Jokowi Pilih PSI, Golkar: Semua Berhak Tentukan Sikap Politik
Jokowi telah berjasa besar bagi bangsa Indonesia, sehingga memiliki hak penuh untuk memilih arah politiknya setelah purna tugas sebagai kepala negara.

Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono, menanggapi pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang berseloroh lebih memilih Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ketimbang Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Menurut Dave, setiap warga negara, termasuk Jokowi, berhak menentukan sikap politiknya.
"Semua warga Indonesia yang berhak bebas menentukan sikap politiknya sesuai dengan UU yang berlaku," ujar Dave kepada wartawan, Selasa (10/6).
Ia menegaskan, Jokowi telah berjasa besar bagi bangsa Indonesia, sehingga memiliki hak penuh untuk memilih arah politiknya setelah purna tugas sebagai kepala negara.
"Pak Jokowi telah mengabdi kepada bangsa. Beliau telah memberikan yang terbaik untuk Indonesia," imbuhnya.
Sementara itu, dari internal PSI, pernyataan Jokowi disambut hangat. Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman menegaskan, partainya membuka pintu selebar-lebarnya untuk Presiden ke-7 RI itu, jika ingin bergabung.
"Seluruh kader dan pengurus PSI siap menyambut Pak Jokowi jika bergabung dengan PSI. Bagaimana pun PSI adalah rumah Pak Jokowi. Pintu kami terbuka selebar-lebarnya untuk beliau," kata Andy, dalam keterangan tertulis, Senin (9/6).
Andy menyebutkan, PSI sejak awal berdiri memang menyatakan dukungan terhadap Jokowi dan akan terus memperjuangkan visi-misinya.
"Dan kami akan terus memperjuangkan apa yang menjadi visi-misi Pak Jokowi tentang kemajuan Indonesia,” tegasnya.
Sebelumnya, Jokowi sempat menanggapi isu yang menyebut dirinya menjadi kandidat ketua umum PPP. Ia dengan santai menyatakan lebih memilih PSI.
"Enggak lah, yang di PPP saya kira banyak calon-calon ketua umum yang jauh lebih baik yang punya kapasitas, kapabilitas, punya kompetensi. Banyak calon yang sudah beredar kan banyak. Banyak sekali. Saya di PSI saja lah," ujar Jokowi kepada wartawan di kediaman pribadinya, Solo, Jumat (6/6).
Namun demikian, ia mengaku belum tahu arah politik selanjutnya. "Ya enggak tahu, di PSI pun juga dicalonkan juga belum," tutup Jokowi.