Gibran: Seragam Petugas Parkir Bukan Menyindir, Enggak Usah Ditafsirkan Macam-Macam
Menurut Gibran, semua orang bebas mengenakan apapun saat pawai kemerdekaan.
Menurut Gibran, semua orang bebas mengenakan apapun saat pawai kemerdekaan.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengenakan seragam biru khas juru parkir dengan tulisan 'petugas parkir' ketika pawai peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia pada Jumat (18/8). Gibran mengatakan, mengenakan seragam petugas parkir bukan bermaksud menyinggung siapapun. Menurut Gibran, semua orang bebas mengenakan apapun saat pawai kemerdekaan. "Saya juga enggak ada maksud menyindir siapa-siapa, soalnya itu pawai, semua orang boleh berpakaian ya kaya pawai," ujar Gibran saat forum diskusi di Kopdarnas PSI di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (22/8) malam.
Gibran meminta semua pihak jangan menafsirkan macam-macam terkait seragam parkir dikenakannya. Bahkan sang anak menurut Gibran memakai seragam tentara.
Putra Presiden Joko Widodo ini mengaku memilih seragam petugas parkir itu untuk mewakili para petugas parkir. Karena banyak juga ASN Pemkot Solo yang mengenakan seragam sesuai dinasnya. "Pawai pakai apa aja, yang mewakili dinas-dinas macam ada, mewakili BUMD, saya mewakili petugas parkir," kata Gibran. "Petugas parkir saya pikir, petugas par titik titik," celetuk Helmi Yahya, kader PSI yang menjadi moderator.
Sementara, Yenny Wahid yang hadir dalam forum tersebut menilai apa yang dilakukan Gibran supaya membuat suasana politik santai. Tidak perlu baper.
"Ini kan supaya politik itu santai aja ya mas Gibran, santai aja, enggak usah baper-baper, antar politisi menurut saya harus bisa saling mendinginkan suasana," ujar Yenny.
Gibran bersyukur timsesnya diisi oleh orang-orang hebat
Baca SelengkapnyaPDIP mengingatkan Gibran untuk segera mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA).
Baca SelengkapnyaMereka senang Gibran sebagai kaum muda tetap bisa maju menjadi cawapres.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengaku kecewa dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaGibran menyebut, semua warga negara punya kans sebagai bacawapres termasuk Gibran.
Baca SelengkapnyaGibran mempersilakan warga memberikan penilaian jika ada yang menganggap keputusan tersebut sebagai halangan.
Baca Selengkapnya"Saya di partai kan bukan siapa-siapa, anak baru. Belum pantas."
Baca SelengkapnyaGibran mengiyakan saat ditanyakan apakah tetap di PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaDitanya lebih lanjut mengenai Almas yang mengidolakannya, terutama soal kinerjanya memimpin Kota Solo, Gibran mengembalikan penilaian tersebut kepada warga.
Baca Selengkapnya