
Miris, di Usia Senja Seorang Ibu Puluhan Tahun Hidup Sebatang Kara di Rumah Tanpa Listrik
Dia hidup sebatang kara di rumah yang terbengkalai selama kurang lebih 20 tahun terakhir.
Dia hidup sebatang kara di rumah yang terbengkalai selama kurang lebih 20 tahun terakhir.
Kisah pilu seorang lansia bernama Guritno (70) ditemui di kawasan Kabupaten Bandung. Dia hidup sebatang kara di rumah yang terbengkalai selama kurang lebih 20 tahun terakhir.
Lokasi rumahnya berada di Komplek Sukamenak Indah, Blok H RT 06 RW 01, Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, sekilas tanpa penghuni. Rumput liar menutup pagar, cat berwarna pucat, hingga tembok dan penyangga kayu sudah lapuk.
Ditinjau dari luas tanah dan bangunannya, rumah tersebut bisa layak dihuni. Terdapat dua lantai, namun bagian atasnya sudah rusak, beberapa bagian sudah mau roboh. Ada beberapa batang pohon yang berserakan.
Teras depan, bagian samping rumah dipenuhi oleh daun dan sampah bekas makanan. Lebih parahnya lagi, selama puluh tahun, Guritno hidup disana tanpa akses listrik dan air. Jika ingin mandi atau memenuhi keperluan cuci kakus, ia berjalan ke masjid di sekitar komplek.
Para tetangga bukannya berdiam diri. Semua hal sudah dilakukan. Namun, Guritno lebih memilih menutup diri. Dari informasi yang berhasil dihimpun, Ia memiliki tiga orang anak yang tinggal masih di kawasan Kabupaten Bandung.
Ketua RT setempat, Ade Wahdanil mengatakan Guritno diduga mengalami depresi setelah sang suami pensiunan dari PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN, sekarang PT Dirgantara Indonesia) meninggal dunia. Anak-anaknya pun sudah menikah.
Mayoritas aktivitas Guritno haya tinggal di rumah. Selebihnya, ia keluar saat membutuhkan makanan. Selain itu, warga pun kerap urunan untuk membersihkan bagian halaman rumah Guritno. Sedangkan bagian dalam rumah tidak bisa diakses.
Dadang Haryanto (70) salah seorang tetangganya yang memiliki warung menyebut bahwa Guritno kerap meminta makan hingga keperluan untuk mandi. Dadang pun dengan sukarela memberikan apa yang dibutuhkan.
“Kasihan, makanya ini yang bisa saya lakukan. Membantu dia kalau mau makan, atau minum, atau minta sabun dan lain-lain,” kata dia.
Menurut dia, Guritno sempat mendapatkan penanganan di rumah sakit jiwa sekira 10 tahun lalu. Kondisi Guritno saat ini sudah jauh lebih baik karena tak lagi mengamuk tanpa alasan.
Belakangan, Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Sosial sudah membawa Guritno untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa Cisarua di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bandung, Rahmatullah Mukti Prabowo memastikan semua kebijakan itu sudah hasil kesepakatan dari keluarga.
"Nanti setelah ada hasilnya dari rumah sakit jiwa baru kita pikirkan solusi selanjutnya dengan keluarga. Ini juga dibawa ke rumah sakit jiwa sudah seizin keluarga. Yang penting sekarang ibu tidak sendiri, menerima layanan rujukan dulu ke rumah sakit jiwa," tuturnya.
"Nah, untuk rumahnya, nanti akan ada kerja bakti supaya ini bisa lebih rapih,” pungkasnya.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walau hidup serba kekurangan, ia tampak selalu tersenyum
Baca SelengkapnyaBelakangan diketahui, BD merupakan residivis tindak pidana narkotika. BD, sempat menjalani hukuman atas perkara kepemilikan sejumlah barang terlarang.
Baca SelengkapnyaSehari-hari, mereka bekerja sebagai buruh tani. Penghasilan harian kecil kadang tak dapat sama sekali
Baca SelengkapnyaNenek moyang suku Jawa ini punya kehidupan unik di tengah hutan Bojonegoro. Mereka ahli dalam berbagai hal, mulai kerajinan kayu hingga menambang minyak.
Baca SelengkapnyaUang Panainya Mencapai 2 Milliar, Ini Deretan Potret Rumah Putri Isnari di Kampung Halaman
Baca SelengkapnyaSanghyang Kenit merupakan salah satu tempat wisata yang sangat indah, dan masih jarang dikunjungi.
Baca SelengkapnyaNama-nama tersebut yakni Melly Goeslaw dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Baca Selengkapnya