Kasus Pneumonia Misterius Ditemukan di Jakarta
Kasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.
Kasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.
Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Ngabila Salama mengungkapkan, kasus pneumonia misterius sudah terdeteksi di DKI Jakarta.
Ngabila mengatakan, kebanyakan kasus pneumonia di Jakarta disebabkan oleh mycoplasma pneumoniae. Mycoplasma ini merupakan bakteri penyebab umum infeksi pernapasan sebelum Covid-19 muncul sehingga bukan penyakit baru.
"Jadi nemu mycoplasma di Indonesia? Pasti. Kami sudah punya data 2022 di DKI ada, 2023 ada beberapa sudah. Kami masih pendataan," kata Ngabila dalam pesan tertulis, Selasa (5/12).
Foto: Ilustrasi pasien pneumonia misterius
Ngabila menegaskan bahwa pneumonia misterius ini diakibatkan oleh virus dan bakteri sehingga polusi udara tak menjadi penyebab utama kemunculan kasus ini.
merdeka.com
Oleh karena itu, Ngabila mengingkatkan masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat dan melakukan imunisasi.
merdeka.com
"Kemenkes sudah buat kewaspadaan pneumonia mycoplasma ini. Memang pengobatan tricky, perlu antibiotik yang tinggi kelasnya dan dokter hati-hati berikannya. Ada pengaruh resistensi antibiotik jadi jangan asal tanpa resep dokter," sambungnya.
Dokter dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Erlina Burhan menyebut, mycoplasma pneumonia sudah lama ada di Indonesia. Pasien yang terjangkit mycoplasma umumnya bergejala ringan sehingga tidak memerlukan perawatan medis khusus.
“Perlu disampaikan bahwa mycoplasma pneumonia sudah lama ada di Indonesia, namun gejalanya sangat ringan dan kejadiannya jarang dan pasien juga tidak dirawat sehingga tidak perlu menjadi perhatian khusus,” jelas Erlina, Kamis (30/11).
“Mycoplasma pneumonia ini beda dengan kondisi long Covid-19, kalau long Covid-19 di mana gejala masih ada meskipun hasil tes telah negatif,” ujarnya.
Erlina mengimbau masyarakat agar tidak terlalu cemas dengan pneumonia misterius. Namun, dia mengingatkan pentingnya menjaga sistem kekebalan tubuh sebagai upaya pencegahan yang efektif.
“Kita belajar dari pandemi Covid-19, masyarakat harus tetap menjaga protokol kesehatan, menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker,” ujar Erlina, dilansir dari Antara.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat untuk tidak panik dengan adanya pneumonia misterius yang tengah merebak di China dan Eropa.
Baca SelengkapnyaMycoplasma Pneumonia bisa dicegah dengan vaksinasi dan jaga jarak.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengumumkan, terdapat enam kasus pneumonia misterius di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGejala yang muncul seperti batuk kering, sedikit demam, sakit tenggorokan, dan kadang-kadang disertai dengan ruam kulit.
Baca SelengkapnyaKemenkes menelusuri kontak erat enam pasien terkonfirmasi pneumonia misterius.
Baca SelengkapnyaKemenkes menerbitkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMycoplasma merupakan bakteri penyebab utama pneumonia misterius di China.
Baca SelengkapnyaGejala Mycoplasma pneumonia yang ditimbulkan sebenarnya terbilang ringan.
Baca SelengkapnyaPneumonia adalah infeksi paru-paru yang biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri. Kuman ini membuat kantung udara di paru-paru terisi cairan.
Baca Selengkapnya