Tragis! Bayi 1 Bulan Ditemukan Ayahnya Tewas Mengapung di Ember, Padahal Ibunya Ada di Rumah
Diduga ibu korban depresi.
Diduga ibu korban depresi.
Bayi perempuan berusia satu bulan ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Jl Mahkamah, Kota Medan. Bayi malang itu ditemukan tak bernyawa di sebuah ember pada Senin (2/10).
Polisi masih terus menyelidiki penyebab tewasnya bayi tersebut.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, mengatakan kedua orang tua dari bayi malang tersebut masih dimintai keterangan terkait kematian anaknya. Namun polisi belum bisa memastikan bayi berusia sebulan itu dibunuh atau meninggal dunia karena kelalaian orang tuanya.
"Kami masih mendalaminya," kata Fathir, Selasa (3/10).
Menurut warga sekitar bernama Israwati, kematian bayi di dalam ember itu telah membuat geger masyarakat setempat. Pasalnya, ibu korban yang berinisial RY sedang di dalam rumah saat kejadian.
Sementara kondisi bayi yang sudah tak bernyawa pertama kali ditemukan sang ayah saat pulang ke rumah untuk makan siang. Ayah korban sehari-hari bekerja sebaai tukang jahit keliling.
Saat membuka pintu, sang ayah kaget menemukan bayi perempuannya telah meninggal dunia di dalam ember sekitar pukul 13.00 WIB.
"Ketika pulang rupanya dilihat korban sudah terapung di dalam ember dan bilang anaknya sudah meninggal," kata Israwati.
Padahal sebelum ditemukan meninggal dunia, bayi tersebut terlihat disusui oleh ibunya. Israwati sempat menegur Rika namun dia bergeming.
"Ibu korban awalnya bersih-bersih rumah, karena cuaca panas anaknya dimasukkan ke dalam ember berisi air biar dingin. Kata ibu korban anaknya berenang. Lalu, ibu korban membersihkan rumah dan lupa mengangkat anaknya," ucap Israwati.
Israwati menjelaskan selama ini ibu korban jarang bersosialisasi dengan masyarakat setempat. Rika juga diduga mengalami depresi lantaran sering marah-marah tanpa sebab.
"Kadang orang enggak ada membicarakannya, tapi dia tutup pintu dan marah-marah tak jelas,” jelas Israwati.
Bayi tersebut ditemukan dalam kondisi mengerikan berlumuran darah.
Baca SelengkapnyaSaat tiba di lokasi, polisi membawa pelaku yang sebelumnya sudah menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaKomisi Perlindungan Anak Daerah mendampingi korban untuk melakukan visum di RSUD Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga, rumah tersebut terbakar akibat korsleting listrik. Hal itu dikuatkan keterangan dari beberapa saksi.
Baca SelengkapnyaKisah yang terjadi di Kabupaten Tulungagung ini bikin miris.
Baca SelengkapnyaSang ibu, RY telah ditahan, tapi polisi menemukan kendala saat memeriksanya.
Baca SelengkapnyaKapolres Dumai AKBP Dhovan Oktavianton mengatakan, polisi telah menangkap dua anak tiri korban. Masing-masing berusia 12 dan 14 tahun.
Baca SelengkapnyaPelaku telah ditahan oleh polisi. Korban saat ini masih trauma.
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa pembunuhan itu terjadi, kedua anak korban yang masih balita berada di dalam rumah kontrakan
Baca Selengkapnya