengenakan kemeja putih khas Jokowi.
Namun saat pengumuman, bukan namanya yang disebut dalam pengumuman cawapres Jokowi tetapi Ma'ruf Amin. Dia akhirnya meninggalkan lokasi.
- Dosen Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia (1984– sekarang)
- Sekretaris Jurusan Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (1986–1988)
- Pembantu Dekan II Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia (1988–1990)
- Direktur Karyasiswa, Universitas Islam Indonesia (1991–1993)
- Pembantu Rektor I Universitas Islam Indonesia (1994–2000)
- Direktur Pascasarjana Universitas Islam Indonesia (1996–2000)
- Anggota Panelis dan Asesor, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (1997–1999)
- Wakil Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP Partai Kebangkitan Bangsa (2002–2005)
- Rektor Universitas Islam Kadiri (2003–2006)
- Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (2010–sekarang)
- Ketua Dewan Penyantun Yayasan Alumni Undip Badan Penyelenggara Universitas Semarang Sekaligus dosen Universitas Semarang (USM) (2018– sekarang)
- Plt. Staf Ahli dan Deputi Menteri Negara Urusan HAM (1999–2000)
- Menteri Pertahanan Republik Indonesia, kemudian Menteri Kehakiman (2000–2001)
- Anggota DPR RI, menempati Komisi III dan Wakil Ketua Badan Legislatif (2004–2008)
- Anggota Tim Konsultan Ahli pada Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Depkum HAM RI (sekarang)
- Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (2008–2013)
- Anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (2017–2018)
- Menkopolhukam (2019–)
- Cawapres Ganjar (2023)
egawati menilai Mahfud merupakan sosok yang banyak pengalaman.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengulas momen lima tahun lalu saat Mahfud Md dikabarkan menjadi Cawapres Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenkopolhukam Mahfud MD resmi diumumkan jadi cawapres Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaJokowi menunjuk Maruli menggantikan Jenderal TNI Agus Subiyanto yang telah dilantik sebagai panglima TNI pada Rabu (22/11).
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menyinggung momen Mahfud Md gagal maju menjadi Cawapres Jokowi di Pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaHingga akhirnya, koalisi pengusung Jokowi sepakat untuk meminang Ma'ruf Amin sebagai cawapres Jokowi.
Baca SelengkapnyaJalan mulus penjual Martabak menjadi Cawapres pada Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaPaloh bercerita Jokowi menanyakan siapa cawapres untuk Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaTidak tertutup kemungkinan proses penunjukan pendamping Ganjar Pranowo akan sama seperti penunjukan pendamping Jokowi pada Pilpres 2019.
Baca Selengkapnya