Pengakuan Ibu di Bekasi Bunuh Anaknya Pakai Pisau saat Tidur Karena Dapat Bisikan Gaib
Korban berinisial AAMS tewas setelah ditusuk berkali-kali oleh terduga pelaku menggunakan pisau dapur.
Korban berinisial AAMS tewas setelah ditusuk berkali-kali oleh terduga pelaku menggunakan pisau dapur.
Terduga pelaku pembunuhan berinisial SNF (26) tega menikam anak kandungnya yang masih berusia 5 tahun saat sedang tidur di rumahnya, Klaster Burgundy Blok RAA 9, Kawasan Summarecon, Harapan Baru, Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Korban berinisial AAMS tewas setelah ditusuk berkali-kali oleh terduga pelaku menggunakan pisau dapur. Jasad korban ditemukan di tempat tidur dengan kondisi berlumuran darah.
"Dari pengakuan (terduga pelaku, korban dibunuh) pada saat tidur," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra di lokasi, Kamis (7/3).
Terduga pelaku yang juga ibu kandung korban sudah diamankan dan kini masih menjalani pemeriksaan di Polres Metro Bekasi Kota.
Saat diperiksa, terduga pelaku mengaku membunuh anak kandungnya sendiri karena mendapat bisikan gaib.
"(Untuk motifnya) nanti, masih dalam pendalaman, tapi hasil wawancara sementara bahwa terduga pelaku mendapat bisikan gaib," kata Wira.
Selain pengakuan tersebut, terduga pelaku sempat tertawa saat menjalani pemeriksaan.
Oleh sebab itu, polisi akan berkoordinasi dengan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Indonesia untuk memeriksa kondisi kejiwaan terduga pelaku.
"(Indikasi gangguan kejiwaan) akan tetap kita dalami, tentunya nanti kita akan berkoordinasi dengan Apsifor maupun pemeriksaan psikologi terhadap terduga pelaku," ungkapnya.
Selain itu, lanjut Wira, pihaknya akan berkoordinasi dengan beberapa instansi seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), serta Dinas Sosial Kota Bekasi. Karena terduga pelaku masih memiliki seorang anak yang baru berusia 19 bulan.
"Kita juga berkoordinasi dengan instansi terkait, dengan DP3A dan Dinsos, yang mana Dinsos akan merawat adik dari pada korban yang masih berumur satu tahun tujuh bulan," katanya.
Sebelumnya, seorang bocah berusia lima tahun berinisial AAMS ditemukan tewas berlumuran darah di rumahnya, Klaster Burgundy Blok RAA 9, Kawasan Summarecon, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Kamis (7/3).
Bocah malang itu diduga korban pembunuhan, karena pada tubuhnya ditemukan banyak luka tusukan senjata tajam.
Jasad korban ditemukan sekira pukul 10.30 WIB. Saat ditemukan, di dalam rumah tersebut juga terdapat tiga orang lainnya, yakni ibu korban, seorang bocah berusia dua tahun dan saudara perempuan dari ayah korban.
AAMS diketahui telah tewas berlumuran darah ketika teman ayah korban diminta untuk mengecek kondisi rumahnya. Namun setelah berada di depan rumah, teman ayah korban yang merupakan seorang perempuan tidak diperbolehkan masuk.
Teman ayah korban terus memaksa masuk ke dalam rumah. Di saat itu lah dia melihat ibu korban dalam kondisi berlumuran darah. Perempuan teman ayah korban kemudian melaporkannya ke sekuriti perumahan.
merdeka.com
Ibu di Bekasi diduga tega membunuh anaknya dan mengaku mendapat bisikan gaib sebelum melakukan aksinya.
Baca SelengkapnyaBocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca SelengkapnyaPembunuhan itu terjadi di kediaman pelaku Klaster Burgundy Blok RAA 9, Kawasan Summarecon, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaAtas rekomendasi dokter, ibu muda rekomendasi dokter, ibu muda itu membutuhkan perawatan sekitar dua minggu.
Baca SelengkapnyaPelaku berusia 70 tahun itu sudah tetapkan sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaTragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaSetelah ibunya meninggal, Iky dan ketiga adik balitanya dan sang nenek mengontrak rumah. Ayahnya pergi meninggalkan mereka tanpa kabar.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan kondisi tersangka SNF (26), ibu muda membunuh anak kandungnya, AAMS (5) dengan 20 tusukan di perumahan elite Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaRumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca Selengkapnya